KERANGKA PEMIKIRAN PENDEKATAN SISTEM

25 off farm dan subsistem pasar produk output. Untuk meningkatkan kinerja industri gula, standar pengelolaan PG seharusnya disusun mencakup seluruh subsistem tersebut. Namun karena kompleksnya masalah pergulaan, maka saat ini penyusunan standar perlu diprioritaskan pada kegiatan pabrikasi terlebih dahulu. Dengan pengelolaan pabrikasi PG yang baik, kedepan diharapkan akan dapat menarik dan meningkatkan kinerja sektor off-farm dan juga output. 3. Identifikasi Sistem Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari masalah yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Identifikasi sistem dilakukan dengan menghubungkan antara pernyataan-pernyataan masalah dengan kebutuhan-kebutuhan aktor yang terlibat dalam sistem. Identifikasi sistem bertujuan untuk mencari pemecahan terbaik dari permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya hasil identifikasi sistem digambarkan dalam sebuah diagram input-output. Diagram input-output Model Penilian Cepat Kinerja Industri Gula digambarkan dalam diagram pada Gambar 4. Output dikehendaki merupakan pemecahan dari pemenuhan kebutuhan spesifik yang diperoleh pada tahap analisis kebutuhan. Output tak dikehendaki adalah hasil samping yang dapat timbul bersamaan dengan output yang dikehendaki. Oleh kerena itu sistem penilaian kinerja industri gula harus dapat berperan dalam mengukur kinerja yang dihasilkan sistem PG apakah telah sesuai dengan standar yang diharapkan. 26 Gambar 4. Gambar Input-Output Model Penilaian Cepat Industri Gula

C. TEKNIK ANALISIS

Ukuran kinerja aktivitas atau proses dapat dianalisis menggunakan parameter tingkat akurasi. Menurut Besterfield 1990 akurasi didefinisikan sebagai perbedaan antara rata-rata data aktual average dengan nilai standar true value. Akurasi dihitung menggunakan persamaan: S X A   ….. Persamaan 1. Di mana: A = Akurasi X = Rata-rata hasil pengukuran S = Standar pabrikasi 27 Variasi penyimpangan maksimum akurasi dihitung menggunakan persamaan berikut: S VS A max   …… Persamaan 2. Di mana: max A = Akurasi maksimum VS = Variasi standar yang masih dapat diterima S = Standar pabrikasi Persentase variasi yang digunakan adalah 10 . Nilai 10 merupakan nilai variasi maksimum yang masih dapat diterima acceptable dalam dunia industri. Jika nilai akurasi A kurang dari atau sama dengan ± akurasi maksimum A max maka variasi dari suatu aktivitas yang diukur dinyatakan diterima baik, dan sebaliknya jika akurasi melebihi nilai variasi maksimum maka variasi dari aktivitas yang diukur dinyatakan ditolak kurang baik. Dalam implementasi, standar penilaian yang akan digunakan sebagai justifikasi kondisi kinerja aktivitas atau proses adalah nilai persentase dari variasi penyimpangan. Nilai persentase digunakan karena nilai ini akan memudahkan untuk dibaca oleh pengguna model. Suatu aktivitas akan dinilai baik jika persentase variasi kurang dari atau sama dengan nilai VS, dan sebaliknya aktivitas akan dinilai kurang baik jika persentase variasi lebih dari nilai VS. Justifikasi baik atau tidaknya suatu proses atau stasiun produksi dalam pabrik gula PG dihitung berdasarkan nilai rata-rata persentase variasi dari setiap aktivitas yang terdapat dalam stasiun tersebut. Jika nilai rata-rata persentase variasi tiap aktivitas kurang dari atau sama dengan VS maka kinerja stasiun tersebut dinyatakan baik. Sebaliknya jika rata-rata persentase variasi dari setiap aktivitas lebih dari VS maka kinerja stasiun tersebut dinyatakan kurang baik. Demikian juga dengan penghitunga rata-rata persentase dari variasi proses pada level PG dihitung sama halnya dengan justifikasi penilaian kinerja stasiun produksi. Persentase variasi aktivitas dihitung menggunakan persamaan berikut: 28   S S X V act act   …… Persamaan 3. Di mana: V act = Persentase variasi aktivitas act X = Rata-rata hasil pengukuran variasi aktivitas S = Standar pabrikasi Persentase variasi stasiun produksi dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: n V V n i act st i    1 …… Persamaan 4. Di mana: Vst = Persentase variasi stasiun produksi i act V = Persentase variasi aktivitas yang ke-i n = Jumlah aktivitas Persentase variasi pada tingkat PG dihitung menggunakan persamaan berikut: m V V m j st pg j    1 …… Persamaan 5. Di mana: Vpg = Persentase variasi pabrik gula j st V = Persentase variasi stasiun yang ke-i n = Jumlah aktivitas