Hubungan antara Tinggi dan Diameter Uji Keberartian Regresi Validasi Persamaan

10 sehingga bentuk persamaan regresi setelah ditransformasi menjadi persamaan linier adalah sebagai berikut : Log V= b + b 1 Log D Analisis data untuk penyusunan persamaan Berkhout tersebut dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel, Program Minitab dan CurveExpert. Persamaan regresi lainnya yang dianalisis untuk mendapatkan persamaan volume terbaik, merupakan keluaran perangkat lunak CurveExpert.

3.5 Hubungan antara Tinggi dan Diameter

Pendugaan volume yang hanya menggunakan diameter sebagai peubah penduga didasarkan atas asumsi bahwa pohon-pohon dengan diameter sama akan memberikan volume yang sama pada kondisi tempat tumbuh yang sama. Dengan demikian perlu dilihat keeratan hubungan antara diameter dengan tinggi. Koefisien korelasi berdasarkan data contoh r berupa hubungan antara tinggi dan diameter dihitung dengan menggunakan persamaan : di mana: x = tinggi pohon y = diameter pohon n = jumlah pohon Keeratan hubungan antara tinggi dengan diameter tersebut diuji melalui hipotesis H :  =  ; H 1 :   , menggunakan pendekatan transformasi-Z Fisher : 1 1 3 {0.5 ln 0.5 ln } 1 1 r Z n r          Kriteria uji pada selang kepercayaan 1- α 100 adalah : jika Z Z α2 , terima H ; jika Z Z α2 , maka tolak H Untuk kepraktisan, nilai dari  ditentukan 50 Suhendang 1993. 11

3.6 Uji Keberartian Regresi

Persamaan regresi yang diperoleh untuk penyusunan tabel volume pohon diuji untuk menentukan apakah persamaan dapat digunakan. Pengujian dilakukan melalui analisis sidik ragam tabel anova dengan hipotesis sebagai berikut : H : b 1 = 0 H 1 : b 1 ≠ 0 Dengan kaidah keputusan : F hitung F tabel atau p-value , maka tolak H F hitung F tabel atau p-value ≥ , maka terima H

3.7 Validasi Persamaan

Validasi persamaan dilakukan dengan cara membandingkan nilai volume dugaan dengan nilai volume yang sebenarnya menggunakan uji khi-kuadrat, dengan pasangan hipotesis sebagai berikut : H : Nilai volume berdasarkan persamaan = nilai volume yang sebenarnya H 1 : Nilai volume berdasarkan persamaan ≠ nilai volume yang sebenarnya Statistik uji khi-kuadrat χ² dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : di mana : Via adalah nilai volume yang sebenarnya pada pengamatan ke-i ; Vim adalah nilai volume berdasarkan persamaan pada pengamatan ke-i. Kaidah keputusan atau kriteria pengujian disusun sebagai berikut :  χ² tabel , maka terima H χ² hitung χ² tabel , maka tolak H Analisis simpangan juga dilakukan dengan melihat bias rataan dari nilai simpangan, dan akar kuadrat dari rataan kuadrat simpangan RMSE. Nilai simpangan ei dinyatakan dalam persen terhadap nilai volume dugaan Vmi. 2 2 1 k i a i m hitung i i m V V V      1 100 n i i e Vmi bias n          12 Kriteria pemilihan persamaan didasarkan pada pertimbangan kecilnya persen simpangan agregatif SA dan rata-rata persentase simpangan volume taksiran dengan volume yang sebenarnya SR. Simpangan agregatif SA dan nilai rataan persentase simpangan SR dihitung berdasarkan rumus Bruce yang ditulis oleh Husch 1963 sebagai berikut: SA = 100      Vt Vt Va SR = 100    N Vt Vt Va di mana : Vt = dugaan volume tiap pohon Va = volume aktual tiap pohon N = Jumlah pohon Menurut Spurr 1951 model penduga volume pohon yang baik adalah persamaan yang mempunyai nilai SA antara -1 dan 1 dan nilai SR kurang dari 10. 2 1 100 [ n i i e Vmi RMSE n         

BAB IV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN