5.1.2. Luas Wilayah dan Pola Penggunaan Lahan
Kabupaten Daerah Tingkat II Sragen memiliki luas wilayah 941,55 km
2
. Sedangkan Kecamatan Sragen memiliki luas wilayah 27,27 km
2
atau 2,90 persen dari luas wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sragen. Adapun Desa Sragen
Wetan memiliki luas wilayah 214,25 hektar, yang seluruhnya merupakan tanah pekarangan dan pemukiman sehingga tidak mempunyai areal persawahan maupun
tegalan.
5.1.3. Struktur Penduduk dan Mata Pencaharian
Jumlah penduduk Kabupaten daerah Tingkat II Sragen pada tahun 2004 tercatat sebanyak 855.244 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 422.948 jiwa
dan jumlah perempuan sebanyak 432.296, dengan laju pertumbuhan penduduk selama 4 tahun terakhir rata-rata 0,18 persen pertahun. Untuk Kecamatan Sragen
jumlah penduduknya adalah 64.467 jiwa, yang terdiri atas 31.546 laki-laki dan 32.921 perempuan, dengan kepadatan penduduk 2.364 jiwakm
2
. Sedangkan jumlah penduduk Desa Sragen Wetan sebanyak 14.117 jiwa, terdiri dari laki-laki
6.964 jiwa dan perempuan 7.153 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 1,52 jiwa100 m
2
. Ditinjau dari sisi pendidikan, jumlah terbesar pendidikan penduduk Desa
Sragen Wetan adalah Sekolah Dasar yaitu sebanyak 2594 30,4. Klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Sragen Wetan Tahun 2006
Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa
Persentase Belum Sekolah
Tidak Tamat SD SD
SLTP SLTA
Perguruan Tinggi 490
128 2594
2570 2574
165 5,7
1,5 30,4
30,2 30,2
1,9 Sumber : Profil desa, 2006
Mata pencaharian penduduk di Desa Sragen Wetan didominasi oleh pegawai negeri sipil dengan jumlah 862 orang. Kemudian yang kedua adalah TNI
dan Polri sebesar 198, disusul pekerja kebun sebesar 104 orang. Jenis pekerjaan yang lain adalah pengusaha sedang, pengusaha industri kecil, buruh industri,
buruh bangunan, pedagang dan pengangkutan.
5.1.4. Keadaan Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Daerah Tingkat II Sragen pada tahun 2004 sebesar 4,83 persen dengan PDRB sebesar Rp 794.001.091.000,00
atas harga konstan. Sedangkan struktur perekonomian Kabupaten Sragen masih bercirikan ekonomi pertanian, yang ditunjukkan masih dominannya sektor
pertanian terhadap PDRB yaitu 32,59 persen yang berarti menurun jika dibandingkan dengan tahun 2003 yang memberikan sumbangan sebesar 33,4
persen sehingga terdapat penurunan sebesar 0,65 persen, penurunan yang terjadi pada sektor pertanian ini wajar, sejalan dengan pesatnya perekonomian daerah
serta meningkatnya infrastruktur telah berpengaruh terhadap struktur perekonomian daerah dari pertanian ke industri. Output sektor pertanian dari
tahun ke tahun menunjukkan fluktuasi yang tidak menentu. Hal tersebut khususnya sektor pertanian tanaman pangan, produksinya tiap tahunnya sangat
dipengaruhi oleh faktor musim, kondisi alam, serangan hama dan penyakit tanaman pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan menurut sub sektornya andil
terbesar adalah sub sektor tanaman bahan pangan tabama sebesar 26,29 persen. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan hasil produksi pertanian tanaman pangan
Kabupaten Sragen pada Tabel 2.
Tabel 2. Perkembangan Hasil Produksi Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sragen, 2002-2004
Produksi ton No
Jenis Komoditi 2002 2003 2004
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Padi Jagung
Ubi Kayu Kacang Hijau
Kacang Tanah Kedelai
466700 11351
52976 3038
15288 2140
433.906 23885
88266 514
14508 846
457298 19872
79503 2937
14208 2118
Sumber: BPS Kab. Sragen Tahun 2004 Adapun PDRB Kecamatan Sragen tahun 2004 sebesar Rp
91.557.380.000,00 atas harga konstan, sedangkan PDRB per kapita sebesar Rp 1.418.680,45. Sumbangan terbesar terhadap PDRB adalah dari sektor jasa, yaitu
sebesar Rp 34.668.550.000,00. Urutan kedua yaitu dari sektor angkutan dan komunikasi, yaitu sebesar Rp 12.380.530.000,00 sedangkan sektor pertanian
menempati urutan ketiga dengan sumbangan sebesar Rp 10.267.880.000,00.
5.2. Karakteristik Pengusaha Tahu