Kemampuan Konseptual Pengalaman Lintas-Budaya Intern-Culturalism Keterampilan Pedagogis

kemungkinan memutus kaitan antara kewarganegaraan dan negara, dan memupuk sebuah etika tanggung jawab global untuk menghadapi tantangan yang disodorkan oleh ancaman-ancaman global Faulks, 2010:308. Pendidikan yang berperspektif global adalah suatu pendidikan yang harus menekankan pada metode belajar yang mendekatkan peserta didik pada “dunia secara utuh”, keterkaitan antara satu kondisi dengan kondisi lain yang saling memengaruhi antara satu bangsa dengan bangsa lain, antara satu komunitas dengan komunitas lain; globalnya kehidupan harus disambut dengan globalnya pemikiran, luasnya jangkauan wawasan dan pengetahuan, serta penguasaan teknologi untuk menyambut masa depan kemajuan di bidang teknis yang pada kenyataannya berkembang sangat cepat Soyomukti, 2008:53. Marryfield dalam bukunya yang berjudul “Preparing to Teach Global Perspective ” berpendapat bahwa ada tiga syarat yang harus dimiliki guru dalam mengembangkan pendidikan berperspektif global, yaitu: Soyomukti, 2008:53-55

1. Kemampuan Konseptual

Terkait dengan peningkatan pengetahuan guru dalam konteks isu- isu global, guru harus memiliki wawasan tentang isu, dinamika, sejarah, dan nilai-nilai global agar mereka memiliki keterampilan mengapresiasi persamaan dan perbedaan budaya dalam masyarakat dunia. Hal tersebut diyakini dapat menjadi pemicu trigger yang cukup potensial bagi guru dalam membangun suasana belajar yang dinamis agar siswa mampu merespons isu-isu lokal dalam kaitannya dengan masalah global.

2. Pengalaman Lintas-Budaya Intern-Culturalism

Syarat ini masih belum banyak dimiliki oleh para guru kita, terutama disebabkan oleh profesi guru yang latar belakang studinya hanya di daerah atau nasional. Mayoritas guru kita adalah lulusan di bawah S1 dan rata-rata sekolahnya tidak berada jauh dari tempat asalnya. Berbeda dengan lulusan S1 atau perguruan tinggi yang biasanya di huni oleh mahasiswa dari berbagai etnik, ras, agama, dan adat-istiadat yang telah belajar berinteraksi secara inter-kultural dan demikian lebih dapat mengerti perbedaan latar belakang masing-masing orang. Di samping itu, juga sangat sedikit guru yang pernah belajar ke luar negeri secara langsung pernah hidup dalam keadaaan budaya yang berbeda dengan dirinya sehingga kesadaran multi-budaya akan mudah terbentuk. Ketidaktahu-menahu dapat menimbulkan prasangka, sedang mengalami langsung akan menimbulkan adaptasi terhadap hasil interaksi dengan orang dari etnis atau entitas budaya lain yang ditemuinya.

3. Keterampilan Pedagogis

Menyangkut metode mengajar yang tepat oleh guru agar peserta didik dapat memahami suatu masalah dalam konteks yang luas dan komperhensif global, guru harus memiliki kemampuan agar apa yang disampaikan mudah diterima, serta muncul motivasi bagi peserta didik untuk mempelajari dan mendalami tema-tema yang ada di luar kelas. Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat penulis rumuskan bahwa wawasan global adalah suatu pandangan atau sikap yang mendunia, yang dijadikan tolak ukur dalam setiap langkah guna menghadapi ancaman- ancaman global yang mengancam kedaulatan suatu negara dengan menggunakan peluang-peluang global dari interaksi bangsa-bangsa sedunia.

D. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

Dokumen yang terkait

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 3 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 1 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 18

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 22

EVALUASI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 24

KEBIJAKAN SEKOLAH UNGGULAN PASCA DIHAPUSKANNYA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN UTARA.

0 0 184

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 SURAKARTA

0 0 119