Temperatur Udara Radiasi Matahari

B. Temperatur Udara

Temperatur yang ekstrim dapat merusak tanaman. Temperatur yang terlalu dingin membekukan tanaman dan terlalu tinggi dapat mematikan tanaman sebagai akibat dari koagulasi protein. Terhentinya pertumbuhan pada temperatur tinggi merupakan suatu gambaran dari suatu keseimbangan metabolik yang terganggu Harjadi, 1984. Faktor yang mempengaruhi besarnya temperatur dalam greenhouse adalah tingkat intensitas panas dari radiasi matahari, besar kecilnya panas yang hilang melalui atap atau dinding, besar kecilnya rambatan panas yang diserap tanaman untuk proses fotosintesis dan besar kecilnya panas yang hilang melalui ventilasi serta bahan konstruksi Walker, 1965. Temperatur lingkungan selain mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman dan metabolisme, juga berperan di dalam pengendalian tanaman spesies tertentu. Selain itu tingginya temperatur juga mempengaruhi kelembaban udara. Udara panas mengandung lebih banyak embun daripada udara sejuk dan jika jumlah embun konstan, maka kelembaban relatif Relatif Humidity akan rendah pada temperatur tinggi dan sebaliknya akan tinggi pada temperatur rendah. Kisaran spesifik untuk tanaman dalam ruangan cukup sulit untuk ditentukan, tetapi sebagian besar tanaman tumbuh dengan baik jika kelembaban relatifnya lebih besar dari 50.5. Akan tetapi RH di bawah 0.25 masih cukup baik untuk sebagian besar tumbuhan, khususnya tumbuhan pakis dan familinya Briggs dan Calvin, 1987.

C. Radiasi Matahari

Radiasi matahari mempunyai ciri yang khas yaitu sifat keberadaannya yang selalu berubah – ubah tergantung pada keadaan atmosfer dan geometri radiasi matahari. Geometri radiasi matahari berhubungan dengan deklinasi matahari δ, sudut jam matahari ω, sudut zenit matahari Ө 2 dan ketinggian matahari atau altitude α. Sebagian radiasi matahari yang sampai ke penutup greenhouse akan ditansmisikan, sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh material penutup greenhouse. Transmisivitas merupakan bagian yang terpenting karena dipengaruhi oleh sudut datang radiasi matahari pada penutup greenhouse, demikian pula dengan reflektivitas. Sedangkan besarnya absorptivitas hampir konstan untuk semua sudut datang matahari dari 0º sampai 90º Takakura, 1989 Sebagai sumber energi, cahaya matahari memegang peranan penting dalam perkembangan tanaman. Cahaya dengan kualitas berbeda-beda ditemukan dalam dua keadaan terrestrial utama di bumi yaitu di bawah kanopi daun dan di daerah dengan ketinggian dari permukaan laut altitude tinggi, dimana terjadi radiasi dengan penambahan sinar Ultraviolet UV. Pada daerah tropis disarankan untuk membujurkan bangunan arah Utara – Selatan untuk mengurangi banyaknya bayangan rangka konstruksi. Hal ini berlaku untuk segala tipe bangunan agar sinar matahari masuk sepanjang hari dalam bangunan. Fluktuasi radiasi surya yang terjadi pada saat itu menentukan besarnya temperatur yang terjadi di dalam greenhouse. Menurut Suwandi 2002, temperatur udara dalam suatu greenhouse akan meningkat menjadi sekitar 37 C – 48 C pada waktu penyinaran matahari sedang berlangsung.

D. Kecepatan angin