2.1.5 Materi Perubahan Benda
Ada berbagai macam benda di sekitar kita. Benda-benda tersebut dapat mengalami perubahan yang penyebabnya bermacam-macam. Diantaranya adalah
pelapukan, perkaratan, dan pembusukan. Penyebab perubahan benda, dijelaskan sebagai berikut:
1. Perkaratan
Perkaratan ditandai dengan bercak-bercak berwarna kuning kecoklatan yang terjadi pada logam. Perkaratan terjadi karena adanya reaksi antara logam
dengan air dan oksigenyang disebut reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi membentuk karat besi oksida. Sebagian besar reaksi oksidasi terjadi di udara lembab
Yulinda et al., 2008: 62. 2.
Pembusukan Pembusukan umumnya terjadi pada bahan makanan. Penyebab
pembusukan adalah karena adanya makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, seperti
bakteri dan jamur. Jamur akan mudah berkembang pada keadaan
lingkungan yang lembab dan banyak air. Selain itu, jamur tumbuh dengan pesat di tempat yang memiliki suhu yang hangat, tidak terlalu dingin. Dengan kondisi
demikian, akan mempercepat pembusukan. Kandungan air yang terlalu banyak dalam bahan makanan menyebabkan pembusukan lebih mudah terjadi. Jamur dan
bakteri penyebab pembusukan akan tumbuh berkembang dengan cepat jika banyak udara Sulistyanto, 2008: 73.
3. Pelapukan
Pelapukan adalah proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan baik berasal dari makhluk hidup maupun makhluk tak hidup. Hal itu dapat
disebabkan oleh organisme maupun anorganisme. Waktu yang diperlukan untuk proses pelapukan sangat lama. Ada 2 jenis pelapukan yaitu pelapukan biologis
dan pelapukan mekanik Yulinda et al., 2008: 67.
2.1.6 Pemahaman
Pemahaman adalah suatu jenjang dalam ranah kognitif yang menunjukkan kemampuan menjelaskan hubungan yang sederhana antara fakta-fakta dan konsep
Arikunto, 2002: 118. Pemahaman muncul dari hasil evaluai dan refleksi diri sendiri. Pemahaman sebagai representasi hasil pembelajaran menjadi sangat
penting. Pendapat Yerushalmi dan Magen sebagaimana dikutip oleh Proborini 2009, guru dianjurkan untuk mengurangi bercerita dalam pembelajaran tetapi
lebih banyak untuk bereksperimen dan memecahkan masalah, Guru Dianjurkan lebih banyak menyediakan context-rich problem dan mengurangi context-poor
problem dalam pembelajaran. Salah satu prinsip kegiatan belajar mengajar dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan KTSP adalah mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Muslich 2007: 50, menyatakan bahwa
pemahaman siswa akan terbentuk ketika terjadi peristiwa belajar dan akan lebih baik bila siswa berinteraksi dengan siswa yang lain. Interaksi memungkinkan
terjadinya perbaikan terhadap pemahaman siswa melalui diskusi, saling bertanya, dan saling menjelaskan. Interaksi dapat ditingkatkan dengan belajar kelompok.
Penyampaian gagasan oleh siswa dapat mempertajam, memperdalam, memantapkan, atau menyempurnakan gagasan tersebut karena memperoleh
tanggapan dari siswa lain atau guru. Pemahaman atau komprehensi berarti memahami materi yang sedang
dikomunikasikan, tidak perlu menghubungkannya dengan materi lain Soegeng, 2004: 8. Pemahaman dalam penelitian ini adalah suatu kemampuan untuk
mengerti secara benar dampak bencana banjir baik berupa konsep-konsep atau fakta-fakta yang berkaitan dengan materi penyebab perubahan benda. Pemahaman
merupakan prayarat mutlak untuk menuju tingkat kemampuan kognitif yang lebih tinggi yaitu aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2.1.7 Berpikir Kritis