Latar Belakang Masalah Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, Msi, Ak dan bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan perekonomian dunia dan semakin pesatnya perkembangan teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha semakin bersifat kompetitif disertai eliminasi bagi perusahaan yang tidak mampu bertahan. Seiring dengan perkembangan tersebut, maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat mempertaruhkan kelangsungan usahanya dan melakukan strategi yang tepat agar dapat bersaing dengan perusahaan lain serta dapat mencapai tujuannya. Perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda tetapi pada umumnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal. Secara umum masyarakat luas mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan tersebut yang terlihat dari kinerja manajemen dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang. Strategi yang tepat sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan agar kinerja manajemennya akan semakin membaik yang kemudian akan meningkatkan laba suatu perusahaan. Berbagai penelitian telah menguji variabel yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan sebagai kelangsungan hidup atau kesuksesan suatu bisnis, sebagian besar dipengaruhi oleh profitabilitas pada suatu perusahaan. Salah satu indikator kinerja suatu perusahaan adalah laba atau profit. Pertumbuhan laba yang terus menerus meningkat dari tahun ke tahun dapat memberikan sinyal positif mengenai prospek perusahaan di masa depan tentang Universitas Sumatera Utara 2 kinerja perusahaan. Untuk mengukur laba dapat dilakukan dengan rasio profitabilitas, dengan mengetahui rasio profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat melihat bagaimana perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu karena laba perusahaan yang tinggi belum tentu menunjukkan profitabilitas yang tinggi, akan tetapi profitabilitas yang tinggi sudah dipastikan bahwa laba yang dihasilkan tinggi. Profitabilitas adalah suatu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Penelitian ini menggunakan return on assets ROA sebagai proksi untuk mengukur profitabilitas karena ROA merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang aktivitas manajemen. ROA dapat diukur dengan membandingkan laba bersih terhadap total aset. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aset yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya jika ROA negatif menunjukkan total aset yang dipergunakan tidak memberikan keuntungan atau rugi. Bebarapa usaha yang sering dilakukan oleh perusahaan untuk menunjukkan rasio yang menarik investor untuk tertarik berinvestasi di perusahaan dan menunjukkan tingkat profitabilitas yang tinggi adalah dengan meningkatkan ROA. Menurut Setiawan 2009:163 agar dapat meningkatkan profitabilitasnya, pihak manajemen perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi profitabilitas adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan Universitas Sumatera Utara 3 dianggap sebagai variabel fundamental dalam menjelaskan profitabilitas perusahaan dan sejumlah penelitian telah meneliti pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan dalam Abiodun, 2013:90. Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi menjadi 3 kategori yaitu perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium firm, dan perusahaan kecil small firm yang biasanya dapat dilihat dari total aset dan total penjualan perusahaan. Dengan kata lain, semakin besar suatu perusahaan maka semakin besar pula aset yang dimiliki. Jika, aset perusahaan dapat digunakan secara efektif dan efisien maka profitabilitas perusahaan juga akan meningkat. Perusahaan yang berukuran besar mempunyai berbagai kelebihan dibandingkan dengan perusahaan berukuran kecil. Perusahaan besar dapat menghasilkan produk dengan harga per unit yang rendah karena berproduksi pada skala ekonomis. Selain itu perusahaan yang besar diharapkan dapat meningkatkan penjualan dari barang yang diproduksi, karena semakin besar tingkat penjualan perusahaan maka semakin besar pula profitabilitas perusahaan tersebut. Krisis keuangan di Amerika Serikat yang dimulai sejak awal tahun 2008 telah menimbulkan dampak secara global. Indonesia merupakan salah satu negara yang merasakan dampak kondisi makro-ekonomi global yang sulit serta meningkatnya situasi di dalam negeri yang penuh tantangan. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi harga BBM memicu lonjakan inflasi, sementara beberapa waktu sesudahnya, Bank Indonesia menaikkan tingkat suku Universitas Sumatera Utara 4 bunga dalam upaya untuk mengendalikan defisit neraca pembayaran dan melemahnya nilai rupiah. Hanya perusahaan yang mampu menghasilkan tingkat pengembalian modal yang tinggi serta dapat terus menerus mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya yang akan menjadi incaran para investor dalam menanamkan modalnya. Mengantisipasi hal tersebut perusahaan dituntut untuk inovatif dan mampu melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sehingga diperlukan suatu prinsip pengelolaan yang efektif, efisien dan produktif terhadap semua bagian yang ada di dalam perusahaan. Perusahaan sektor barang konsumsi adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan dikonsumsi oleh masyarakat. Perusahaan sektor barang konsumsi merupakan salah satu sektor perusahaan yang dapat bertahan dan tidak terpengaruh terhadap krisis global yang terjadi di Indonesia karena perusahaan sektor barang konsumsi adalah perusahaan yang menawarkan kebutuhan dasar konsumen sehingga ditengah melemahnya industri yang ada di Indonesia, sektor industri barang konsumsi tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hal ini disebabkan karena tingginya tingkat konsumsi masyarakat yang diikuti dengan meningkatnya pendapatan kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat. Masyarakat tidak pernah bisa lepas dari barang konsumsi seperti makanan, minuman, peralatan rumah tangga, farmasi dan barang keperluan rumah tangga. Jumlah penduduk di Indonesia yang sangat besar akan mendukung tingkat penggunaan barang-barang konsumsi yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan Universitas Sumatera Utara 5 industri barang konsumsi memacu perusahaan untuk meningkatkan produksinya. Kebutuhan masyarakat akan barang konsumsi akan selalu ada karena merupakan kebutuhan dasar konsumen. Didasarkan pada kenyataan tersebut, perusahaan sektor barang konsumsi dianggap akan terus survive. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas telah diteliti oleh Abiodun 2013 di Nigeria. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Nigeria pada tahun 2000-2009. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset dan total penjualan. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas yang diukur dengan return on asset ROA. Variabel kontrol yang digunakan antara lain leverage, inventory management, dan likuiditas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total aset dan total penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas dan variabel kontrol leverage berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Doğan 2013 di Turkey. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Istanbul pada tahun 2008-2011. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset, total penjualan dan jumlah karyawan. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas yang diukur dengan return on asset ROA. Variabel kontrol yang digunakan antara lain leverage, likuiditas dan umur perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas dan variabel kontrol umur perusahaan, leverage berpengaruh negatif Universitas Sumatera Utara 6 terhadap profitabilitas sedangkan likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh Niresh dan Velnampy 2014 di Sri Lanka. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset dan total penjualan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan return on asset ROA dan net profit. Variabel kontrol yang digunakan adalah asset turnover. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Colombo. Di Indonesia penelitian yang menguji pengaruh ukuran perusahaan dan profitabilitas telah dilakukan oleh Setiawan 2009 dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1999-2004 dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Berbagai temuan dari penelitian yang telah diuraikan diatas mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mencoba melakukan penelitian kembali agar dapat lebih memahami mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Penelitian ini adalah penelitian replikasi dari penelitian terdahulu yang mengacu pada penelitian Abiodun 2013. Universitas Sumatera Utara 7 Berikut beberapa perbedaannya adalah: 1. Periode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tahun 2011-2013, sedangkan penelitian yang sebelumnya menggunakan periode penelitian 2000-2009. 2. Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan penelitian yang sebelumnya meneliti pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Nigeria. Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 13 91

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 8

ABSTRAK PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12