teratur; b menjaga kesuburan tanah, menjaga pH tanah tetap seimbang dan menjaga kelembaban tanah tetap sesuai bagi pertumbuhan tanaman
kopi. 2
Secara mekanis.
Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan dari sumber serangan yaitu dengan memotong dan
memusnahkan material tumbuhan yang telah terserang. Pemusnahan dapat dilakukan dengan membakar cabang-cabang yang terserang agar telur,
larva dan serangga dewasa yang masih ada di dalamnya mati. 3
Secara biologi. Pengendalian secara biologi dapat dilakukan dengan mempertahankan
keberadaan musuh alami. Literatur menyebutkan bahwa setidaknya ada satu jenis parasit yang menyerang penggerek cabang yaitu jenis tabuhan
eulophid dari genus Tetrastichus. 4
Secara kimia dengan pestisida. Pengendalian secara kimia dengan pestisida ini tidak
direkomendasikan dan merupakan pilihan terakhir apabila pengendalian cara lain sudah tidak memungkinan, karena dapat membunuh musuh alami
yang berguna. Mengingat bahwa penggerek cabang kopi merupakan hama yang menyerang di dalam bagian tanaman, maka pestisida yang efektif
digunakan adalah jenis-jenis sistemik yang perlu diperhitungkan dampak
residunya. 2.
Penggerek Buah Kopi PBKo Hypothenemus hampei, Famili Scolytidae, Ordo Coleoptera
a. Deskripsi
Penggerek buah kopi PBKo sangat merugikan, karena mampu merusak biji kopi dan sering mencapai populasi yang tinggi. Umumnya, hanya
serangga betina yang sudah kawin akan menggerek buah kopi; biasanya masuk ke dalam buah dengan membuat lubang kecil pada ujung buah.
Kumbang betina menyerang buah kopi dari mulai buah sedang terbentuk 8 minggu setelah berbunga sampai waktu panen. Buah yang sudah tua paling
disukai. Kumbang betina terbang dari pagi hingga sore Hindayana et. al., 2002.
Kumbang dan larva PBKo menyerang buah kopi yang sudah cukup keras dengan cara membuat liang gerekan dan hidup di dalamnya sehingga
menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Hama ini tidak hanya menyerang buah kopi di kebun, tetapi juga menyerang buah di penyimpanan. Selain hidup
dalam buah kopi, hama ini juga menyerang tanaman Tephrosia, Crotalaria, Caesalpinia, dan Leucaena glauca yang sering digunakan sebagai tanaman
penaungpenutup tanah Najiyati, 2004.
b. Biologi
Penggerek buah kopi merupakan kumbang berukuran 0,7 – 1,7 mm, berbadan bulat dengan kepala berbentuk segi tiga yang ditutupi oleh rambut-
rambut halus. Kumbang ini biasanya akan bertelur dalam lubang gerekan Telurnya menetas dalam waktu sekitar 4 hari, lalu berubah menjadi larva
berwarna putih dan bermulut cokelat Najiyati, 2004.
Gambar 2. Penggerek buah kopi dewasa Hindayana et. al., 2002.
c. Siklus hidup
Kumbang betina menggerek ke dalam biji kopi dan bertelur sekitar 31 – 50 butir. Siklus hidupnya dimulai dari telur, larva, pupa, dan dewasa. Setelah 4
hari telur menetas menjadi larva yang menggerek biji kopi. 15 hari kemudian larva berubah menjadi kepompong pupa di dalam biji. Setelah 7 hari
kepompong berubah menjadi serangga dewasa. Kumbang jantan dan kumbang betina kawin di dalam buah kopi, kumbang jantan dapat hidup
dalam waktu 20 – 87 hari dan kumbang betina dapat bertahan hidup dalam waktu 157 hari. Kemudian kumbang betina terbang untuk menggerek buah
yang lainnya. Kumbang jantan tidak bisa terbang sehingga sepanjang hidupnya tetap berada di dalam buah Hindayana et. al., 2002.
d. Cara pengendalian :