Sumber Hukum Primer Data Primer

d. Pendidikan hukum law education. Maksudnya kegiatan yang berdasarkan undang-undang yang tidak sempurna akan menimbulkan ketidakadilan dan kontradiksi yang dapat berakibat kerugian bagi masyarakat. Apabila rumusan undang-undang mengadung kelemahan, kekurangan, kecerobohan, ataupun kerugian, apabila sudah diterapkan, hasil penelitian, hasil penelitian itu akan menjadi bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi badan pembuat undang-undang legislature atau pihak pengambil keputusan decision maker untuk mencabut atau melakukan revisi. 3. Analisis hukum legal analysis. Pada tipe ini peneliti mengungkapkan secara komprehensif tidak hanya kelemahan, kekurangan, kecerobohan, dan kerugian, tetapi juga keunggulan, kelebihan, keuntungan atu manfaat, sekaligus menunjukkan solusi yang paling baik yang perlu diambil oleh legal drafter maupun decision maker. Tipe analisis juridis adalah tipe pembahasan yang paling berbobot dari segi akademik dan teknik Perundang-undangan.

3.4. Data dan Sumber Data

3.4.1. Data Primer

3.4.1.1. Sumber Hukum Primer

Siti Soetami 2007:9 dalam bukunya Pengantar Tata Hukum Indonesia menyebutkan bahwa “... sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan- aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan timbulnya sanksi yang tegas dan nyata.” Ronny Hanitijo Soemitro 1990: 11 melakukan klasifikasi yaitu: Data sekunder dibidang hukum dipandang dari sudut kekuatan mengikatnya dapat dibedakan menjadi: a. Bahan-bahan hukum primer: 1. norma dasar Pancasila 2. peraturan dasar: batang tubuh UUD 1945, Ketetapan- ketetapan MPR 3. peraturan perundang-undangan 4. bahan hukum yang tidak dikodifikasikan, misalnya: hukum adat 5. yurisprudensi 6. traktat Bahan-bahan hukum tersebut di atas mempunyai kekuatan yang mengikat. Dalam hal ini penulis memahami sumber hukum yang tidak hanya fokus pada peraturan perudang-undangan saja tetapi juga termasuk putusan yang melahirkan akibat hukum. Sumber Hukum Primer dalam tulisan ini maksudnya sebagai sumber utama dalam penulisan. Sebagaimana pengertian primer dalam KBBI Suharso dan Ana Retnoningasih 2011:391 adalah “yang pertama atau yang nomor satu”. “Bahan hukum primer yang terdiri dari ... UUD 1945 Perubahan Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Ketetapan MPR, dan undang- undang yang berkaitan dengan penyelenggaraan kekuasaan negara” Abdul Latif, 2009: 42-43. Dalam penelitian ini UUD NRI 1945 yang lebih dikenal sebagai UUD 1945 pasca amandemen adalah sumber hukum sekunder yang akan menjadi kiblat kajian, dan analisis data. Sumber hukum primer didapatkan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sesuai dengan hierarkinya yang mendukung dan memberikan arah pada penyelesaian permasalahan dalam tulisan ini. Bersumber dari UUD NRI 1945 terutama Pasal 24C, Undang-Undang No. 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi Undang-Undang No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang No. 8 tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, Undang- Undang No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Termasuk juga putusan dan risalah sidang dari MKRI.

3.4.1.2. Sumber Hukum Sekunder