Kecepatan angin TINJAUAN PUSTAKA A. Greenhouse

penutup greenhouse, demikian pula dengan reflektivitas. Sedangkan besarnya absorptivitas hampir konstan untuk semua sudut datang matahari dari 0º sampai 90º Takakura, 1989 Sebagai sumber energi, cahaya matahari memegang peranan penting dalam perkembangan tanaman. Cahaya dengan kualitas berbeda-beda ditemukan dalam dua keadaan terrestrial utama di bumi yaitu di bawah kanopi daun dan di daerah dengan ketinggian dari permukaan laut altitude tinggi, dimana terjadi radiasi dengan penambahan sinar Ultraviolet UV. Pada daerah tropis disarankan untuk membujurkan bangunan arah Utara – Selatan untuk mengurangi banyaknya bayangan rangka konstruksi. Hal ini berlaku untuk segala tipe bangunan agar sinar matahari masuk sepanjang hari dalam bangunan. Fluktuasi radiasi surya yang terjadi pada saat itu menentukan besarnya temperatur yang terjadi di dalam greenhouse. Menurut Suwandi 2002, temperatur udara dalam suatu greenhouse akan meningkat menjadi sekitar 37 C – 48 C pada waktu penyinaran matahari sedang berlangsung.

D. Kecepatan angin

Angin merupakan suatu vektor yang memiliki besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah kecepatan sedangkan arahnya adalah darimana datangnya angin. Secara mikro, angin penting artinya dalam proses pertukaran udara khususnya oksigen dan karbondioksida dari dan ke lingkungan. Menurut Esmay 1987, jumlah atau massa air yang bercampur dengan satu unit massa udara kering dalam gram dari air yang menguap per kilogram udara kering disebut kelembaban relatif. Udara panas mengandung lebih banyak embun daripada udara sejuk dan jika jumlah embun konstan, maka kelembaban relatif Relatif Humidity akan rendah pada temperatur tinggi dan sebaliknya akan tinggi pada temperatur rendah. Kelembaban yang rendah akan menyebabkan udara kering sehingga air dan hara yang tersedia kurang dan akan menyebabkan tanaman layu. Sedangkan apabila kelembaban udaranya tinggi akan menyebabkan perkembangan bibit penyakit menjadi semakin cepat. Aliran udara yang terjadi dipengaruhi oleh kelembaban relatif yang terjadi dalam greenhouse. Pertukaran udara terdiri dari pergerakan dan pencampuran udara dalam greenhouse untuk menaikkan keseragaman udara dan kelembaban serta menyediakan udara yang sesuai diseluruh greenhouse. Dalam bentuk yang sangat sederhana, angin dapat dibatasi sebagai gerakan horizontal udara relatif terhadap permukaan bumi. Batasan ini berasumsi bahwa seluruh gerakan udara secara vertikal kecepatannya dapat diabaikan karena relatif rendah 1 ms akibat diredam oleh gaya gravitasi bumi Handoko, 1995. Sedangkan arah angin dibatasi sebagai arah asal angin itu bertiup merupakan lawan arah gerakan udara. Walaupun aliran udara ke atas penting dalam pembentukan awan dan hujan, kecepatan pergerakan horizontal jauh lebih besar dan mempengaruhi proses-proses cuaca. Menurut Esmay and Dixon 1986 pada umumnya kecepatan angin sebesar 0.1 - 0.25 ms yang mengenai permukaan daun akan memudahkan daun menangkap CO 2 . Untuk kecepatan angin 0.5 ms, CO 2 yang ditangkap akan berkurang. Untuk kecepatan angin sebesar 1.0 ms akan menghambat pertumbuhan dan kecepatan angin di atas 4.5 ms akan terjadi kerusakan proses fisik tanaman. Pada greenhouse dengan sistem ventilasi alami, perbedaan tekanan netral melalui bukaan timbul dari dua sumber yaitu panas yang dihasilkan dalam bangunan dan angin. Panas yang dihasilkan di dalam bangunan meningkatkan temperatur udara dalam greenhouse, menurunkan kerapatan udara dalam greenhouse sehingga terjadi perbedaan kerapatan udara antara di dalam dan di luar bangunan yang menyebabkan perbedaan tekanan udara. Akibatnya terjadi pergerakan udara di dalam greeenhouse. Udara masuk melewati bagian yang lebih rendah dari bukaan dan keluar melewati bagian yang lebih tinggi dari bukaan, terdapat suatu bidang dimana tidak terjadi aliran udara kedalam dan keluar bangunan. Bidang tersebut adalah bidang tekanan netral ħ. Dibawah bidang tekanan netral, arah aliran udara kedalam bangunan, sedangkan diatas bidang tekanan netral, arah aliran udara adalah keluar bangunan Brockett dan Albright, 1987.

E. Naungan Atap