Uji Homogenitas Data Akhir Uji Hipotesis I

70

4.1.1.2 Uji Homogenitas Data Akhir

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians data akhir kedua kelas sampel sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. : = kedua varians sama : σ ≠ σ varians tidak sama Uji statistika yang digunakan adalah uji . Kriteria pengujiannya adalah H diterima jika , dengan = , , = 5. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh ℎ = 1,75 dan = 1,90. Karena ℎ , maka hasil akhir kedua kelas mempunyai varians yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 51.

4.1.1.3 Uji Hipotesis I

Uji hipotesis I adalah uji ketuntasan belajar meliputi uji ketuntasan secara individual dan klasikal. Ketuntasan individual digunakan untuk mengetahui pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai ketuntasan individual yang sudah ditetapkan oleh SMP Negeri 1 Gajah yaitu 63. Ketuntasan klasikal digunakan untuk mengukur keberhasilan kelas dilihat dari sekurang-kurangnya 75 dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut telah tuntas belajar secara individual. Uji ketuntasan individual digunakan untuk mengetahui rata-rata data akhir pada kelas sampel mencapai ketuntasan individual atau tidak. Berdasarkan uji normalitas data akhir dan uji homogenitas data akhir diperoleh kesimpulan bahwa kedua kelas sampel berdistribusi normal dan homogen, maka statistik uji yang digunakan untuk menguji ketuntasan individual adalah uji . Uji ketuntasan 71 individual menggunakan uji rata-rata satu pihak yaitu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H : µ ≤ 62,5 pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter berbantuan CD pembelajaran tidak menghasilkan rata-rata data akhir hasil tes kemampuan pemecahan masalah minimal 63 atau belum mencapai ketuntasan individual. H 1 : µ 62,5 pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter berbantuan CD pembelajaran menghasilkan rata-rata data akhir hasil tes kemampuan pemecahan masalah minimal 63 atau telah mencapai ketuntasan individual. Kriteria yang digunakan yaitu Ho ditolak apabila t hitung ≥ dengan = t 1- αn-1, = 5. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh = 5,05 dan = 1,70. Karena ≥ maka H ditolak, artinya pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter berbantuan CD pembelajaran menghasilkan rata-rata data akhir hasil tes kemampuan pemecahan masalah minimal 63 atau telah mencapai ketuntasan individual. Uji ketuntasan klasikal digunakan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar data akhir pada kelas sampel memenuhi ketuntasan klasikal atau tidak. Uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak yaitu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H : π ≤ 0,745 persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter 72 berbantuan CD pembelajaran belum melampaui 75 atau belum mencapai ketuntasan klasikal. H 1 : π 0,745 persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter berbantuan CD pembelajaran sudah melampaui 75 atau telah mencapai ketuntasan klasikal. Uji statistika yang digunakan untuk uji ketuntasan klasikal adalah uji . Kriteria yang digunakan yaitu Ho ditolak jika ≥ dengan = , α , = 5. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh = 2,57 dan = 1,6 4. Karena ≥ maka H ditolak, artinya persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter berbantuan CD pembelajaran sudah melampaui 75 atau telah mencapai ketuntasan klasikal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 52.

4.1.1.4 Uji Hipotesis 2