Jenis Pohon Penaung : Pohon Penaung

4 Pohon penaung dapat menahan erosi karena tajuk dan daun yang jatuh dapat menahan terpaan air hujan, sedangkan akarnya dapat menahan butiran-butiran tanah yang hanyut. 5 Tajuk pohon penaung dapat menahan terpaan angin sehingga tanaman kopi terhindar dari kerusakan. 6 Tajuk pohon penaung yang rindang bisa membuat udara di bawah pohon menjadi sejuk sehingga pada musim kemarau dapat mengurangi kekeringan. 7 Daunnya bisa dipakai sebagai makanan ternak dan kayunya bisa dipakai sebagai bahan bakar atau keperluan lain. Agar bermanfaat maka tanaman penaung harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut : 1 Tanaman mudah tumbuh sehingga tidak banyak memerlukan perawatan. 2 Pohonnya tinggi dan bertajuk rindang. 3 Pertumbuhannya cepat, banyak menghasilkan daun, dan tahan pemangkasan. 4 Daunnya cepat membusuk. 5 Perakaran dalam 6 Batang dan cabang kuat sehingga tidak mudah patah. 7 Tidak mudah terserang hama dan penyakit, khususnya yang menyerang tanaman kopi. 8 Tajuk dan akar tidak mengganggu tanaman kopi 9 Bijinya tidak banyak dan tidak tersebar sehingga tidak mudah tumbuh menjadi gulma. 10 Daunnya bisa dijadikan pakan ternak dan kayunya untuk bahan bakar atau keperluan lain. 11 Tidak bersifat menggugurkan daun, terutama pada musim kemarau.

1. Jenis Pohon Penaung :

a. Dadap Erythrina sp Saat ini dadap sudah tidak banyak digunakan sebagai penaung tanaman kopi karena pohon ini menggugurkan daun pada musim kemarau. Padahal pada musim kemarau tanaman kopi memerlukan banyak naungan. Disamping menggugurkan daun pada musim kemarau, kayunya tidak begitu kuat serta mudah terserang penggerek batang dan jamur upas yang juga bisa menyerang kopi Najiyati, 2004. b. Lamtoro kemlandingan, petai cina, Leucaena sp. Leucaena leucocephala Lamk de Wit Fabaceae, Mimosoidae adalah spesies pohon serbaguna yang berasal dari Mexico dan Amerika Selatan. Tanaman ini digunakan untuk makanan ternak, kayu bakar, pengendalian erosi, penambah nitrogen dan merupakan salah satu tanaman yang pertumbuhannya cepat dan perkembangbiakannya mudah. Tanaman ini sudah ditanam sangat luas di berbagai daerah Nair, 2001. Ketenaran lamtoro sebagai penaung tanaman kopi menjadi pudar setelah pada awal tahun 1986 muncul serangan kutu loncat Heteropsylla sp. secara besar-besaran. Kutu ini menyerang semua jenis lamtoro hampir di seluruh Indonesia. Serangan kutu loncat banyak menimbulkan kerugian, bukan saja bagi petani kopi, tetapi juga peternak yang banyak mengandalkan daun lamtoro sebagai pakan ternak. Apabila menganggap lamtoro sebagai pilihan terbaik untuk tanaman penaung, dianjurkan mencampurnya dengan tanaman penaung jenis lain. Dengan demikian, bila terjadi serangan kutu loncat tidak akan menimbulkan kerugian besar Najiyati, 2004. c. Sengon Paraserianthes falcataria Pohon yang tingginya mencapai 40 m. Batang utama lurus, berbentuk silinder, bebas cabang hingga 20 m dan diameternya mencapai 100 cm atau lebih, tidak berbanir atau dengan banir kecil. Buah berupa polong pipih, tidak bersekat, merekah disepanjang kedua kampuhnya, berbiji banyak. Kayu ini termasuk ringan dan cocok misalnya untuk konstruksi ringan, mebel, bahan pengepak seperti kotak cerutu, kotak rokok, bahan korek api juga untuk bahan sepatu, papan partikel, papan wol kayu, untuk pembuatan kertas dan rayon. Kayu ini tidak tahan lama dan mudah terserang serangga dan jamur. Pohon sengon ditanam dalam rangka reboisasi atau penghijauan lahan gersang, juga untuk kayu bakar dan pembuatan arang Sutisna et.al.,1998.

2. Jenis Pohon Lainnya