PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian. Beras menempati posisi penting dalam penyediaan pangan karena sebagian besar rakyat Indonesia menggunakan beras sebagai bahan makanan pokok. Dalam Widiakarya Pangan dan Gizi 1978 menunjukkan bahwa 49.9 penduduk Indonesia adalah pemakan beras, 36 pemakan beras dan jagung, dan sekitar 14 pemakan umbi-umbian, jagung, dan sagu. Kini konsumsi beras baik di kota maupun di desa, di Jawa maupun luar Jawa sudah 97-100. Berarti hanya 3 rumah tangga yang tidak mengkonsumsi beras Adiratma, 2004. Kebutuhan terhadap beras akan terus menerus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Peningkatan produksi beras perlu diimbangi dengan penanganan pasca panen yang baik. Penyimpanan merupakan salah satu mata rantai penanganan pasca panen yang sangat penting. Hasil-hasil pertanian baik berupa biji-bijian ataupun hasil olahannya akan mengalami kerusakan selama penyimpanan. Kerusakan-kerusakan yang terjadi dapat berupa kerusakan fisik, kimia, mekanik, biologis dan mikrobiologis. Kerusakan di tingkat penyimpanan ini akan dapat menyebabkan penurunan mutu hasil pertanian baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kerusakan selama penyimpanan umumnya disebabkan oleh serangan hama gudang seperti serangga, tungau, tikus dan kapang. Diantara hama-hama gudang, serangga menyebabkan kerusakan terbesar. Hal ini disebabkan serangga hama gudang mempunyai kemampuan berkembang biak dengan cepat, mudah menyebar dan dapat mengundang pertumbuhan kapang dan jamur Halid dan Yudawinata, 1983. Menurut Morallo-Rejesus 1978 yang diacu dalam Wahyuningsih 2000, secara keseluruhan kerusakan yang ditimbulkan oleh hama serangga mencapai 5-10 dari bahan yang disimpan di gudang. Jika serangan terus berlanjut selain terjadi penurunan mutu juga menyebabkan kontaminasi terhadap bahan pangan yang disimpan sehingga 2 tidak layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu perlu upaya untuk menanggulangi hama tersebut. Salah satu spesies serangga hama pasca panen yang menyebabkan kerusakan pada biji-bijian adalah Sitophilus zeamais Motschulsky. Serangga hama gudang ini mampu berkembang biak dan menimbulkan kerusakan pada berbagai jenis serealia termasuk gabah, beras dan jagung Syarief dan Halid, 1993. Berbagai cara telah dilakukan dalam pengendalian hama pasca panen baik secara fisik, kimia, biologi maupun sistem pengendalian hama terpadu yang mengkombinasikan berbagai cara pengendalian hama. Dari berbagai cara pengendalian hama pasca panen yang paling efisien dan umum dilakukan adalah cara kimia dengan menggunakan insektisida sintetis. Insektisida sintetis dirasakan efektif karena penggunaannya mudah serta spektrum daya bunuhnya yang luas. Namun cara tersebut mempunyai banyak kekurangan-kekurangan sehingga dapat membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya. Penggunaan insektisida alami nabati merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan insektisida sintetis. Insektisida alami nabati relatif tidak meracuni manusia, hewan dan tanaman lainnya karena sifatnya yang mudah terurai sehingga tidak menimbulkan residu. Selain itu, insektisida alami nabati relatif mudah dalam penggunaannya dan tidak menimbulkan efek samping pada lingkungan, bahan bakunya dapat diperoleh dengan mudah dan murah, dapat dibuat dengan cara yang sederhana sehingga mudah diadopsi oleh petani Kartasapoetra, 1993. Telah banyak bukti memperlihatkan bahwa tumbuhan merupakan gudang bahan kimia yang disebut produksi metabolit sekunder. Bahan kimia ini digunakan untuk melindungi diri dari berbagai gangguan organisme pengganggu tumbuhan Jacobson, 1989. Indonesia yang terdiri dari hutan tropis yang luas memiliki banyak tumbuhan yang mengandung bahan pestisida. Salah satu pohon yang kaya akan zat metabolit sekunder adalah mimba Azadirachta indica A. Juss dan mindi Melia azedarach L.. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian Suyani 2003 yang berjudul Daya Insektisida 3 Alami Nabati Dari Lima Tanaman Berkhasiat Obat Terhadap Perkembangan Hama Pasca Panen Sitophilus zeamais Motsch. Lima tanaman berkhasiat obat tersebut diantaranya adalah tanaman mimba dan mindi. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa tepung daun mimba dan tepung daun mindi memberikan pengaruh nyata dalam menghambat perkembangan serangga Sitophilus zeamais Motsch.

B. TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji daya insektisida ekstrak daun mimba Azadirachta indica A. Juss dan daun mindi Melia azedarach L. terhadap perkembangan serangga hama gudang Sitophilus zeamais Motschulsky. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi tentang kemampuan ekstrak daun mimba dan ekstrak daun mindi sebagai sumber insektisida alami yang dapat digunakan secara aman, murah dan ramah lingkungan. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Uji Efektivitas Antialergi Ekstrak Etanol Daun Nimba (Azadirachta indica A. Juss.) pada Mencit yang Diinduksi dengan Ovalbumin

2 59 99

Efektivitas Skabisida Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta Indica A. Juss) Terhadap Tungau Sarcoptes Scabiei Secara In Vitro

11 89 46

Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mimba (Azadiractha indica A.Juss) dan Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Penyakit Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi Syd.) Pada Kacang Kedelai (Glycine max L.) Di Lapangan

2 41 69

Daya Insektisida Ekstrak Lada Putih dan Lada Hitam (Piper nigrum L.) terhadap Serangga Hama Gudang Sitophilus zeamais Motsch

0 10 86

Daya Insektisida Campuran Ekstrak Lada Hitam (Piper nigrum) dan Ekstrak Biji Pala (Myristica fragnans) terhadap Perkembangan Serangga Hama Gudang Sitophilus zeamais Motsch

0 13 62

Efektifitas Ekstrak Daun Selasih (Ocimum Gratissimum L.) Dan Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta Indica A. Juss.) Sebagai Insektisida Nabati Alternatif Pad A Nyamuk Aedes Aegypti L

0 11 91

Daya Insektisida Nabati Lima Tanaman Asli Indonesia Terhadap Perkembangan Serangga Sitophilus zeamais Motsch

0 8 109

Kajian Daya Insektisida Alami Daun Sirsak, Daun Srikaya, Daun Mahoni, Dan Bunga Kecubung Terhadap Perkembangan Serangga Hama Gudang Sitopltilus Zeamais Motsch

0 9 72

Efektivitas Emulsifiable Concentrate (EC) Berbasis Ekstrak Daun Mindi (Melia azedarach L.) Dalam Mengurangi Kerusakan Beras Akibat Serangan Sitophilus zeamais Motsch Selama Penyimpanan

4 38 134

Efek Antimikroba Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) Terhadap Enterococcus faecalis.

0 0 21