sistem dan prosedur yang buruk maka intellectual capital tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat
dimanfaatkan secara maksimal. 3. Relational Capital atau Costumer Capital modal pelanggan.
Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata. Relational capital merupakan hubungan yang harmonis
association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari
pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun
dengan masyarakat sekitar. Relational capital dapat muncul dari berbagai bagian di luar lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi
perusahaan tersebut.
2.4. Pengungkapan Modal Intelektual
Saat ini banyak perusahaan yang telah mulai sadar akan pentingnya pengungkapan modal intelektual dalam laporan keuanganya. Pengungkapan
modal intelektual merupakan suatu cara yang penting untuk melaporkan sifat alami dari nilai tak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan. Salah satu
pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran intangible assest tersebut adalah modal intelektual yang telah menjadi fokus perhatian dalam
berbagai bidang, baik manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi Petty dan Gutri 2000 dalam Puasanti, 2013.
Menurut Bruggen et al. 2009, pengungkapan modal intelektual dapat membantu perusahaan mengurangi asimetri informasi. Selain itu pengungkapan
modal intelektual juga dapat meningkatkan relevansi laporan keuangan sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan
investor serta
loyalitas karyawan.
Pengungkapan modal intelektual juga dapat memberikan gambaran mengenai nilai perusahaan dan kemampuan penciptaan kekayaan perusahaan.
Dalam konteks pentingnya modal intelektual, manajer sebaiknya memiliki dorongan untuk menyediakan pengungkapan modal intelektual yang lebih baik
untuk mendukung pasar saham Ningsih, 2014. Meningkatkan pengungkapan modal intelektual juga dapat dilihat sebagai sebuah usaha oleh manajer untuk
mengurangi asimetri informasi, sehingga mengurangi biaya modal. Jensen dan Meckling 1976 dalam Istanti 2009, menyatakan bahwa biaya keagenan
ditimbulkan oleh para manajer, sehingga mereka termotivasi untuk menyediakan informasi secara sukarela untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. Ini berarti,
bahwa semakin banyak komponen modal intelektual yang diungkapkan dalam laporan tahunannya maka perusahaan tersebut cenderung memiliki nilai
kapitalisasi pasar yang lebih tinggi Aisyah, 2014. Istanti 2009, menggunakan indeks pengungkapan yang dikembangkan
oleh Bukh et al. 2005 sejumlah 78 item untuk mengukur pengungkapan modal intelektual yang terdiri dari employess 27 item, customer 14 item, IT 5 item,
processes 8 item, research and development 9 item dan strategic statement 15 item. Sedangkan Ferreira 2012, menggunakan indeks pengukuran berjumlah 25
item untuk mengukur luas pengungkapan modal intelektual pada perusahaan yang
terdaftar di Portuguese Exchange Stock. Sejalan Woodcock dan Whiting 2009, menggunakan 18 item untuk mengungkapan modal intelektual. Penelitian ini
menggunakan indeks pengukuran yang dikembangkan oleh Sing dan Zanh dalam Puasanti 2013. Penggunaan indesks ini didasarkan pada pertimbangan kesamaan
objek penelitian dan item pengungkapan dalam indeks ini lebih komprehensif jika dibandingkan dengan indeks pengungkapan yang digunakan oleh Bukh et al.
Indeks ini terdiri dari 81 item yang diklasifikasikan ke dalam enam kategori yaitu human resources 28 item, customer 14 item, information technology 6 item,
processes 9 item, research and development 9 item, strategic statements 15 item.
2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Intelektual