Uji Ketuntasan Individual Uji Ketuntasan Klasikal

56 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh ℎ = 0,85 dan = 2,01. Karena − ℎ , maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kedua kelas sampel atau kedua kelas sampel mempunyai rata-rata kemampuan awal yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.

3.6 Analisis Data Akhir

3.6.1 Uji Normalitas Data Akhir

Uji normalitas data akhir dilakukan untuk mengetahui apakah data akhir yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji normalitas data akhir sama dengan langkah-langkah uji normalitas data awal.

3.6.2 Uji Homogenitas Data Akhir

Uji homogenitas data akhir dilakukan untuk mengetahui varians data akhir kedua kelas sampel sama atau tidak. Langkah-langkah uji homogenitas data akhir sama dengan langkah-langkah uji homogenitas data awal. 3.6.3 Uji Hipotesis 1

3.6.3.1 Uji Ketuntasan Individual

Uji ketuntasan individual digunakan untuk mengetahui rata-rata data akhir pada kelas sampel mencapai ketuntasan individual atau tidak. Uji ketuntasan individual menggunakan uji rata-rata satu pihak yaitu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H : µ ≤ 62,5 pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter berbantuan CD pembelajaran tidak menghasilkan rata-rata data akhir hasil tes 57 kemampuan pemecahan masalah minimal 63 atau belum mencapai ketuntasan individual. H 1 : µ 62,5 pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter berbantuan CD pembelajaran menghasilkan rata-rata data akhir hasil tes kemampuan pemecahan masalah minimal 63 atau telah mencapai ketuntasan individual. Terdapat dua kemungkinan uji statistik yang akan digunakan, yaitu sebagai berikut. 1 Jika uji normalitas dipenuhi dan diketahui digunakan uji , 2 Jika uji normalitas dipenuhi tetapi tidak diketahui digunakan uji . Untuk menguji ketuntasan individual digunakan rumus berikut. 1 Jika σ diketahui. z = x − μ σ √ Keterangan z : uji z; x : rata-rata; μ : standar ketuntasan minimal; σ : simpangan baku populasi; n : banyak peserta didik Sudjana, 2005: 226. Kriteria yang digunakan yaitu Ho ditolak apabila z hitung ≥ dengan = z 0,5-α, = 5 Sudjana, 2005: 229. 58 2 Jika σ tidak diketahui. t = x − μ √ Keterangan t : uji t; x : rata-rata; μ : standar ketuntasan minimal; s : simpangan baku sampel; n : banyak peserta didik Sudjana, 2005: 227. Kriteria yang digunakan yaitu Ho ditolak apabila t hitung ≥ dengan = t 1- αn-1, = 5 Sudjana, 2005: 231.

3.6.3.2 Uji Ketuntasan Klasikal

Uji ketuntasan klasikal digunakan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar data akhir pada kelas sampel memenuhi ketuntasan klasikal atau tidak. Uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak yaitu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H : π ≤ 0,745 persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter berbantuan CD pembelajaran belum melampaui 75 atau belum mencapai ketuntasan klasikal. H 1 : π 0,745 persentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual pada pembelajaran dengan model PBL berbasis nilai karakter 59 berbantuan CD pembelajaran sudah melampaui 75 atau telah mencapai ketuntasan klasikal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. z = − π π π Keterangan z : nilai t yang dihitung; x : banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual;  : nilai yang dihipotesiskan, dengan 75   n : jumlah anggota sampel Sudjana, 2005: 233. Kriteria yang digunakan yaitu Ho ditolak jika ≥ dengan = , , = 5 Sudjana, 2005: 234. 3.6.4 Uji Hipotesis 2 3.6.4.1 Uji Perbedaan Dua Rata-rata