4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. SERANGAN SERANGGA HAMA GUDANG
Kerusakan bahan pangan selama penyimpanan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor fisik kelembaban, suhu, faktor kimia kadar
air, komposisi kimia dari enzim, faktor fisiologis respirasi serta faktor biologis seperti hama tikus, serangga dan kapang Syarief dan Halid, 1993.
Diantara faktor biologis tersebut serangga merupakan hama yang paling dominan menyebabkan kerusakan hasil panen selama penyimpanan.
Menurut Morallo-Rejesus 1978 yang diacu dalam Wahyuningsih 2000, secara keseluruhan kerusakan yang ditimbulkan oleh serangga
mencapai 5-10 dari bahan pangan yang disimpan di gudang. Serangga hama gudang memegang peranan penting dalam kerusakan dan kehilangan biji-bijian
selama penyimpanan. Hal ini terutama karena serangga memakan bagian yang kaya gizi sehingga bagian yang tertinggal menjadi miskin akan protein, lemak
dan vitamin. Selain itu serangga juga menyebabkan meningkatnya kandungan air dan suhu secara lokal yang dapat mengundang terjadinya kerusakan oleh
faktor-faktor lain Winarno dan Haryadi, 1982. Berdasarkan bahan yang diserang, hama gudang dikelompokkan
menjadi dua golongan yaitu hama primer dan hama sekunder. Hama primer adalah hama yang mampu menyerang biji-bijian atau merusak hasil panen
yang masih utuh sedangkan hama sekunder adalah hama yang menyerang biji- bijian yang telah diserang oleh hama primer, telah mengalami kerusakan
mekanis, atau telah mengalami pengolahan primer. Contoh hama primer adalah Sitophilus zeamais, Sitophilus oryzae, Sitotroga cerealella
dan Rhizopherta dominica
, sedangkan contoh hama sekunder adalah Tribolium castaneum dan Tenebroides mauritanicus
Syarief dan Halid, 1993. Serangan serangga hama gudang menyebabkan kerusakan pada bahan
yang gejalanya dapat terlihat antara lain dengan adanya lubang gerek, lubang keluar exit holes, garukan, webbing, dust powder dan adanya faeces Pranata,
1979. Serangan serangga hama gudang dapat menyebabkan penyusutan
5 komodoti yang disimpan. Menurut Pranata 1981, ada empat tipe penyusutan
yang terjadi yaitu susut jumlah atau kuantitatif, susut mutu atau kualitatif, turunnya nilai gizi dan turunnya daya kecambah. Susut jumlah adalah turunnya
bobot atau volume bahan karena sebagian atau seluruhnya dimakan oleh hama, sedangkan susut mutu adalah turunnya mutu secara langsung atau tidak akibat
adanya hama seperti misalnya bahan yang tercampur oleh bangkai, kotoran serangga, potongan tubuh serangga dan bulu tikus.
B. PENGENDALIAN SERANGGA HAMA GUDANG