IPTEK” pada tanggal 6 Februari 2010 di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah STIT Pemalang.
b. Hambatan
SMK Muhammadiyah
Pekalongan untuk
Mengembangkan Pembelajaran PKn dalam Membentuk
Wawasan Global
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hambatan-hambatan untuk mengembangkan pembelajaran PKn dalam membentuk
wawasan global. Hal ini terlihat dari dua hal yang berusaha peneliti ungkap, yaitu terbatasnya waktu dan kurangnya minat siswa untuk
membaca. Berikut ini penjelasan dari kedua hambatan-hambatan
tersebut: 1
Terbatasnya Waktu Kegiatan Belajar Mengajar Waktu kegiatan belajar mengajar PKn di SMK
Muhammadiyah Pekalongan berbeda dengan sekolah pada umumnya. Hal itu dikarenakan mata pelajaran PKn untuk kelas
XII materinya dipadatkan di kelas X dan XI. Alasan dari dipadatkan materi tersebut karena di kelas XII difokuskan pada
materi pemantapan jiwa kewirausahaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran mengenai struktur kurikulum SMK
Muhammadiyah Pekalongan.
Seperti yang dikatakan Dra. Intan Maeri Guru PKn SMK Muhammadiyah Pekalongan:
“Mata pelajaran PKn di SMK Muhammadiyah Pekalongan hanya diberikan di kelas X dan XI. Di mana
materi PKn kelas XII dipadatkan di kelas X dan XI. Sedangkan siswa kelas XII difokuskan pada program
sekolah untuk memantapkan jiwa wirausaha siswa”. 2
Kurangnya Minat Siswa untuk Membaca Berdasarkan
hasil penelitian,
siswa SMK
Muhammadiyah Pekalongan pada dasarnya lebih difokuskan untuk mempelajari sesuatu ilmu yang sifatnya praktik, seperti
praktik teknik mendempul dan mengecat bodi kendaraan. Sehingga siswa terbiasa untuk mempelajari sesuatu secara
langsung. Kebiasaan siswa tersebut mengakibatkan kurangnya minat siswa untuk membaca. Padahal untuk memahami materi
PKn yang bersifat teori, siswa dituntut salah satunya untuk giat membaca.
Seperti yang dikatakan Dra. Intan Maeri Guru PKn SMK Muhammadiyah Pekalongan:
“ Siswa di SMK Muhammadiyah Pekalongan lebih menyukai materi yang bersifat praktik daripada teori”.
3. Upaya Pengembangan Perangkat Pembelajaran PKn dalam