Analisis Reliabilitas Analisis Taraf Kesukaran Analisis Daya Pembeda

47 = ∑ − ∑ ∑ { ∑ − ∑ }{ ∑ − ∑ } Keterangan: : koefisien korelasi antara X dan Y N : banyaknya subjekpeserta didik yang diteliti ∑ : jumlah skor tiap butir soal ∑ Y : jumlah skor total ∑ : jumlah kuadrat skor butir soal ∑ : jumlah kuadrat skor total Arikunto, 2009:72. Hasil perhitungan r dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment, dengan taraf signifikansi = 5. Jika maka item tersebut valid. Nilai untuk N = 28 dan taraf signifikansi = 5 adalah 0,374. Pada analisis tes uji coba dari 10 soal uraian diperoleh tujuh soal valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, dan 9 karena mempunyai dan tiga soal tidak valid yaitu soal nomor 6, 7 dan 10 karena . Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

3.4.1.2 Analisis Reliabilitas

Menurut Arikunto 2009: 86, reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan memiliki taraf kepercayaan tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan 48 kenyataan. Reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut. = − 1 1 − ∑ Keterangan: : reliabilitas tes secara keseluruhan : banyaknya item ∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item ∑ 2 : varians total. Dengan rumus varians : = ∑ − ∑ Keterangan: X : skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir; N : jumlah peserta tes. Arikunto, 2009:109-110 Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai dikonsultasikan dengan harga r tabel, jika maka item tes yang di uji cobakan reliabel. Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh r hitung =0,838. Dari tabel r product moment diperoleh untuk N = 28 dan taraf signifikan α = 5 adalah 0,374. Karena sehingga soal reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7. 49

3.4.1.3 Analisis Taraf Kesukaran

Menurut Arifin 2012:147, tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Rumus yang digunakan untuk mencari indeks kesukaran soal uraian yaitu sebagai berikut. − = ℎ ℎ = − Kriteria tingkat kesukaran: 0,00 ≤ 0,31, soal termasuk kriteria sukar 0,31 ≤ 0,71, soal termasuk kriteria sedang 0,71 ≤ 1,00, soal termasuk kriteria mudah Arifin, 2012: 147-148. Berdasarkan analisis uji coba diperoleh dua soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 1 dan 10 ; tujuh soal dengan kriteria sedang yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, dan 9; dan satu soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 6. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

3.4.1.4 Analisis Daya Pembeda

Menurut Arifin 2012: 145, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal uraian digunakan rumus sebagai berikut. 50 = − Keterangan : daya pembeda : rata-rata kelompok atas : rata-rata kelompok bawah : skor tertinggi setiap soal uraian Klasifikasi daya pembeda: ≥ 0,40 = sangat baik 0,30 ≤ 0,40 = baik 0, 20 ≤ 0,30 = cukup 0,20 = kurang baik Arifin, 2009: 146. Dari 10 soal yang telah diujicobakan diperoleh dua soal dengan kriteria sangat baik yaitu soal nomor 3 dan 4; dua soal dengan kriteria baik yaitu nomor 5 dan 9; tiga soal dengan kriteria cukup baik yaitu nomor 1, 2 dan 8; tiga soal dengan kriteria kurang baik yaitu nomor 6, 7, dan 10. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

3.4.1.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba