Kotoran kutu putih mengandung gula dari tanaman; jika kotoran dibuang pada daun kopi, jamur dapat tumbuh pada kotoran tersebut dan merusak daun
kopi. Jamur tersebut juga dapat mengurangi sinar matahari yang diserap oleh daun, sehingga mengganggu fotosintesis. Jamur ini biasanya berwarna hitam,
yang dikenal dengan embun jelaga Hindayana et.al., 2002. Selain menyerang tanaman kopi, hama ini juga menyerang tanaman
lamtoro. Oleh sebab itu, sering disebut juga sebagai kutu lamtoro. Tanaman lain yang sering diserang antara lain dadap dan Tephrosia Najiyati, 2004.
Gambar 3. Kutu putih dewasa jantan Hindayana et. al., 2002
b. Cara pengendalian :
1 Secara mekanik
Dilakukan dengan mengatur kondisi tanaman agar tetap sehat, termasuk pasokan air dan tanaman harus selalu dijaga selama periode
panennya. 2
Secara biologi Pengendalian ini dilakukan dengan mempertahankan musuh alami.
Musuh alami kutu putih adalah semut, yang sering memakan kutu putih. Selain itu semut mendapat embun madu yang menambah proteinnya.
4. Kutu Hijau Coccus viridis, Famili Coccidae, Ordo Homoptera
a. Deskripsi
Kutu hijau menyerang tanaman kopi dengan cara mengisap cairan daun dan cabang yang masih hijau sehingga menyebabkan daun menguning dan
mengering. Kutu ini biasanya menggerombol dan tinggal di permukaan bawah daun, terutama pada tulang daun Najiyati, 2004.
Kutu hijau adalah serangga yang tidak berpindah tempat pada fase hidupnya sehingga tetap tinggal di satu tempat untuk menghisap cairan
tanaman. Kutu hijau menyerang cabang dan daun kopi arabika dan robusta.
Kutu hijau berkembangbiak dengan baik pada musim kemarau dan lebih banyak ditemukan di dataran rendah dari pada di dataran tinggi Hindayana et.
al ., 2002.
Kutu hijau gerakannya tidak terlihat biasanya dicirikan dengan adanya bercak hitam sepanjang garis yang dilewatinya. Pada bagian kepala paling
ujung terdapat ada bercak hitam Pinese et. al., 2005.
b. Biologi
Kutu hijau yang sudah dewasa berbentuk bulat telur dengan panjang 2,5 – 5 mm, tubuhnya dilindungi oleh perisai yang agak keras, dan berwarna hijau
muda hingga hijau tua. Kutu ini juga mengeluarkan cairan madu sehingga disukai oleh semut Najiyati, 2004.
Gambar 4. Kutu hijau menyerang cabang tanaman kopi Hindayana et. al., 2002.
c. Siklus hidup
Telur diletakkan di bawah badan kutu betina sampai menetas. Kutu betina
dapat bertelur beberapa ratus butir. Waktu bertelur sampai menetas adalah 45-
65 hari. Nimfa tetap berada di bawah badan induknya sampai cukup
ditemukan waktu untuk pindah tempat dan hidup terpisah. Kutu jantan dewasa jarang sekali ditemukan, kebanyakan koloni kutu berkelamin betina. Kematian
kutu hijau mencapai 75 – 80 karena pemangsa, parasitoid, dan jamur Hindayana et. al., 2002.
d. Cara pengendalian :
Pengendalian yang dilakukan adalah pengendalian biologi yaitu dengan mempertahankan musuh alami. Musuh alami kutu hijau antara lain, predator,
yaitu hewan yang memangsa kutu hijau. Contohnya kumbang helm dan larvanya, lebah kenyan Diversinervus yang telah diujicobakan di perkebunan
kopi di Queensland dengan hasil yang sangat efektif, predator kutu putih
Cryptolaemus montrouzieri Boone, 2005. Semut merupakan salah satu predator kutu hijau. Semut memerlukan makanan tambahan berupa gula.
Untuk mendapatkan gula, semut mencari cadangan gula seperti embun madu yang dikeluarkan oleh serangga penghisap cairan. Kutu hijau merupakan
salah satu serangga yang menghasilkan embun madu. Semut memang memerlukan gula dari serangga penghasil embun madu tetapi jika jumlah gula
yang dihasilkan oleh serangga ini lebih besar dari kebutuhan koloninya, maka semut akan membunuh serangga tersebut.
Beberapa parasitoid kecil seperti Coccophagus rusti dan Encarsia sp. secara periodik menyebabkan kematian kutu hijau. Selain itu jamur
Verticillium lecanii dapat menyebabkan kematian kutu hijau sampai 90 selama musim penghujan dan akhir musim kemarau Hindayana et. al., 2005.
5. Penggerek Batang Kopi Zeuzera coffeae, Famili Cossidae, Ordo