Respon genotipe tidak berbeda nyata pada peubah jumlah bunga total Tabel Lampiran 4. Genotipe G1 mempunyai jumlah bunga total yang paling
banyak dibandingkan dengan genotipe lain yaitu 50.61. Perlakuan media berbeda nyata pada peubah jumlah bunga total. Media M3 memberikan jumlah bunga
terbanyak yaitu 62.40, sedangkan M1 memberikan jumlah bunga yang paling sedikit yaitu 38.62.
Respon genotipe terhadap media tidak berbeda nyata pada peubah jumlah bunga total Tabel Lampiran 4. Setiap genotipe mempunyai jumlah bunga total
terbanyak pada media M3 yaitu sebanyak 63.85, 66.85, dan 56.50 seperti disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah Bunga Total pada Beberapa Genotipe dan Media. Genotipe
Perlakuan G1 G2
G3 Rata-rata M
Media M1
42.48 39.52 33.87
38.62b
M2 45.50 42.02
51.15 46.22b
M3 63.85 66.85
56.50 62.40a
Rata-rata G
50.61 49.46 47.17
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5. G1 = Genotipe Brazil
M1 = Arang sekam:tanah:pupuk kandang G2 = Genotipe Jepang
M2 = Serbuk gergaji:tanah: pupuk kandang G3 = Genotipe Singapura
M3 = Kokopit:tanah: pupuk kandang
Respon genotipe tidak berbeda nyata pada peubah jumlah buah total Tabel Lampiran 4. Genotipe G1 mempunyai jumlah buah total yang paling banyak
dibandingkan dengan genotipe lain yaitu 18.08. Perlakuan media berbeda nyata pada peubah jumlah buah total. Media M3 memberikan jumlah buah terbanyak
yaitu 16.77, sedangkan M1 memberikan jumlah buah yang paling sedikit yaitu 12.61.
Respon genotipe terhadap media tidak berbeda nyata pada peubah jumlah buah total Tabel Lampiran 4. Genotipe G1 dan G2 mempunyai jumlah buah total
terbanyak pada media M3 yaitu sebanyak 20.91 dan 16.16. Genotipe G3 mempunyai jumlah buah total terbanyak pada media M2 yaitu sebanyak 13.91
seperti disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Jumlah Buah Total pada Beberapa Genotipe dan Media pada 7 MSA 10 MSP.
Genotipe Perlakuan
G1 G2 G3
Rata-rata M Media
M1 16.08 11.00
10.75
12.61b
M2 17.24 10.58
13.91 13.91ab
M3 20.91 16.16
13.25 16.77a
Rata-rata G 18.07
12.58 12.63
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5. G1 = Genotipe Brazil
M1 = Arang sekam:tanah:pupuk kandang G2 = Genotipe Jepang
M2 = Serbuk gergaji:tanah: pupuk kandang G3 = Genotipe Singapura
M3 = Kokopit:tanah: pupuk kandang MSA= MingguSetelah Anthesis 1 MSA=4 MSP
Media M1 memberikan persentase jumlah bunga menjadi buah per cabang yang terbanyak, tetapi berdasarkan pengamatan terhadap jumlah buah per cabang,
media M1 menghasilkan buah yang paling sedikit pada 6 MSA. Diduga atap plastik menyebabkan suhu di bawah naungan menjadi lebih panas pada siang hari,
sehingga media M1 menjadi cepat kering karena warna arang sekam yang hitam cepat menyerap panas. Media yang cepat kering menyebabkan bunga yang telah
mengalami fruit set tidak tumbuh sempurna menjadi buah karena persediaan air yang rendah. Menurut Gourley dan Howlett 1957 persediaan air pada media
tidak turun sampai titik kritis setelah bunga mekar sampai terbentuk fruit set, namun pada saat itu mungkin terjadi kompetisi untuk mendapatkan air sehingga
menyebabkan gugurnya buah muda, walaupun kandungan air tanahnya tinggi. Sumarni dan Rosliani 2001 melaporkan bahwa media arang sekam
menghasilkan bobot buah per petak lebih rendah dari media pasir pada penanaman cabai secara hidroponik.
Korelasi antar peubah tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bunga total dan jumlah buah total disajikan pada Tabel 10. Peubah tinggi tanaman berkorelasi
sangat nyata terhadap jumlah cabang. Peubah jumlah bunga total berkorelasi nyata terhadap jumlah buah total. Korelasi antar peubah tinggi tanaman, jumlah cabang,
jumlah bunga total dan jumlah buah total tidak berbeda nyata pada masing-masing genotipe Tabel Lampiran 5.
Tabel 10. Korelasi Antar Peubah Tinggi Tanaman, Jumlah Cabang, Jumlah Bunga Total, dan Jumlah Buah Total pada 10 MSP.
Peubah Tinggi tanaman
Jumlah cabang Jumlah bunga total
Jumlah cabang 0.92
- -
Jumlah bunga total 0.01
0.21 -
Jumlah buah total -0.03
-0.01 0.67
Keterangan : = Korelasi berpengaruh nyata pada taraf 1 = Korelasi berpengaruh nyata pada taraf 5
Analisis Friedman terhadap proporsional tanaman dengan pot disajikan pada Tabel 11. Respon genotipe G1 terhadap media berbeda nyata terhadap
proporsional tanaman dengan pot pada 8 MSP. Tanaman genotipe G1 pada media M3 disukai konsumen pada 8 MSP score 4. Respon genotipe G2 terhadap
media berbeda nyata terhadap proporsional tanaman dengan pot pada 8-10 MSP. Respon genotipe G2 pada media M3 disukai konsumen pada 8-10 MSP score 4.
Respon genotipe G3 terhadap media berbeda nyata terhadap proporsional tanaman dengan pot pada 8 MSP. Respon genotipe G3 terhadap media M2 disukai
konsumen pada 8 MSP score 4, tetapi respon setiap genotipe terhadap media tidak berbeda nyata terhadap proporsional tanaman dengan pot pada 9-10 MSP.
Tabel 11. Tanggapan Responden terhadap Proposional Tanaman dengan Pot pada Beberapa Genotipe dan Media.
8 MSP 9 MSP
10 MSP Perlakuan
score Peringkat
score Peringkat
score Peringkat
G1M1 3.00 11.0 4.00 13.0 4.00 38.0 G1M2 3.33 14.0 4.00 14.5 4.00 44.0
G1M3 3.66 17.0
4.00 14.5 4.00 38.0 P-value 0.05
0.36 0.16
G2M1 3.00 11.0 3.00 10.0 3.33 39.5 G2M2 3.00 12.5 3.33 14.0 3.00 32.0
G2M3 4.00 18.5 3.66 18.0 3.66 48.5
P-value 0.01 0.01
0.00 G3M1 3.33 10.5 4.00 12.5 4.00 39.5
G3M2 4.00 16.5
4.00 14.0 4.00 41.5 G3M3 3.66 15.0 4.00 15.5 4.00 39.0
P-value 0.03 0.47
0.69
Keterangan : = P-value berbeda nyata pada taraf 5 = P-value berbeda nyata pada taraf 1 G1 = Genotipe Brazil; G2 = Genotipe Jepang; G3 = Genotipe Singapura
M1=Arang sekam:tanah:pupuk kandang MSP= Minggu Setelah Pemangkasan
M2=Serbuk gergaji:tanah:pupuk kandang M3=Kokopit:tanah:pupuk kandang
Analisis Friedman terhadap penampilan fisik tanaman disajikan pada Tabel 12. Respon genotipe G1 terhadap media berbeda nyata terhadap penampilan
fisik tanaman pada 8 MSP. Respon genotipe G2 terhadap media berbeda nyata terhadap penampilan fisik tanaman pada 8 dan 10 MSP. Respon genotipe G3
terhadap media berbeda nyata terhadap penampilan fisik tanaman pada 8 MSP. Penampilan fisik genotipe G1 pada media M1 mempunyai peringkat
tertinggi pada 8 MSP score 4, sedangkan genotipe G1 pada media M3 mempunyai peringkat tertinggi pada 10 MSP score 4. Penampilan fisik tanaman
genotipe G1 pada media M1 menjadi turun pada 10 MSP, diduga tanaman genotipe G1 pada media M1 banyak yang kekeringan karena media yang cepat
mengering pada siang hari saat suhu udara tinggi. Penampilan fisik genotipe G2 pada media M3 menempati peringkat tertinggi pada 8 MSP score 4 dan 10 MSP
score 4. Penampilan fisik genotipe G3 pada media M3 menempati peringkat tertinggi pada 8-10 MSP score 4. Tanaman pada media M3 memberikan
penampilan fisik yang terbaik. Tabel 12. Tanggapan Responden terhadap Penampilan Fisik Tanaman pada
Beberapa Genotipe dan Media. 8 MSP
9 MSP 10 MSP
Perlakuan score
Peringkat score
Peringkat score
Peringkat G1M1 4.00 17.5 4.00 13.5 4.00 38.0
G1M2 3.00 10.0 4.00 13.5 4.00 36.5 G1M3
4.00 14.5 4.00 15.0 4.00 45.5