2.5 Dampak Dilaksanakannya Pembelajaran tari
Kegiatan pembelajaran seni tari pada dasarnya diharapkan membawa para siswa ke arah yang lebih baik. Pembelajaran juga dimaksudkan untuk
memberikan pelatihan secara psikologis bagi anak yang memiliki kecacatan secara praktek. Pelatihan seni tari tidak semata-mata menuntut siswa untuk
terampil menari, tetapi difokuskan kepada pencapaian keberanian, konsentrasi, kepercayaan diri, kerja sama antar teman sehingga siswa dapat merubah sikap,
yang pada akhirnya secara psikologi dapat mengendalikan emosinya dan anak tuna grahita ringan berani mengekspresikan dirinya.
Dampak merupakan suatu benturan kuat yang mendatangkan pengaruh positif maupun negatif
http:pusatbahasa.diknas.go.idkbbiindex.php
. Tari yang di berikan di SLB C Widya Bhakti memberikan pengaruh positif pada anak-anak
tuna grahita ringan, yang meniti beratkan pada perkembangan psikologi dan perubahan fisik pada anak tuna grahita ringan.
2.5.1 Pembentukan Ranah Kognitif, Afektif,Psikomotorik
2.5.1.1 Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencangkup kegiatan mental otak. Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai
dengan jenjang paling tingggi yaitu antara lain pengetahuan, pemahamaan, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi http:zaifbio.wordpress.com20091115
ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik. Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir termasuk
didalamnya kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisis, mensinesis dan menevaluasi. Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan
berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai pada kemampuan memecahkan maslah yang menuntut siswa
untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagaasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersbut.
Ranah konitif dalm penelitian ini adalah sejauh mana siswa tuna grahita ringan itu dapat menyerap dan menangkap materi tari yang bisampaikan guru
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
2.5.1.2 Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku sseperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai.
Ciri-ciri hasil belajar efektif akan nampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Ranah afektif dibagi menjadi lima tingkatann yaitu menerima
Receiving, menanggapi responding, menilai valuing, mengatur atau mengorganisasikan organization, dan mengkarakteristik dengan suatu nilai
characterization by evalue http:zaifbio.wordpress.com20091115ranah- penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik.
Pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk diklasifikasikan sebagai ranah afektif antara lain pertma, pperilaku yang
melibatkan perasaan dan emosi seseorang. Kedua, perilaku harus tipikal perilaku seseorang. kriteria lain yang termasuk ranah efektif adalah intensitas, arah dan
target. Intensitas menyatakan drajad atau kekuatan dari perasaan. Lima ipe karakteristik ranah afektif yang berdasarkan tujuannya yaitu sikap, minat, konsep
diri, nilai, dan moral. Dalam penelitian ini ranah afektif dirujuk pada bagaimanaa tingkat
siswa tuna grahita ringan mampu mengikuti materi tari yang guru berikan tanpa rasa takut dan malu. Ini menyebabkan siswa tuna grahita ringan selalu ingin
dilatih menari.
2.5.1.3 Ranah Psikomatorik