29.32b Pengaruh Media terhadap Kualitas Cabai Hias (Capsicum sp.) dalam Pot

Pertumbuhan Generatif Respon genotipe berbeda nyata pada peubah waktu bunga pertama muncul Tabel Lampiran 4. Genotipe G2 mempunyai waktu bunga pertama muncul yang tercepat yaitu 29.66 HSP. Perlakuan media berbeda nyata pada peubah waktu bunga pertama muncul. Media M3 memberikan waktu bunga pertama muncul yang tercepat yaitu selama 29.32 HSP seperti disajikan pada Tabel 3. Respon genotipe terhadap media tidak berbeda nyata pada peubah waktu bunga pertama muncul Tabel Lampiran 4. Ketiga genotipe mempunyai waktu bunga pertama muncul yang terlama pada media M1. Genotipe G2 dan G3 mempunyai waktu bunga pertama muncul yang tercepat pada media M3 yaitu 25.99 HSP dan 33.58 HSP. Genotipe G1 mempunyai waktu bunga pertama muncul yang tercepat pada media M2 yaitu 28.08 HSP walaupun tidak berbeda nyata dengan M3 28.41 HSP seperti disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Waktu Bunga Pertama Muncul pada Beberapa Genotipe dan Media. Genotipe Perlakuan G1 G2 G3 Rata-rata M Media ..........HSP.......... M1 34.83 33.50 43.33 37.22a M2 28.08 29.50 34.00 30.52b M3 28.41 25.99

33.58 29.32b

Rata-rata G 30.44b 29.66b 36.97a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom rata-rata M media dan baris rata-rata G Genotipe tidak berbeda nyata pada uji BNT 5. G1 = Genotipe Brazil M1 = Arang sekam:tanah:pupuk kandang G2 = Genotipe Jepang M2 = Serbuk gergaji:tanah:pupuk kandang G3 = Genotipe Singapura M3 = Kokopit:tanah:pupuk kandang HSP = Hari Setelah Pemangkasan Respon genotipe berbeda nyata pada peubah waktu buah pertama muncul Tabel Lampiran 4. Genotipe G2 mempunyai waktu buah pertama muncul yang tercepat yaitu 33.47 HSP. Perlakuan media berbeda nyata pada peubah waktu buah pertama muncul. Media M3 memberikan waktu buah pertama muncul yang tercepat yaitu 33.33 HSP seperti disajikan pada Tabel 4. Respon genotipe terhadap media berbeda nyata pada peubah waktu buah pertama muncul. Ketiga genotipe memberikan waktu buah pertama muncul terlama pada media M1. Genotipe G2 dan G3 mempunyai waktu buah pertama muncul tercepat pada media M3 yaitu 29.25 HSP dan 39.00 HSP. Genotipe G1 mempunyai waktu buah pertama muncul tercepat pada media M2 yaitu selama 31.66 HSP seperti disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Waktu Buah Pertama Muncul pada Beberapa Genotipe dan Media. Genotipe Perlakuan G1 G2 G3 Rata-rata M Media ..........HSP.......... M1 38.33a 37.50a 50.75a 42.19a M2 31.66b 33.66b 39.33b 34.88b M3 31.75b 29.25c 39.00b 33.33b Rata-rata G 33.91b 33.47b 43.02a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama dan baris rata-rata G Genotipe tidak berbeda nyata pada uji BNT 5. G1 = Genotipe Brazil M1 = Arang sekam:tanah:pupuk kandang G2 = Genotipe Jepang M2 = Serbuk gergaji:tanah: pupuk kandang G3 = Genotipe Singapura M3 = Kokopit:tanah: pupuk kandang HSP = Hari Setelah Pemangkasan Media M3 selain memberikan pertumbuhan vegetatif yang baik, ternyata juga mempunyai waktu pembungaan dan pembuahan yang tercepat. Diduga pertumbuhan yang baik tersebut mengakibatkan penimbunan karbohidrat yang lebih cepat sehingga tanaman lebih cepat memasuki fase generatif. Menurut Harjadi 1996 pada fase vegetatif tanaman, karbohidrat digunakan dan tanaman menggunakan sebagian besar karbohidrat yang dibentuknya, dan pada fase reproduktif, karbohidrat disimpan ditimbun dan tanaman tersebut menyimpan sebagian besar karbohidrat yang dibentuknya. Bosland dan Votava 1999 menyatakan bahwa terdapat hubungan langsung antara pertumbuhan vegetatif dan pembentukan buah pada cabai. Cabai membutuhkan pertumbuhan yang baik agar dapat menghasilkan buah lebih cepat dan kualitas lebih baik. Hasil analisis media pada Tabel Lampiran 1 menunjukkan unsur P pada media M3 paling tinggi diantara media yang lain. Diduga unsur P yang mendorong tanaman pada media M3 cepat melakukan pembungaan. Menurut Setyamidjaja 1986 unsur P mempunyai peranan mempercepat pembungaan dan pemasakan buah dan biji. Marschner 1995 menyatakan bahwa penundaan pematangan buah terdapat pada tanaman tomat yang mengalami defisiensi unsur P. Hasil penelitian Fitriasari 2002 melaporkan bahwa kadar P yang tinggi pada tanaman violces dapat mendorong pembentukan jumlah bunga yang banyak. Respon genotipe berbeda nyata pada peubah rasio panjang dengan diameter buah Tabel Lampiran 4. Diduga karena bentuk buah pada ketiga genotipe memang berbeda. Genotipe G1 mempunyai rasio panjang dengan diameter buah yang paling besar yaitu sebesar 4.33. Genotipe G2 mempuyai rasio panjang dengan diameter buah yang terkecil yaitu 1.78 seperti yang tersaji pada Tabel 5. Semakin besar rasio panjang dengan diameter buah, maka bentuk buah semakin panjang dan kurus. Perlakuan media tidak berpengaruh nyata pada rasio panjang dengan diameter buah. Tabel 5. Rasio Panjang dengan Diameter Buah pada Faktor Tunggal Genotipe dan Media. Perlakuan Rasio panjang dengan diameter buah Genotipe - G1 Singapura 4.33a - G2 Jepang 1.78c - G3 Brazil 3.03b Media - M1 arang sekam:tanah:pupuk kandang 2.93 - M2 serbuk gergaji:tanah:pupuk kandang 3.11 - M3 kokopit:tanah:pupuk kandang 3.06 Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT 5. Respon genotipe berbeda nyata pada peubah persentase jumlah bunga yang menjadi buah per cabang pada 1-4 MSA dan 6 MSA Tabel Lampiran 4. Genotipe G1 mempunyai persentase jumlah bunga menjadi buah per cabang yang tertinggi yaitu 77.64 pada 6 MSP. Perlakuan media tidak berbeda nyata pada peubah persentase jumlah bunga yang menjadi buah per cabang. Media M1 memberikan persentase jumlah bunga menjadi buah per cabang yang tertinggi yaitu sebesar 64.17 pada 6 MSA seperti yang tersaji pada Tabel 6. Respon genotipe terhadap media berbeda nyata pada peubah persentase jumlah bunga yang menjadi buah per cabang pada 2 dan 6 MSA Tabel Lampiran 4. Genotipe G1 dan G3 mempunyai persentase jumlah bunga yang menjadi buah per cabang tertinggi pada media M2 yaitu sebesar 96.67 dan 35.39, sedangkan genotipe G2 mempunyai persentase jumlah bunga yang menjadi buah per cabang tertinggi pada media M3 yaitu sebesar 90.62 pada 6 MSA seperti disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Persentase Jumlah Bunga yang Menjadi Buah Per Cabang pada Beberapa Genotipe dan Media. Perlakuan 1 MSA 2 MSA 3 MSA 4 MSA 6 MSA G1 G2 G3 57.888.00a b 57.627.84a 15.554.42b 51.93a 52.95a 35.71b 38.726.13a a 40.896.33a 26.104.54b 65.408.01a a 44.516.38c 52.327.13b 77.648.69a a 75.827.91a 30.925.47b M1 M2 M3 34.725.84 37.216.38 59.128.05 41.67 51.18 47.74 38.795.57 35.835.91 31.085.52 52.957.14 52.347.04 56.947.33 64.177.78 60.686.88 59.537.41 G1M1 G1M2 G1M3 62.507.97 60.598.30 50.567.73 56.08 49.20 50.51 45.896.61 38.276.16 32.025.62 61.487.77 63.137.87 71.608.38 72.918.43ab 96.679.83a 63.337.82b G2M1 G2M2 G2M3 41.666.39 51.047.68 80.159.47 60.94a 50.58ab 47.33b 45.926.74 38.396.20 37.356.06 50.646.91 29.855.28 53.046.95 86.859.25a 50.005.00b 90.629.47a G3M1 G3M2 G3M3 0.003.16 0.003.16 46.656.96 8.00b 53.77a 45.37a 24.573.37 29.855.39 23.884.87 46.756.75 64.057.97 46.176.66 32.755.65 35.395.82 24.634.93 Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada perlakuan tunggal atau kombinasi tidak berbeda nyata pada uji BNT 5. G1 = Genotipe Brazil M1 = Arang sekam:tanah:pupuk kandang G2 = Genotipe Jepang M2 = Serbuk gergaji:tanah: pupuk kandang G3 = Genotipe Singapura M3 = Kokopit:tanah: pupuk kandang MSA=Minggu Setelah Anthesis 1 MSA=4 MSP a = Angka hasil transformasi √x+0.5 b = Angka hasil transformasi √x+10 Grafik persentase jumlah bunga yang menjadi buah per cabang setiap genotipe terlihat pada Gambar 7. Tanaman genotipe G1 yang ditanam pada media M2 memberikan persentase jumlah bunga menjadi buah per cabang yang rata-rata tinggi pada 1 MSA hingga 6 MSA. Tanaman genotipe G2 yang ditanam pada media M1 dan M3 memberikan persentase jumlah bunga menjadi buah per cabang yang tinggi pada 6 MSA. Tanaman genotipe G3 yang ditanam pada media M2 memberikan persentase jumlah bunga menjadi buah per cabang yang rata-rata lebih tinggi daripada media lain pada 2-4 MSA. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 G1 G2 G3 G1 G2 G3 G1 G2 G3 G1 G2 G3 G1 G2 G3 G1 G2 G3 G1 G2 G3 1 2 3 4 5 6 7 MSA P e rs e n tase fr u it s e t M1 M2 M3 Gambar 7. Persentase Jumlah Bunga yang menjadi Buah Per Cabang pada Setiap perlakuan Keterangan: G1 = Genotipe Brazil M1 = Arang sekam:tanah: pupuk kandang G2 = Genotipe Jepang M2 = Serbuk gergaji:tanah: pupuk kandang G3 = Genotipe Singapura M3 = Kokopit:tanah: pupuk kandang MSA=Minggu Setelah Anthesis 1 MSA=4 MSP Respon genotipe berbeda nyata pada peubah jumlah buah per cabang pada 1-3 MSA Tabel Lampiran 4. Genotipe G2 mempunyai jumlah buah per cabang yang paling banyak pada 1-3 MSA. Perlakuan media berbeda nyata pada peubah jumlah buah per cabang pada 1-4 MSA. Media M1 memberikan jumlah buah per cabang yang paling sedikit daripada media yang lain pada 1-4 MSA seperti disajikan pada Tabel 7. Respon genotipe terhadap media berbeda nyata pada peubah jumlah buah per cabang pada 1-2 MSA Tabel Lampiran 4. Genotipe G1 mempunyai jumlah buah per cabang terbanyak pada media M2 yaitu 3.50, sedangkan genotipe G2 dan G3 mempunyai jumlah buah per cabang terbanyak pada media M3 yaitu 4.63 dan 1.13 pada 2 MSA seperti disajikan pada Tabel 7. Grafik jumlah buah per cabang setiap genotipe terlihat pada Gambar 8. Setiap genotipe yang ditanam pada media M1 memberikan jumlah buah per cabang yang paling sedikit dibandingkan dengan media yang lain. Tabel 7. Jumlah Buah Per Cabang pada Beberapa Genotipe dan Media. Perlakuan 1 MSA 2 MSA 3 MSA 4 MSA 5 MSA 6 MSA 7 MSA G1 G2 G3 0.65a 0.78a 0.08b 2.70a 3.29a 0.75b 3.89a 3.91a 1.41b 5.06 4.22 3.42 4.98 3.72 3.85 4.96 3.41 3.99 5.14 3.22 3.91 M1 M2 M3 0.16c 0.41b 0.94a 1.12b 2.60a 3.01a 1.99b 3.63a 3.59a 3.52b 4.83a 4.35a 3.58 4.65 4.32 3.69 4.38 4.29 3.62 4.32 4.32 G1M1 G1M2 G1M3 0.24c 0.68b 1.03a 1.33b 3.50a 3.27a 2.75 4.90 4.03 4.77 5.32 5.08 4.91 4.97 5.07 4.85 4.81 5.23 4.97 5.01 5.43 G2M1 G2M2 G2M3 0.24c 0.56b 1.55a 2.01c 3.22b 4.63a 2.87 4.00 4.87 3.88 4.35 4.44 3.25 4.05 3.87 2.90 3.51 3.80 2.74 3.32 3.58 G3M1 G3M2 G3M3 0.00b 0.00b 0.24a 0.04b 1.08a 1.13a 0.34 2.00 1.88 1.92 4.83 3.52 2.59 4.95 4.02 3.33 4.82 3.84 3.16 4.63 3.94 Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada perlakuan tunggal atau kombinasi tidak berbeda nyata pada uji BNT 5. G1 = Genotipe Brazil M1 = Arang sekam:tanah:pupuk kandang G2 = Genotipe Jepang M2 = Serbuk gergaji:tanah: pupuk kandang G3 = Genotipe Singapura M3 = Kokopit:tanah: pupuk kandang MSA= MingguSetelah Anthesis 1 MSA=4 MSP 1 2 3 4 5 6 G1 G2 G3 G1 G2 G3 G1 G2 G3 G1 G2 G3 G1 G2 G3 G1 G2 G3 G1 G2 G3 1 2 3 4 5 6 7 MSA Ju ml ah b u ah per ca b ang M1 M2 M3 Gambar 8. Jumlah Buah Per Cabang pada Setiap Perlakuan Keterangan: G1 = Genotipe Brazil M1 = Arang sekam:tanah: pupuk kandang G2 = Genotipe Jepang M2 = Serbuk gergaji:tanah: pupuk kandang G3 = Genotipe Singapura M3 = Kokopit:tanah: pupuk kandang MSA=Minggu Setelah Anthesis 1 MSA=4 MSP Respon genotipe tidak berbeda nyata pada peubah jumlah bunga total Tabel Lampiran 4. Genotipe G1 mempunyai jumlah bunga total yang paling banyak dibandingkan dengan genotipe lain yaitu 50.61. Perlakuan media berbeda nyata pada peubah jumlah bunga total. Media M3 memberikan jumlah bunga terbanyak yaitu 62.40, sedangkan M1 memberikan jumlah bunga yang paling sedikit yaitu 38.62. Respon genotipe terhadap media tidak berbeda nyata pada peubah jumlah bunga total Tabel Lampiran 4. Setiap genotipe mempunyai jumlah bunga total terbanyak pada media M3 yaitu sebanyak 63.85, 66.85, dan 56.50 seperti disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah Bunga Total pada Beberapa Genotipe dan Media. Genotipe Perlakuan G1 G2 G3 Rata-rata M Media M1 42.48 39.52 33.87 38.62b M2 45.50 42.02 51.15 46.22b M3 63.85 66.85

56.50 62.40a