adalah judicial preview. Dengan kedudukan yang sama antara UU dan Perppu keadaan judicial review dan judicial preview kembali menjadi dilema terhadap
kewenangan MKRI untuk menguji Perppu. Berdasarkan uraian singkat diatas mendorong dilakukan pengkajian lebih
dalam mengenai kewenangan MKRI dalam menguji Perppu yang diangkat dalam sebuah judul
“EKSISTENSI MKRI DALAM PENGUJIAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG PERPPU Studi Kritis
terhadap Pasal 24C ayat 1 UUD NRI 1945 ”. Komparasi dari berbagai teori,
fakta dan regulasi yang berlaku dihubungkan satu sama lain untuk mengkaji kewenangan MKRI dari berbagai sudut pandang.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang mengenai kewenangan MKRI dalam menguji Perppu, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah :
1. Tidak adanya rambu pembatas secara formal yang memperbolehkan MKRI
menjadi penguji Perppu. 2.
Adanya ketidakpastian hukum ketika MK mengedepankan asas kemanfaatan. 3.
Adanya permasalahan konstitusional yang membatasi secara limitatif kewenangan MKRI menguji UU bukan peraturan perundang-undangan yang
lain. 4.
Aspek non hukum yang melandasi pengujian dua Perppu oleh MK. 5.
Terdapat kekosongan hukum vacuum of law dalam pengujian Perppu.
6. Permasalahan kewenangan lembaga terkait dalam pengujian Perppu yang
secara hukum bukan UU tetapi bagian dari hierarki. 7.
Keberadaan Perppu dalam hierarki yang masih saja ada dalam UU pembentukan peraturan perundang-undangan yang terbaru.
1.3. Pembatasan Masalah
Pembahasan yang lebih spesifik dalam membahas masalah dilakukan untuk mendapatkan penjelasan yang lengkap dan jelas serta tidak meluas dengan
membatasi masalah yang akan dikaji, yaitu :
1. Eksistensi pembentukan Perppu oleh pemerintah terkait dengan kewenangan
MKRI dalam constitutional review. 2.
Original intent terkait kewenangan MKRI dalam Pasal 24C ayat 1 UUD NRI 1945.
3. Pertimbangan Hakim MKRI atas putusan dalam pengujian Perppu.
1.4. Rumusan Masalah
Dengan uraian dalam latar belakang diatas dan pembatasan masalah yang
akan dikaji maka dirumuskan permasalahan yang akan kaji, yaitu :
1. Bagaimana eksistensi pembentukan Perppu oleh pemerintah terkait dengan
kewenangan MKRI dalam constitutional review? 2.
Apakah yang menjadi original intent terkait kewenangan MKRI dalam Pasal 24C ayat 1 UUD NRI 1945?
3. Apa pertimbangan hakim konstitusi atas putusan dalam pengujian Perppu?
1.5. Tujuan Penelitian
Selain bertujuan untuk melakukan pembahasan mengenai rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Terdapat tujuan lain yang ingin
dicapai, diantaranya : 1.
Untuk mendeskripsikan eksistensi pembentukan Perppu oleh pemerintah terkait dengan kewenangan MKRI dalam constitutional review.
2. Untuk menggambarkan original intent lahirnya kewenangan MKRI dalam
Pasal 24C ayat 1 UUD NRI 1945. 3.
Untuk mengidentifikasi pertimbangan hakim konstitusi atas putusan dalam pengujian Perppu.
1.6. Manfaat Penelitian