Analisis Komponen Utama Analisis Kluster

2 kesehatan invers jumlah orang meninggal akibat penyakit per seribu penduduk, 3 daya beli invers jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera I per jumlah keluarga, invers banyaknya penduduk yang tidak mempunyai pekerjaan per jumlah keluarga, 4 aksesibilitas informasi banyaknya keluarga yang berlangganan telepon dan banyaknya keluarga yang mempunyai televisi per jumlah keluarga, 5 kewirausahaan jumlah industri kerajinan per seribu penduduk. Variabel-variabel yang diasumsikan mampu menjelaskan potensi sumber daya sosial, antara lain: kegiatan dan kelompok sosial banyaknya jenis kelompok sosial dan banyaknya jenis kelompok olah raga. Variabel-variabel yang diasumsikan mampu menjelaskan potensi sumber daya buatan, antara lain: 1 fasilitas perumahan jumlah bangunan rumah per jumlah keluarga, 2 fasilitas pendidikan jumlah SD dan sederajat per seribu penduduk, jumlah SLTP dan sederajat per seribu penduduk, jumlah SMU, SMK, dan sederajat per seribu penduduk, jumlah perguruan tinggi dan sederajat per seribu penduduk, 3 fasilitas kesehatan jumlah rumah sakit, rumah sakit bersalin, poliklinik, puskesmas, puskesmas pembantu, tempat praktek dokter, tempat praktek bidan per seribu penduduk, 4 fasilitas perhubungan dan komunikasi jumlah ketersediaan terminal angkutan umum roda-4 di kecamatan dan jumlah stasiun KA per seribu penduduk, jumlah wartel, kiospon, warpostel, dan warnet per seribu penduduk, 6 fasilitas perekonomian jumlah toko, warung, dan kios per seribu penduduk, jumlah restoran, rumah makan, serta kedai makanan dan minuman per seribu penduduk, jumlah bank umum dan bank perkreditan rakyat BPR per seribu penduduk.

1. Analisis Komponen Utama

Tujuan dilakukannya analisis komponen utama terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Untuk mentransformasikan suatu struktur data dengan variabel-variabel yang saling berkorelasi menjadi struktur data baru dengan variabel-variabel baru yang kemudian disebut sebagai Komponen Utama atau Faktor yang tidak saling berkorelasi Ortogonalisasi Variabel ; 2 Untuk menyederhanakan variabel sehingga banyaknya variabel baru yang dihasilkan jauh lebih sedikit dari pada variabel asalnya, tetapi proses penyederhanaan tersebut tidak mengurangi total kandungan informasinya atau total ragamnya relatif tidak berubah. Seperti dikemukakan oleh Saefulhakim 2004, bahwa dengan dilakukan analisis komponen utama akan membantu menyelesaikan permasalahan multicollinearity , yaitu adanya fenomena saling berkorelasi antarvariabel penjelas, serta mempermudah dalam memahami, mengkomunikasikan, dan menetapkan prioritas penanganan terhadap hal-hal yang lebih pokok dari struktur permasalahan yang dihadapi. Analisis komponen utama terhadap variabel- variabel sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya sosial, dan sumber daya buatan yang digunakan dalam penelitian ini, dilakukan secara bertahap pada masing-masing kelompok variabel. Untuk variabel sumber daya sosial, dalam proses analisis komponen utama digabung dengan sumber daya manusia karena jumlahnya yang sedikit. Setelah dari masing-masing kelompok variabel sumber daya tersebut dihasilkan faktor penciri utama, baru kemudian dilakukan analisis kluster Gambar 8.

2. Analisis Kluster

Teknik pewilayahan merupakan salah satu teknik untuk membatasi wilayah berdasarkan kemiripan karakteristik tertentu dari suatu hamparan wilayah Saefulhakim 2004. Teknik klasifikasi wilayah yang akan digunakan pada analisis ini menggunakan bantuan teknik analisis multivariabel dengan analisis kluster. Unit-unit analisis yang dikelompokkan akan bergerombol sesuai dengan kedekatan atau kemiripan karakteristiknya masing-masing. Setelah diperoleh faktor penciri utama pada masing-masing kelompok dan faktor penciri utama dari keseluruhan sumber daya wilayah yang ada kemudian dilakukan analisis kluster untuk mengetahui tipologi wilayah di Kawasan Kedungsapur berdasarkan sumber daya yang ada di masing-masing wilayah dalam hal ini adalah kecamatan. Sehingga wilayah pada masing-masing kecamatan di Kawasan Kedungsapur dapat dibedakan berdasarkan sumber daya yang ada di tiap-tiap kecamatan tersebut. SDA SDB PCA PCA PCA SDM, SDS Seleksi Variabel Karakteristik Wilayah Data PODES SP 2003 Factor Loading Factor Score λ ≥ 1 PCA Factor Loading Factor Score Factor Loading λ ≥ 1 λ ≥ 1 Factor Loading Factor Score λ ≥ 1 Analisis Kluster Kelompok Wilayah Analisis Diskriminan Analisis Tipologi Kelompok Wilayah dengan Faktor Utamanya Factor Score Tipologi Wilayah Gambar 8 Kerangka analisis tipologi wilayah.

3. Analisis Diskriminan