Secara Klinis., Tuna grahita dapat digolongkan atas dasar tipe atau ciri-ciri

sosial, yaitu : 1. Ringan, 2 Sedang, 3. Berat, 4. Sangat Berat.

2.3.1.5 Secara Klinis., Tuna grahita dapat digolongkan atas dasar tipe atau ciri-ciri

jasmaniah secara berikut: 1. Sindroma DownMongoloid, 2. Hydrocephalus yaitu ukuran kepala besar dan berisi cairan, 3. Microcephalus yaitu ukuran kepala terlalu kecil, 4. Makrocephalus yaitu ukuran kepala terlalu besar. Tuna grahita dapat disebabkan oleh beberapa faktor www.slbk_batam.org : 1 Generik, 2 Kerusakankelainan Biokimiawi, Abnormalitas Kromosomal, 3 Sebelum Lahir pre–natal: Infeksi Rubella cacar, Faktor Rehesusu Rh, 3 saat kelahiran post-natal yang disebabakan oleh kejadian yang terjadi saat kelahiran, 4 setelah kelahiran pasca-natal Akibat infeksi misalnya: Mengintis peradangan pada selaput otak dan problema nutrisi, karena kekurangan gizi atau porotein, 5 faktor Sosio-kultural atau sosial budaya lingkungan, 6 Gangguan MetabolismeNutrisi: {1. Phenylketonuria, 2 Gargoylisme, 3. Cretinisme}. Penyebab tuna grahita secara umum, sebagai berikut: 1 Infeksi atau intoxikasi, 2 rudapaksa dan atau sebab fisik lain, 3 gangguan metabolisme, 4 pertumbuhan gizi atau nutrisi, 5 penyakit otak yang nyuata kondisi setelah lahirpost natal, 6 akibat penyakit atau pengaruh sebelujm lahir pre-natal yang tidak diketahui, 7 akibat kelainan kromosommal, 8 gangguan saat kehamilan gestational disorders, 9 gangguan pasca psikiatrikgangguan jiwa berat post – psychiatrik disorsers, 10 pengaruh lingkungan, 11 kondisi-kondisi lain yang tak tergolongkan Beberapa karakteristik Anak tunagrahita antara lain: 1 Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru, 2 kesulitan dalam mengeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru, 3 kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak tugarahita berat, 4 cacat fisik dan perkembangan gerak, 5 Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri, 6 Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim, 7 tingkah laku kurang wajar dan terus menerus. Usaha-usaha yang dilakukan untuk pencegahannya: 1. Diagnostik prenatal, 2. Imunisasi, 3. Tes darah, 4. Pemeliharaan kesehatan, 5. Sanitasi lingkungan, 6. Penyuluhan genetic, 7. Tindakan operasi, 8. Program keluarga berencana, 9. Intervensi dini.

2.4 Ekstra