perusahaan seperti sumber daya manusia. Kepemilikan pemerintah yang besar akan menyebabkan pengungkapan mengenai IC yang semakin tinggi guna
memberi sinyal kepada masyarakat bahwa operasi perusahaan telah sesuai dengan peraturan pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial. Aisyah dan
Sudarno 2014 kepemilikan pemerintah diukur dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemerintah di perusahaan dibagi seluruh saham perusahaan yang
beredar. Sedangkan pengukuran pada penelitian ini merujuk pada Firer dan Williams 2003, yang menggunakan variabel dummy untuk mengukuran jumlah
kepemilikan pemerintah.
2.7. Tingkat Modal Intelektual
Setiap perusahaan memiliki tingkat modal intelektual dengan jumlah yang bervariasi ini mengacu pada jumlah modal yang dimilikinya. Terdapat perusahaan
yang memiliki modal intelektual yang banyak. Namun ada pula perusahaan yang memiliki modal intelektual yang kurang cukup signifikan. Teori sinyal dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan tingkat modal intelektual dengan pengungkapan modal intelektual Setianto, 2014.
Berdasarkan teori sinyal, perusahaan memiliki intensif untuk memberikan sinyal positif kepada pasar. Perusahaan dengan modal intelektual yang relatif
tinggi akan termotivasi untuk melakukan pengungkapan informasi atas modal intelektual yang dimilikinya secara lebih luas dibandingkan dengan perusahaan
yang memiliki modal intelektual relatif rendah Ferreira, 2012. Dengan demikian,
perusahaan akan termotivasi untuk memberikan sinyal positif dalam bentuk pengungkapan modal intelektual secara lebih luas.
Pengungkapan modal intelektual yang lebih luas ini akan memberikan dampak terhadap stakeholder. Stakeholder memiliki hak untuk diberikan
informasi tentang bagaimana aktivitas-aktivitas perusahaan mempengaruhi mereka meskipun informasi tersebut tidak mereka gunakan, atau tidak memainkan
peranan yang signifikan dalam perusahaan Purnomosidhi, 2006. Pentingnya peran stakeholders bagi perusahaan untuk mempengaruhi manajemen dalam
proses pemanfaatan seluruh potensi yang dimiliki oleh perusahaan. Karena hanya dengan pengelolaan yang baik dan maksimal atas seluruh potensi akan dapat
menciptakan value added untuk kemudian mendorong kinerja keuangan perusahaan Kumala, 2011. Maka perusahaan yang memiliki tingkat modal
intelektual yang tinggi tentu akan memanfaatkan keunggulan tersebut untuk mengelola hubungan dengan stakeholders dengan menyediakan informasi
mengenai pengungkapan modal intelektual. Cahya 2013 menggunakan metode VAIC
TM
untuk mengukur kinerja modal intelektual. Hal yang sama juga dilakukan dalam penelitian Purnomosidhi
2006, metode VAIC
TM
untuk mengukur tingkat kinerja modal intelektual perusahaan. Sedangkan penelitian ini merujuk pada penelitian Setianto dan
Purwanto 2014, kinerja modal intelektual diproksikan dengan price-to book ratio.
2.8. Profitabilitas