Statistik Deskriptif Analisis Regresi Linier Berganda Statistik Deskriptif

32 digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduh data-data yang diperlukan dari www.idx.co.id.

3.8. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data digunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan hasil yang diperoleh. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik, yaitu uji asumsi klasik, pengujian hipotesis dan analisis regresi berganda.

3.8.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data dengan menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan. Penelitian ini menjabarkan jumlah data, rata-rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi.

3.8.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dan uji analisis regresi linear berganda, maka hal yang pertama dilakukan adalah uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mendapatkan nilai estimasi yang diperoleh bersifat BLUE Best, Linear, Unbiased, and Estimator, yang artinya nilai estimator yang terbaik, estimator yang linear, dan estimator yang tidak bias, maka data-data yang digunakan dalam analisis regresi terlebih dahulu akan diuji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Universitas Sumatera Utara 33

3.8.2.1. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk proses awal di dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal, gunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal, gunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk melihat normalitas dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data normal. Apabila data tersebar di area garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal menyerupai lonceng, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3.8.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Korelasi antar variabel independen yang satu dengan yang lainnya disebut dengan multikolinieritas. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, serta dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai tolerance 0,1 atau sama dengan nilai VIF10, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 34

3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Erlina, 2011:106. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain: metode grafik, park glejser, rank spearman dan barlett. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang terletak di Studentized ketentuan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas.

3.8.2.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam satu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Untuk Universitas Sumatera Utara 35 mendiagnosis adanya autokorelasi dalam model digunakan pengujian durbin watson uji DW. Menurut Nawari 2010:225 adapun kriteria dalam penentuan autokorelasi adalah sebagai berikut : 1 Jika Dw Dl atau Dw 4-Dl maka terdapat autokorelasi. 2 Jika Dl Dw Du atau 4-Du Dw 4-Dl maka status autokorelasi tidak dapat dijelaskan inconclusive. 3 Jika Du Dw 4-Du maka tidak terjadi autokorelasi Non Autokorelasi.

3.8.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah pengaruh antara satu atau lebih variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat. Analisis dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel independen berpengaruh positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun rumus persamaannya adalah sebagai berikut: ROA = a + β1 SIZE_TA + β2 LEV + β3 INV + Β4 LIQ + ε Model I ROA = a + β1 SIZE_TS + β2 LEV + β3 INV + Β4 LIQ + ε Model II Keterangan: SIZE_TA =Ln Total Assets SIZE_TS = Ln Total Sales LEV = Total liabilitiestotal assets INV = inventorytotal assets LIQ = Current assetcurrent liabilities ROA = Return on Assets β = Koefisien regresi a = Constant ε = Error term Universitas Sumatera Utara 36 3.8.4. Uji Hipotesis 3.8.4.1. Uji Parsial Uji-t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Rumusan Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H diterima bila t tabel t hitung , atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, H a diterima bila t hitung t tabel , atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat Ghozali, 2009:88.

3.8.4.2. Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model penelitian dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kelemahan penggunaan R square adalah setiap penambahan variabel independen dalam model penelitian akan meningkatkan nilai R square walaupun variabel independen yang ditambahkan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel independen jadi untuk menghindari kelemahan R square, persentase yang dipakai adalah persentase adjusted R square. Universitas Sumatera Utara 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Statistik Deskriptif

Pada bagian ini akan digambarkan data dari masing-masing variabel yang telah diolah berdasarkan nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel independen yaitu Ukuran Perusahan yang diukur menggunakan Total Assets X1, dan Ukuran Perusahaan yang diukur menggunakan Total Sales X2, kemudian variabel dependen yaitu Profitabilitas yang diproksikan ke dalam Return on Asset ROA Y, serta variabel kontrol yaitu Leverage yang diukur menggunakan Debt to Asset Ratio DAR, Inventory to Total Asset Ratio ITA, dan Likuiditas yang diukur menggunakan Current Ratio. Hasil pengujian statistik deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LNTA 87 11.38 18.17 14.3731 1.65274 LNTS 87 11.38 18.13 14.5967 1.71835 ROA 87 -.90 4.20 2.3139 .92334 CR 87 -.54 2.46 .7269 .61883 ITA 87 .63 4.27 2.9130 .69595 DAR 87 2.28 4.22 3.6029 .43113 Valid N listwise 87 Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Maret 2015 Berdasarkan pengujian statistik deskriptif pada Tabel 4.1 dapat dijelaskan: 1. Rata-rata nilai Ln Total Asset adalah 14.3731, dengan standar deviasi sebesar 1.65274, nilai minimum 11.38 dan maksimum 18.17. Universitas Sumatera Utara 38 2. Rata-rata nilai Ln Total Sales adalah 14.5967, dengan standar deviasi 1.71835, nilai minimum 11.38 dan maksimum 18.13. 3. Rata-rata nilai ROA adalah 2.3139, dengan standar deviasi 0.92334, nilai minimum -0.90, dan nilai maksimum 4.20 4. Rata-rata nilai CR adalah 0.7269, dengan standar deviasi 0.61883, nilai minimum -0.54, dan nilai maksimum 2.46. 5. Rata-rata nilai ITA adalah 2.9310, dengan standar deviasi 0.69595, nilai minimum 0.63 dan maksimum 4.27. 6. Rata-rata nilai DAR adalah 3.6029, dengan standar deviasi 0.43113, nilai minimum 2.28, dan nilai maksimum 4.22. 7. Jumlah data sebanyak 87 data, dengan penjelasan 29 perusahaan dan selama 3 tahun periode yakni 2011-2013.

4.1.2. Analisis Regresi dengan Variabel Kontrol Model I

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 13 91

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 8

ABSTRAK PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12