Tahap Persiapan METODE PENELITIAN

14

III. METODE PENELITIAN A.

BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah jagung pipilan, beras pecah kulit varietas lokal, aquadesair suling, gliserol, daun mimba dan daun mindi. Daun sebagai bahan utama penelitian diperoleh dari BALITTRO Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor. Serangga uji yang digunakan adalah Sitophilus zeamais Motschulsky yang diperoleh dari BIOTROP, Bogor. Bahan kimia yang dipakai adalah n-heksana. Alat-alat yang digunakan adalah neraca analitik, oven, ayakan, pisau, gunting, pinset, gelas plastik, Grinding Mill, ayakan 60 mesh, blender kering, corong buchner, vacum evaporator , pompa vacum, kertas saring, alat gelas dan peralatan lainnya.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap uji daya insektisida. Tahap persiapan meliputi pembiakan serangga Sitophilus zeamais Motsch., pembuatan ekstrak bahan nabati dan pembuatan media oligidik. Tahap uji daya insektisida dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan pengujian hanya dilakukan untuk menghitung jumlah serangga turunan pertama sehingga didapatkan konsentrasi ekstrak bahan nabati dalam jumlah tertentu. Pada penelitian utama dilakukan pengujian daya insektisida dengan konsentrasi ekstrak bahan nabati yang telah diperkecil.

1. Tahap Persiapan

a. Pembiakan Serangga Sitophilus zeamais Pembiakan serangga Sitophilus zeamais Motsch., bertujuan untuk mendapatkan serangga uji yang diketahui umurnya dengan cara menginfestasikan serangga Sitophilus zeamais Motsch., yang diperoleh 15 dari BIOTROP pada media jagung pipilan di dalam stoples dan ditempatkan pada suhu ruang selama kurang lebih 4 minggu. Setelah kurang lebih 4 minggu serangga induk dipisahkan dari media. Media kemudian diinkubasi pada suhu ruang dan setiap hari serangga turunan pertama yang keluar diambil. Serangga tersebut dianggap berumur satu hari. Serangga yang didapat tersebut dikumpulkan dalam media jagung pipilan lain. Selanjutnya untuk mendapatkan serangga dengan umur tertentu, serangga dibiarkan pada media jagung pipilan sampai saat dibutuhkan. Dalam penelitian ini umur serangga uji yang digunakan adalah 7-15 hari. b. Pembuatan Ekstrak Bahan Nabati Pada pembuatan ekstrak, daun mimba dan daun mindi dikeringkan terlebih dahulu dalam oven pada suhu 60 o C selama 1 jam. Setelah bahan menjadi kering kemudian diblender untuk menghancurkan bahan nabati tersebut. Bahan nabati yang telah dihancurkan kemudian disaring dengan ayakan 60 mesh. Proses ekstraksi dimulai dengan mencampur 50 gram bagian tepung bahan nabati dengan 250 ml heksana, kemudian diaduk lima menit dan dibiarkan delapan jam. Langkah selanjutnya adalah penyaringan dengan saringan buchner yang dialasi dengan kertas saring dan dipercepat dengan pompa vakum. Filtrat yang diperoleh ditampung, sedangkan ampasnya dicampur kembali dengan 100 ml heksana dan dibiarkan 1 jam, kemudian disaring lagi. Filtrat kedua yang diperoleh ditambahkan pada filtrat pertama, sedangkan ampasnya dilarutkan kembali dalam 100 ml pelarut, diaduk, dan disaring. Filtrat hasil ekstraksi ketiga dicampur kembali dengan campuran filtrat pertama dan kedua. Filtrat yang diperoleh dievaporasi dengan vacum evaporator pada suhu 55 C, sehingga diperoleh pekatan yang menyerupai minyak. Pekatan menyerupai minyak inilah yang digunakan sebagai ekstrak. Dari daun mimba didapatkan ekstrak dengan warna kuning kecoklatan sedangkan ekstrak daun mindi yang diperoleh 16 berwarna hitam pekat. Ekstrak daun mimba dan daun mindi dapat dilihat masing-masing pada Gambar 4 dan Gambar 5. Gambar 4. Ekstrak daun mimba Gambar 5. Ekstrak daun mindi c. Pembuatan Media Oligidik. Pembuatan media oligidik dilakukan dengan metode yang dikembangkan oleh Haryadi 1991. Sebelum membuat media, dilakukan pembuatan tepung beras pecah kulit yang dilakukan dengan cara menepungkan beras pecah kulit dengan Grinding Mill dan diayak dengan saringan 60 mesh. Pembuatan media oligidik dilakukan dengan cara mencampurkan tepung beras pecah kulit dengan ekstrak bahan nabati, gliserol dan air destilata sehingga membentuk pasta. Pasta ini kemudian dibuat biji tiruan dalam bentuk dan ukuran yang sama menyerupai beras ukuran ± 5 mm. Setelah itu biji tiruan tersebut dikeringkan dengan oven pada suhu 50 o C selama 1 jam. Contoh media oligidik dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Media Oligidik 17

2. Tahap Uji Daya Insektisida

Dokumen yang terkait

Uji Efektivitas Antialergi Ekstrak Etanol Daun Nimba (Azadirachta indica A. Juss.) pada Mencit yang Diinduksi dengan Ovalbumin

2 59 99

Efektivitas Skabisida Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta Indica A. Juss) Terhadap Tungau Sarcoptes Scabiei Secara In Vitro

11 89 46

Uji Efektivitas Ekstrak Daun Mimba (Azadiractha indica A.Juss) dan Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Penyakit Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi Syd.) Pada Kacang Kedelai (Glycine max L.) Di Lapangan

2 41 69

Daya Insektisida Ekstrak Lada Putih dan Lada Hitam (Piper nigrum L.) terhadap Serangga Hama Gudang Sitophilus zeamais Motsch

0 10 86

Daya Insektisida Campuran Ekstrak Lada Hitam (Piper nigrum) dan Ekstrak Biji Pala (Myristica fragnans) terhadap Perkembangan Serangga Hama Gudang Sitophilus zeamais Motsch

0 13 62

Efektifitas Ekstrak Daun Selasih (Ocimum Gratissimum L.) Dan Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta Indica A. Juss.) Sebagai Insektisida Nabati Alternatif Pad A Nyamuk Aedes Aegypti L

0 11 91

Daya Insektisida Nabati Lima Tanaman Asli Indonesia Terhadap Perkembangan Serangga Sitophilus zeamais Motsch

0 8 109

Kajian Daya Insektisida Alami Daun Sirsak, Daun Srikaya, Daun Mahoni, Dan Bunga Kecubung Terhadap Perkembangan Serangga Hama Gudang Sitopltilus Zeamais Motsch

0 9 72

Efektivitas Emulsifiable Concentrate (EC) Berbasis Ekstrak Daun Mindi (Melia azedarach L.) Dalam Mengurangi Kerusakan Beras Akibat Serangan Sitophilus zeamais Motsch Selama Penyimpanan

4 38 134

Efek Antimikroba Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica A.Juss) Terhadap Enterococcus faecalis.

0 0 21