2.2.8. Keterangan Skema Kerangka Berpikir
2.8.2.1. Input Landasan Penelitian
UUD NRI 1945 adalah landasan hukum dan sumber utama peraturan di Indonesia. Didalamnya juga tertuang Pancasila, tepatnya pada paragrap 4 empat
Pembukaan UUD NRI 1945. UUD NRI 1945 sebagai konstitusi memberikan wewenang kepada setiap lembaga negara secara atributif untuk menyelenggarakan
tugas dan fungsinya dalam pemerintahan. MKRI sebagai salah satu lembaga kekuasaan kehakiman memiliki wewenang yang tertuang dalam Pasal 24C ayat
1 UUD NRI 1945. Salah satu kewenangan yang dimiliki MKRI adalah menguji UU terhadap UUD NRI 1945. Terdapat juncto hubungan yang sering disingkat
jo. antar setiap peraturan perundang-undangan terkait wewenang MKRI. Dalam perkembangannya wewenang MKRI juga tertuang dalam UU No. 24 Tahun 2003
Tentang Mahkamah Konstitusi Pasal 10 ayat 1 jo. UU No. 8 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas UU No. 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi
dan UU No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman Pasal 29 ayat 1 mengalami masa kontroversi.
MKRI dalam melaksanakan wewenang dan kewajibannya sudah melahirkan Peraturan Mahkamah Konstitusi sebagai pedoman untuk bekerja saat
beracara dan diluar sidang. MKRI yang dalam kewenangannya hanya dapat menguji UU. Namun terkait dengan kewenagannya tersebut MKRI sudah pernah
menguji dua Perppu yaitu Perppu No. 4 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas UU No. 30 Tahun 2002 Tentang KPK dan Perppu No. 4 Tahun 2008 Tentang JPSK.
2.8.2.2. Proses Penelitian
Permasalahan yang ingin dikaji lebih mendalam dalam tulisan ini dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu deskripsi pembentukan Perppu oleh
pemerintah, original intent terkait kewenangan MKRI dalam Pasal 24C ayat 1 UUD NRI 1945 dan pertimbangan Hakim MKRI atas putusan dalam pengujian
Perppu. Dengan menggunakan teori negara hukum, konstitusi, dan original intent, sistem hukum peradilan dan perundang-undangan, pengujian norma, dan penafsiran
konstitusi. Demi dicapainya identifikasi pertimbangan hakim atas Perppu No. 4 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU No. 30 Tahun 2002 Tentang KPK dalam
Putusan MK No. 138PUU-VII2009 dan atas Perppu No. 4 Tahun 2008 Tentang JPSK dalam Putusan MK No. 145PUU-VII2009.
Maka akan dilakukan penelitian dengan menggunakan metode normatif yuridis dengan memakai data primer yaitu sumber hukum primer, sekunder, dan
tersier serta data sekunder.
2.8.2.3. Output Tujuan Penelitian