Definisi Belajar Teori Belajar

10 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Belajar

2.1.1.1 Definisi Belajar

Belajar merupakan proses penting yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Pernyataan Skinner, sebagaimana dikutip oleh Anni 2007: 20, belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berwujud perilaku tampak, misalnya menulis, memukul, menendang, dan perilaku tidak tampak, misalnya berpikir, nalar, dan berkhayal. Belajar adalah lebih dari sekedar mengingat. Piaget, sebagaimana dikutip oleh Suparno 2001: 123, menyatakan secara ekstrem bahwa pengetahuan tidak dapat ditransfer dari otak guru yang dianggap tahu bila murid tidak mengolah dan membentuknya sendiri. Teori ini dikenal sebagai teori belajar konstruktivistik. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri. Belajar merupakan proses penemuan dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang. Belajar dengan proses penemuan memiliki beberapa keuntungan. Salah satunya adalah siswa mampu belajar keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah karena mereka harus menganalisis dan mengolah informasi. Teori belajar pengolahan informasi menyatakan bahwa berbagai informasi yang memasuki pikiran setiap orang adalah melalui alat-alat penginderaan, seperti melihat, mendengar, atau merasakan. Setiap informasi yang masuk ke dalam alat penginderaan sebagian ada yang diabaikan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam belajar adalah suasana relaks, tidak tergesa-gesa, dan menyenangkan. Anni 2007, menyatakan bahwa suasana belajar seperti ini akan mendorong mendorong seseorang untuk belajar secara alamiah sehingga dapat memotivasi diri. Panca indera dapat digunakan untuk memasukkan ingatan ke dalam pikiran dengan kesan yang menakjubkan. Hal ini dapat menciptakan kembali perasaan yang cakap dan kekuatan yang sama seperti yang pernah dialami. Penggunaan indera dalam belajar mempengaruhi daya ingat seseorang. Berdasarkan penelitian Vernon Magnesen, sebagaimana dikutip oleh Anni 2007: 125, ingatan yang diperoleh dari belajar melalui: 1 membaca sebesar 20, 2 mendengar sebesar 30, 3 melihat sebesar 40, 4 mengucapkan sebesar 50, 5 melakukan sebesar 60, dan 6 melihat, mengucapkan, mendengar, dan melakukan sebesar 90. Dari penelitian tersebut tampak bahwa belajar yang baik mempersyaratkan penggabungan indera visual, auditori, dan kinestetika.

2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dokumen yang terkait

PENGINTEGRASIAN PEMBELAJARAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA (PRB) DALAM IPA MELALUI MODEL CTL BERVISI SETS UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

0 9 158

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TERHADAP KEBENCANAAN ALAM DAN PERPINDAHAN KALOR SERTA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

2 14 180

Pemahaman Penanggulangan Bencana Alam dengan Bahan Ajar Bervisi SETS dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Pesawat Sederhana untuk Siswa kelas V SD

2 15 157

Pembelajaran Bencana Alam dengan Model PPT Bervisi SETS untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berorientasi pada Kepedulian Lingkungan

0 4 125

PENDEKATAN OPEN ENDED PROBLEM SOLVING BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD TERHADAP BENCANA ALAM

2 33 134

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persegi Panjang dan perseg

0 1 17

PENERAPAN METODE PROYEK PADA POKOK BAHASAN MOMENTUM DAN IMPULS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA.

5 21 33

PENERAPAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION BERBANTU ALAT PERAGA PADA MATERI SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Strategi Group Investigation Berbantu Alat Peraga Pada Materi Segi Empat Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ( PTK Bagi Siswa K

0 2 18

PENDEKATAN OPEN-ENDED PROBLEM SOLVING BERVISI SETS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD TERHADAP BENCANA ALAM.

0 0 1

PENINGKATAN KETRAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERVISI SETS

0 0 8