27 Menurut Atkins 1980 lamanya stadium telur bisa disebabkan
karena lamanya penetasan telur. Penetasan telur dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar keadaan lingkungan. Faktor dalam berhubungan
erat dengan faktor makanan yang akan menghasilkan energi untuk penetasan telur, sedangkan faktor luar diantaranya adalah konsentrasi CO
2
Kusnadi, 1981. Menurut Matthews dan Matthews, 1978 stadium larva
merupakan stadium yang paling banyak membutuhkan makanan sehingga disebut stadium makan. Hal ini didukung oleh pernyataan Cotton 1963
yang menyatakan bahwa serangga paling aktif dalam merusak biji-bijian memakannya adalah pada stadium larva. Oleh karena itu lamanya
stadium larva yang disebabkan karena terhambatnya aktivitas makan menyebabkan periode perkembangannya menjadi lebih panjang.
3. Indeks Perkembangan ID
Indeks perkembangan disebut juga indeks kepekaan index of susceptibility
merupakan parameter untuk mengetahui kesesuaian media bagi perkembangan serangga. Parameter ini dapat digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas suatu bahan dalam menghambat perkembangan serangga. Semakin kecil nilai indeks perkembangan ID suatu media maka
semakin baik pula daya hambatnya terhadap perkembangan serangga. Indeks perkembangan sangat dipengaruhi oleh jumlah serangga turunan
pertama dan periode perkembangannya, sehingga secara tidak langsung nilai ID dipengaruhi oleh daya antifeedant dan daya repellent. Nilai rata-
rata indeks perkembangan akibat penambahan ekstrak bahan nabati dapat dilihat pada Tabel 7, sedangkan analisis sidik ragam pengaruh penambahan
ekstrak daun mimba dan daun mindi terhadap indeks perkembangan dapat dilihat pada Lampiran 11 dan Lampiran 12.
Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa penambahan ekstrak daun mimba dan daun mindi efektif dalam menghambat perkembangan
Sitophilus zeamais. Hal ini dapat diketahui dari nilai indeks perkembangan
Sitophilus zeamais akibat penambahan ekstrak bahan nabati tersebut lebih
28 kecil bila dibandingkan dengan indeks perkembangan media kontrol.
Makin kecil nilai indeks perkembangan suatu bahan maka semakin efektif bahan tersebut dalam menghambat perkembangan serangga Sitophilus
zeamais .
Tabel 7. Pengaruh penambahan ekstrak bahan nabati terhadap indeks perkembangan serangga Sitophilus zeamays.
Bahan Nabati
Konsentrasi Indeks Perkembangan ID
Daun Mimba 0.0
17.57 b 0.5
16.56 b 1.0
11.34 a 1.5 -
2.0 - Daun Mindi
0.0 16.74 c
1.0 14.90 b
2.0 13.90 b
3.0 8.38 a
4.0 8.02 a
Keterangan : angka-angka dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata satu sama lain uji Duncan pada taraf
α = 5
Berdasarkan uji statistik Lampiran 11 dan Lampiran 12, kedua ekstrak bahan nabati baik daun mimba maupun daun mindi berpengaruh
nyata p0.01 terhadap penekanan nilai indeks perkembangan Sitophilus zeamais
. Masing-masing bahan nabati penyusun kedua ekstrak tersebut diduga mempunyai komponen aktif yang berinteraksi positif dalam
menekan nilai indeks perkembangan Sitophilus zeamais. Hasil uji Duncan perlakuan penambahan ekstrak daun mimba
menunjukkan bahwa secara nyata nilai indeks perkembangannya berbeda dengan kontrol pada konsentrasi 1.0 Lampiran 11. Hasil uji Duncan
perlakuan penambahan ekstrak daun mindi menunjukkan bahwa secara nyata nilai indeks perkembangannya berbeda dengan kontrol pada
konsentrasi 1.0 Lampiran 12. Melalui indeks perkembangan ini dapat diketahui kesesuaian
antara serangga dengan media tempat perkembangannya. Makin kecil nilai
29 indeks perkembangan suatu bahan maka semakin efektif bahan tersebut
dalam menghambat perkembangan serangga.
4. Laju Perkembangan Intrinsik Rm dan Kapasitas Multiplikasi Mingguan