Struktur Output Keterkaitan sektor unggulan dan karakteristik tipologi wilayah dalam pengembangan kawasan strategis: studi kasus kawasan kedungsapur di Provinsi Jawa Tengah

1. Struktur Output

Struktur output yang terbentuk di Kawasan Kedungsapur tahun 2003 adalah sebesar 65 . 491 . 584 juta rupiah , yang merupakan nilai dari seluruh produk yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia di kawasan tersebut. Dengan mengetahui besarnya output yang dihasilkan oleh masing-masing sektor, maka akan dapat ditelaah sektor- sektor apa saja yang memberikan kontribusi terbesar dalam menghasilkan output secara keseluruhan. Dari total output yang dihasilkan di Kawasan Kedungsapur tersebut, terdapat sepuluh sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan struktur output kawasan seperti disajikan secara rinci dalam Tabel 28. Tabel 28 Sepuluh sektor terbesar menurut peringkat output di Kawasan Kedungsapur Provinsi Jawa Tengah tahun 2003 Urutan Sektor Nilai Distribusi Juta Rp 1 7. Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau 12 177 136 18.59 2 16. Perdagangan Besar dan Eceran 11 104 560 16.96 3 8. Industri Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki 8 934 119 13.64 4 27. Pemerintahan Umum 4 270 888 6.52 5 11. Industri Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 3 949 699 6.03 6 1. Tanaman Bahan Makanan 3 709 195 5.66 7 15. Bangunan 2 544 223 3.88 8 9. Industri Barang Kayu dan Hasil Hutan Lain 2 421 875 3.70 9 10. Industri Kertas dan Barang Cetakan 2 353 483 3.59 10 17. Restoran 1 904 209 2.91 Sektor Lainnya 12 122 199 18.51 Jumlah 65 491 584 100.00 Sumber: Tabel I-O Kawasan Kedungsapur tahun 2003 updating Tabel input-output Kawasan Kedungsapur tahun 2003 menggunakan klasifikasi 30 sektor ekonomi, dan dari 30 sektor tersebut dapat diketahui sepuluh sektor ekonomi yang memberikan kontribusi output lebih besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Lima sektor dengan output terbesar di kawasan ini yaitu dengan total nilai sebesar 40 . 436 . 402 juta rupiah atau sekitar 61.74 adalah sektor industri makanan, minuman, dan tembakau 7 yang outputnya mencapai 12 . 177 . 136 juta rupiah atau sekitar 18.59 dari total output, diikuti sektor perdagangan besar dan eceran 16 dengan nilai output mencapai 11 . 104 . 560 juta rupiah atau sekitar 16.96 dari total output, dan sektor industri tekstil, barang kulit, dan alas kaki 8 yang memberikan kontribusi output sekitar 13.64 atau sebesar 8 . 934 . 119 juta rupiah. Kemudian sektor pemerintahan umum 27 dan sektor industri pupuk, kimia, dan barang dari karet 11 masing- masing 6.52 atau sebesar 4 . 270 . 888 juta rupiah dan 6.03 atau sebesar 3 . 949 . 699 juta rupiah.

2. Struktur Nilai Tambah Bruto