72
berbantuan CD pembelajaran belum melampaui 75 atau belum mencapai ketuntasan klasikal.
H
1
: π 0,745 persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter
berbantuan CD pembelajaran sudah melampaui 75 atau telah mencapai ketuntasan klasikal.
Uji statistika yang digunakan untuk uji ketuntasan klasikal adalah uji . Kriteria yang digunakan yaitu Ho ditolak jika
≥ dengan
=
, α
, = 5.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh = 2,57 dan
= 1,6 4. Karena
≥ maka H
ditolak, artinya persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada pembelajaran dengan model PBL
berbasis nilai karakter berbantuan CD pembelajaran sudah melampaui 75 atau telah mencapai ketuntasan klasikal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 52.
4.1.1.4 Uji Hipotesis 2
Uji hipotesis 2 dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diajar menggunakan model PBL berbasis
nilai karakter berbantuan CD pembelajaran lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran
ekspositori atau tidak. Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui mana yang lebih
baik antara rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen dengan
73
rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol. Berdasarkan uji normalitas data akhir dan uji homogenitas data akhir diperoleh kesimpulan bahwa
kedua kelas sampel berdistribusi normal dan homogen, maka statistik uji yang digunakan untuk menguji perbedaan dua rata-rata adalah uji . Uji perbedaan dua
rata-rata menggunakan uji rata-rata satu pihak yaitu pihak kanan. Hipotesis yang
digunakan adalah sebagai berikut.
Ho: ≤ rata-rata data akhir hasil tes kemampuan pemecahan masalah kelas yang diajar dengan model PBL berbasis nilai karakter berbantuan
CD pembelajaran kurang dari atau sama dengan rata-rata data akhir hasil tes kemampuan pemecahan masalah kelas yang diajar
menggunakan model pembelajaran ekspositori. H
1
: rata-rata data akhir hasil tes kemampuan pemecahan masalah kelas yang diajar dengan model PBL berbasis nilai karakter berbantuan
CD pembelajaran lebih dari rata-rata data akhir hasil tes kemampuan pemecahan masalah kelas yang diajar menggunakan
model pembelajaran ekspositori. Kriteria yang digunakan adalah tolak H
jika dengan
= t
α
, = 5. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
= 2,62 dan = 1,67.
Karena maka H
ditolak yang berarti rata-rata data akhir hasil tes kemampuan pemecahan masalah kelas yang diajar dengan model PBL berbasis
nilai karakter berbantuan CD pembelajaran lebih dari rata-rata data akhir hasil tes
74
kemampuan pemecahan masalah kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran ekspositori.
Uji perbedaan dua proporsi dilakukan dengan menggunakan uji perbedaan dua proporsi satu pihak yaitu dalam penelitian ini digunakan uji pihak kanan.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H
: ≤ persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada kelas yang diajar dengan model PBL berbasis nilai karakter
berbantuan CD pembelajaran kurang dari atau sama dengan persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada
kelas yang diajar dengan model ekspositori. H
1
: persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada kelas yang diajar dengan model PBL berbasis nilai karakter
berbantuan CD pembelajaran lebih dari persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada kelas yang diajar dengan
model ekspositori. Kriteria yang digunakan adalah tolak H
jika ≥
, dengan =
, α
, = 5.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh = 1,73 dan
= 1,6 4. Karena
≥ , maka H
ditolak yang berarti persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada kelas yang diajar dengan model
PBL berbasis nilai karakter berbantuan CD pembelajaran lebih dari persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada kelas yang diajar dengan
model ekspositori. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 53.
75
4.1.1.5 Uji Hipotesis 3