Metode RAS Keterkaitan sektor unggulan dan karakteristik tipologi wilayah dalam pengembangan kawasan strategis: studi kasus kawasan kedungsapur di Provinsi Jawa Tengah

Metode Analisis Metode analisis serta parameter yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Analisis Input-Output Input-Output Analysis Analisis input-output dilakukan untuk mengetahui sektor unggulan yang ada di Kawasan Kedungsapur, dan untuk dapat melakukan analisis tersebut perlu dibangun struktur tabel input-output Kawasan Kedungsapur. Penggunaan analisis ini dengan pertimbangan bahwa tabel I-O merupakan gambaran lebih rinci dari sistem neraca ekonomi wilayah sehingga dengan terbangunnya tabel I-O Kawasan Kedungsapur diharapkan dapat digunakan untuk: 1 memperkirakan dampak permintaan akhir dan perubahannya pengeluaran rumahtangga, pengeluaran pemerintah, investasi, dan ekspor terhadap berbagai output sektor produksi, nilai tambah, pendapatan masyarakat, kebutuhan tenaga kerja, pajak, dan sebagainya, 2 mengetahui komposisi penyediaan dan penggunaan barang atau jasa sehingga mempermudah analisis tentang kebutuhan impor dan kemungkinan substitusinya; dan 3 memberi petunjuk mengenai sektor-sektor yang mempunyai pengaruh terkuat serta sektor-sektor yang peka terhadap pertumbuhan ekonomi. Analisis input-output dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder, yakni tabel input-output yang merupakan tabel transaksi domestik atas dasar harga produsen yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah dan digunakan sebagai dasar dalam menyusun tabel input-output Kawasan Kedungsapur tahun 2003. Tabel input-output Kawasan Kedungsapur tahun 2003 diturunkan dari tabel input-output Provinsi Jawa Tengah tahun 2003 yang disesuaikan updating. Metode simulasi yang digunakan untuk menurunkan tabel input-output tersebut adalah dengan metode non-survei, dalam hal ini dilakukan dengan metode simulasi RAS.

1. Metode RAS

Metode RAS merupakan salah satu dari beberapa metode non-survei yang dapat dilakukan untuk menyusun suatu estimasi struktur input-output dalam lingkup wilayah tertentu. Kelebihan dari pendekatan metode non-survei ini menurut Djohar 1999, adalah dapat digunakan untuk menjelaskan kegiatan perekonomian pada saat kegiatan tersebut sedang berjalan maupun telah berlangsung, serta dapat digunakan untuk memprediksi kegiatan perekonomian di masa yang akan datang, selain itu biaya yang diperlukan relatif lebih murah dibandingkan dengan metode survei. Metode RAS adalah suatu metode untuk memperkirakan matriks koefisien input yang baru pada tahun t : “At” dengan menggunakan informasi koefisien input dasar “A0”, total permintaan antara tahun t, dan total input antara tahun t. Metode RAS pertama kali dikembangkan oleh Prof. Richard Stone dari Cambrigde University, Inggris dan telah banyak digunakan untuk keperluan penyusunan tabel input-output up-dating oleh Badan Pusat Statistik. Karena metode ini merupakan metode penyusunan tabel input-output non-survei maka dalam pelaksanaannya dilakukan pendekatan-pendekatan matematis BPS 2000. Metode ini dapat digunakan untuk mengestimasi perubahan koefisien input antara, yaitu dengan menghitung nilai-nilai pengganda menurut baris dan nilai- nilai pengganda menurut kolom tanpa menguraikan faktor ekonomi yang mempengaruhi besarnya nilai pengganda tersebut. Melalui pendekatan matematis metode ini akan menyusun matriks diagonal R dan S atas dasar data yang dibutuhkan untuk dapat menggunakan metode RAS. Secara matematis metode RAS terdiri dari matriks [A] merupakan matriks koefisien input pada tahun dasar. Matriks [R] merupakan matriks diagonal yang menunjukkan pengganda menurut kolom dan elemen-elemennya menunjukkan pengaruh substitusi, dan matriks [S] merupakan matriks diagonal yang menunjukkan pengaruh pengganda menurut baris dan elemen-elemennya menunjukkan pengaruh fabrikasi. Apabila r i dan s j berturut-turut merupakan elemen matriks diagonal [R] dan [S], dan misalkan X ij 0 adalah input antara sektor j yang berasal dari output sektor i pada tahun dasar, maka untuk menjaga konsistensi hasil estimasi r i dan s j , perlu ditambahkan dua persamaan pembatas sebagai berikut: n ∑ r i x ij 0s j = b i , i = 1, 2, ……., n i=1 dan n ∑ r i x ij 0s j = k j , i = 1, 2, ……., n i=1 dengan b i = jumlah permintaan antara sektor i pada tahun t k j = jumlah input antara sektor j pada tahun t Dengan persamaan pembatas tersebut diperoleh 2n persamaan dengan 2n bilangan yang tidak diketahui, dan hanya ada 2n-1 persamaan yang bebas sedangkan persamaan yang satunya bergantung kepada persamaan lainnya. Selanjutnya matriks koefisien input untuk tahun proyeksi t dapat diperkirakan dengan rumus [A] t = [R] [A] [S], dan penyelesaian dilakukan secara aproksimatif dengan menggunakan prosedur iteratif yang konvergen sehingga hasil perhitungan sangat tergantung pada jumlah iterasi yang dilakukan. Apabila elemen matriks [R] dan [S] telah diperoleh maka elemen matriks [A]t dapat diestimasi dan koefisien hasil estimasi ini merupakan koefisien input antara untuk periode t. Sehingga tabel input-output yang telah disesuaikan updating berdasarkan koefisien tersebut dapat disusun untuk kemudian diturunkan tabel input-output Kawasan Kedungsapur tahun 2003.

2. Tabel Input-Output