Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

7 Berikut beberapa perbedaannya adalah: 1. Periode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tahun 2011-2013, sedangkan penelitian yang sebelumnya menggunakan periode penelitian 2000-2009. 2. Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan penelitian yang sebelumnya meneliti pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Nigeria. Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan total aset terhadap profitabilitas ROA ? 2. Apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan total penjualan terhadap profitabilitas ROA ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh ukuran perusahaan total aset terhadap profitabilitas ROA. Universitas Sumatera Utara 8 2. Untuk mengetahui adanya pengaruh ukuran perusahaan total penjualan terhadap profitabilitas ROA.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan masukan apabila suatu saat dimintai pendapat mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. 2. Bagi perusahaaninstansi, sebagai dasar pertimbangan dan masukan bagi pihak perusahaan baik dalam menjalankan aktivitas maupun dalam mengambil sebuah keputusan manajemen di masa yang akan datang. 3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat menjadi referensi dalam melakukan penelitian berikutnya bagi pihak lain sehingga dapat dijadikan perbandingan untuk di masa yang akan datang. 4. Bagi investor, sebagai tambahan masukan guna membantu investor dalam pengambilan keputusan apabila investor ingin menanamkan modalnya pada perusahaan industri barang konsumsi di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 9 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Profitabilitas 2.1.1.1. Pengertian Profitabilitas Secara umum pengertian profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih atau laba yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Kinerja perusahaan seringkali dilihat melalui laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Dimana ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi berarti kinerja perusahaannya baik, dan begitu juga sebaliknya. Setiap perusahaan selalu menginginkan profitabilitas yang tinggi untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Niresh dan Velnampy 2014:57 “Profitabilitas adalah sejumlah uang perusahaan yang dapat dihasilkan dari sumberdaya apapun yang dimiliki perusahaan. Karena tujuan akhir dari setiap perusahaan adalah memaksimalkan profitabilitas”. Definisi lain yang dikemukakan oleh Fahmi 2012:68 bahwa “rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka akan semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan”. Pengertian profitabilitas menurut Kasmir 2010:196 adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan Universitas Sumatera Utara 10 menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Harahap 2007:304 “Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya”. Perkembangan profitabilitas mempunyai peran penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam waktu jangka panjang, sebab profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik atau tidak di masa yang akan datang. Setiap perusahaan diharapkan mempunyai profitabilitas yang selalu meningkat, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin. Para investor di pasar modal juga sangat memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam melakukan jual beli saham. Karena setiap investor selalu menginginkan dana yang diinvestasikannya itu berada dalam keadaan aman dan terus berkembang. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen karena dapat menggambarkan posisi laba perusahaan. Perusahaan dituntut untuk dapat mengelola aset atau sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan Universitas Sumatera Utara 11 laba yang tinggi. Melalui rasio profitabilitas, perusahaan dapat mengukur kemampuan dalam menghasilkan laba melalui pengelolaan aset yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio profitabilitas suatu perusahaan maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mampu dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan baik. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, aset dan modal saham tertentu untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Return On Assets ROA merupakan rasio yang terpenting dari rasio profitabilitas yang ada. Dalam penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur menggunakan Return On Assets ROA dengan rumus sebagai berikut: ROA merupakan penilaian profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih sesudah pajak berdasarkan tingkat aset yang tertentu dengan cara membandingkan laba bersih sesudah pajak dengan total aset. ROA memberikan suatu dasar yang berguna untuk menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola aset baik dari modal sendiri ��� = ���� ������ ����� ���� � ��� Universitas Sumatera Utara 12 maupun dari modal pinjaman, investor akan melihat seberapa efektif suatu perusahaan dalam mengelola aset.

2.1.1.2. Manfaat Profitabilitas

Rasio profitabilitas memiliki beberapa manfaat bagi pihak-pihak yang memiliki hubungan dan kepentingan dengan perusahaan. Menurut Kasmir 2010:198 manfaat yang diperoleh dari penggunaan rasio profitabilitas adalah untuk: 1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. 2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. 3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. 4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. 5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. 6. Manfaat lainnya. 2.1.2. Ukuran Perusahaan 2.1.2.1. Pengertian Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan secara umum dapat diartikan sebagai suatu skala yang mengklasifikasikan besar atau kecilnya suatu perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aset, total penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain. Menurut Riyanto 2008:313 “ukuran perusahan adalah besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva”. Menurut Niresh 2014:57 “ukuran perusahaan adalah faktor utama untuk menentukan profitabilitas dari suatu perusahaan dengan konsep Universitas Sumatera Utara 13 yang biasa dikenal dengan skala ekonomi”. Maksudnya skala ekonomi menunjuk kepada keuntungan biaya rendah yang didapat oleh perusahaan besar karena dapat menghasilkan produk dengan harga per unit yang rendah. Perusahaan dengan ukuran besar membeli bahan baku input produksi dalam jumlah yang besar sehingga perusahaan akan mendapat potongan harga quantity discount lebih banyak dari pemasok. Menurut Setiawan 2009 dilihat dari sisi kemampuan memperoleh dana untuk ekspansi bisnis, perusahaan besar mempunyai akses yang besar ke sumber-sumber dana baik ke pasar modal maupun perbankan, untuk membiayai investasinya dalam rangka meningkatkan labanya. Perusahaan yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber sehingga untuk mendapatkan pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki profitabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Adapun perhitungan ukuran perusahaan menurut Abiodun 2013 dan Niresh 2014 diukur dengan menggunakan dua rumus yaitu: 1 Ukuran perusahaan = Ln Total Aset Aset adalah harta kekayaan atau sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Menurut Kasmir 2008:31 komponen atau isi yang terkandung dalam suatu aset dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: • Aset lancar yaitu aset-aset yang relatif mudah untuk dikonversi menjadi uang, dijual atau digunakan dalam jangka waktu satu tahun. Aset lancar meliputi; kas, piutang, persediaan, biaya dibayar dimuka. Universitas Sumatera Utara 14 • Aset tetap adalah harta kekayaan milik perusahaan yang dapat diukur dengan jelas tangible dan yang bersifat permanen. Aset tetap dibeli dengan tujuan dipakai sendiri oleh perusahaan dan tidak dijual kembali. Aset tetap dapat dibagi menjadi 2 yaitu: aset tetap berwujud gedung, tanah, mesin, peralatan, dan kendaraan dan aset tetap tidak berwujud goodwill, hak cipta, hak paten, franchise dan merek dagang • Aset lainnya adalah aset yang tidak termasuk dalam aset lancar dan aset tetap yang tidak bisa dikelompokan ke dalam kriteria di atas. Semakin besar aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka perusahaan dapat melakukan investasi baik untuk aset lancar maupun aset tetap dan juga memenuhi permintaan produk. Hal ini akan semakin memperluas pangsa pasar yang akan dicapai yang kemudian akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. 2 Ukuran perusahaan = Ln Total Penjualan Penjualan adalah salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Kasmir 2008:305 “penjualan adalah omzet barang atau jasa yang dijual, baik dalam unit ataupun dalam rupiah”. Menurut Reeve, dkk 2009:280 “penjualan adalah total jumlah yang dibebankan pada pelanggan atas barang terjual, baik penjualan kas maupun kredit”. Dalam sebuah perusahaan diharapkan mempunyai penjualan yang terus meningkat, karena ketika penjualan semakin meningkat perusahaan dapat menutup biaya yang keluar pada saat proses produksi. Dengan begitu, laba perusahaan akan meningkat yang selanjutnya juga akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Universitas Sumatera Utara 15 Variabel ukuran perusahaan diukur dengan Logaritma Natural Ln dari total aset dan total penjualan. Hal ini dikarenakan besarnya total aset dan total penjualan masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total aset dan total penjualan perlu di Ln kan.

2.1.2.2. Klasifikasi Ukuran Perusahaan

Keputusan ketua Bapepam No. Kep. 11PM1997 menyebutkan perusahaan kecil dan menengah berdasarkan aktiva kekayaan adalah badan hukum yang memiliki total aktiva tidak lebih dari seratus milyar, sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum yang total aktivanya diatas seratus milyar. Menurut UU No. 20 Tahun 2008 ukuran perusahaan diklasifikasikan ke dalam 4 kategori yaitu usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Pengklasifikasian ukuran perusahaan tersebut didasarkan pada total aset yang dimiliki dan total penjualan tahunan perusahaan tersebut. Adapun kriteria ukuran perusahaan yang diatur dalam UU No.20 tahun 2008 Pasal 6 adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 16 Tabel 2.1. Kriteria Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan Kriteria Aset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha Penjualan Tahunan Usaha Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta Usaha Kecil 50 juta – 500 juta 300 juta – 2,5 M Usaha Menengah 10 juta – 10 M 2,5 M – 10 M Usaha Besar 10 M 50 M Sumber: UU No.20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah 2.1.3. Variabel Kontrol Menurut Jogiyanto 2004:157 “variabel kontrol atau dikenal sebagai variabel pelengkap merupakan variabel yang digunakan untuk melengkapi atau mengkontrol hubungan kausalnya supaya lebih baik untuk didapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol bukanlah variabel utama yang diteliti dan diuji tetapi lebih ke variabel lain yang mempunyai efek pengaruh”. Penelitian ini berfokus untuk meneliti pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas, namun aspek yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan tidak hanya ukuran perusahaan karena itu dimunculkan variabel- variabel yang diduga ikut mempengaruhi profitabilitas diperlakukan sebagai variabel kontrol. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah leverage, inventory to total asset, dan likuiditas. 2.1.3.1. Leverage Secara umum pengertian leverage adalah jumlah utang yang diperoleh dari kreditur dengan tujuan membiayai aset perusahaan. Perusahaan, sebagai debitur berkepentingan untuk menjaga kepercayaan kreditur dalam hal kemampuan membayar utang. Universitas Sumatera Utara 17 Menurut Weston dan Brigham dalam Jumingan, 2006:122 rasio leverage bertujuan untuk mengukur sejauh mana kebutuhan keuangan perusahaan dibelanjai dengan dana pinjaman. Leverage dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan debt to asset ratio. Debt to assets ratio adalah rasio yang menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang atau beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Abiodun 2013 dan Doğan 2013 ditunjukkan bahwa debt to assets ratio mempunyai hubungan yang negatif dengan profitabilitas.

2.1.3.2. Inventory to total assets ratio

Inventory to total assets ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur persediaan sebagai persentase dari total aset yang digunakan untuk memantau tingkat persediaan. Inventory to total assets ratio dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: ���� �� ����� ����� = ����� ����������� ����� ������ x 100 ��������� �� ����� ������ ����� = ����� ����������� ����� ������ x 100 Universitas Sumatera Utara 18 Jika inventory to total assets ratio meningkat menunjukkan tingkat persediaan meningkat, yang mungkin merupakan tanda bahwa permintaan rendah dan lebih banyak pasokan aset diinventarisasi. Sebaliknya, jika rasio menurun, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan permintaan yang dapat meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adebayo 2013 menunjukkan bahwa inventory to total assets ratio mempunyai hubungan negatif dengan profitabilitas.

2.1.3.3. Likuiditas

Likuiditas adalah suatu tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya ketika jatuh tempo. Likuiditas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Current ratio biasanya digunakan sebagai alat untuk mengukur keadaan likuiditas suatu perusahaan, dan juga merupakan petunjuk untuk dapat megetahui dan menduga sampai dimanakah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dasar perbandingan tersebut dipergunakan sebagai alat petunjuk, apakah perusahaan yang mendapat kredit itu kira-kira akan mampu ataupun tidak untuk memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran kembali atau pada pelunasan ������� ����� = ������� ������ ������� ����������� Universitas Sumatera Utara 19 pada tanggal yang sudah ditentukan. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditor. Menurt Fraser 2008:223 Current ratio menunjukkan likuiditas perusahaan yang diukur dengan membandingkan aktiva lancar terhadap kewajiban lancar. Kewajiban lancar digunakan sebagai penyebut rasio karena dianggap menggambarkan hutang yang paling mendesak, harus dilunasi dalam satu tahun atau satu siklus operasi. Dengan kata lain dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Doğan 2013 menunjukkan bahwa current ratio mempunyai hubungan yang positif terhadap profitabilitas.

2.2. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas telah banyak diteliti oleh penelitian-penelitian sebelumnya dan menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Penelitian terdahulu ini akan dijadikan bahan acuan agar dapat membandingkan penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu. Rincian mengenai penelitian- penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 20 Tabel 2.2. Penelitian terdahulu NO Peneliti dan Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1. Abiodun 2013 The Effect of Firm Size on Firms Profitability in Nigeria Variabel Independen: Ukuran perusahaan Total aset dan total penjualan Variabel Dependen: Profitabilitas ROA Variabel Kontrol: leverage, inventory to total assets ratio, likuiditas Total aset dan total penjualan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. 2. Niresh dan Velnampy 2014 Firm Size and Profitability: A Study of Listed Manufacturing Firms in Sri Lanka Variabel Independen: Ukuran perusahaan Total aset dan total penjualan Variabel Dependen: Profitabilitas ROA Variabel Kontrol: Asset turnover Tidak ada hubungan antara ukuran perusahaan dan profitabilitas. 3. John dan Adebayo 2013 Effect of Firm Size on Profitability: Evidence from Nigerian Manufacturing Sector Variabel Independen: Ukuran perusahaan Total aset dan total penjualan Variabel Dependen: Profitabilitas ROA Variabel Kontrol: leverage, inventory to total assets ratio, likuiditas Total aset dan total penjualan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. 4. Jonsson 2007 Does the size matter? The relationship between size and profitability of Variabel Independen: Ukuran perusahaan Variabel Dependen: Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan Universitas Sumatera Utara 21 Icelandic firms Profitabilitas terhadap profitabilitas perusahaan 5. Doğan 2013 Does Firm Size Affect The Firm Profitability? Evidence from Turkey Variabel Independen: Ukuran perusahaan Variabel Dependen: Profitabilitas Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. 6. Setiawan 2009 Pengaruh Growth Opportunity dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Industri Manufaktur di Indonesia Variabel Independen: Growth opportunity, ukuran perusahaan Variabel Dependen: Profitabilitas Growth opportunity berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sumber : Data yang diolah penulis, 2015 2.3. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual dirancang untuk memberikan gambaran penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Berikut kerangka konseptual penelitian dilihat pada gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara 22 Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Sumber : Data yang diolah penulis, 2015 Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang mengklasifikasikan besar atau kecilnya suatu perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aktiva, total penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain. Semakin besar aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka perusahaan dapat melakukan investasi untuk ekspansi bisnis baik untuk aktiva lancar maupun aktiva tetap dan juga memenuhi permintaan produk. Hal ini akan semakin memperluas pangsa pasar yang akan dicapai yang kemudian akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Begitu juga dengan penjualan, ketika penjualan semakin meningkat, perusahaan dapat menutup biaya yang keluar pada saat proses produksi. Jadi, semakin besar total penjualan maka laba perusahaan akan meningkat yang selanjutnya juga akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Ln Total Assets X 1 Ln Total Sales X 2 Ukuran Perusahaan ROA Y Debt to assets ratio Inventory to total assets ratio Current ratio H1 H2 Variabel Kontrol Universitas Sumatera Utara 23

2.4. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 13 91

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 8

ABSTRAK PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12