3. Upaya Pengembangan Perangkat Pembelajaran PKn dalam
Membentuk Wawasan Global pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMK Muhammadiyah Pekalongan
Beberapa hal penting yang dilakukan oleh guru PKn dalam mengembangkan perangkat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dalam membentuk wawasan global, antara lain:
a. Kurikulum
Berdasarkan hasil penelitian, kurikulum yang digunakan pada SMK Muhammadiyah Pekalongan sebelum menjadi Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau biasa disingkat KTSP. Sedangkan setelah menjadi
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, SMK Muhammadiyah Pekalongan menggunakan KTSP-SBI. KTSP-SBI merupakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah dikembangkan dengan Kurikulum dari Sekolah Bertaraf Internasional di Luar
Negeri. Antara KTSP dan KTSP-SBI tentu saja terdapat perbedaan.
Perbedaan secara khusus untuk mata pelajaran PKn terdapat dalam muatan materinya yaitu KTSP-SBI terdapat muatan materi tambahan
mengenai penerapan karakter bangsa. Sedangkan KTSP tidak memuat materi tersebut.
Seperti yang dikatakan Drs. Indrato Kepala SMK Muhammadiyah Pekalongan:
“Beda KTSP dengan KTSP-SBI secara khusus yang berhubungan dengan mata pelajaran PKn yaitu terletak pada
muatan materinya. Dalam KTSP-SBI terdapat muatan materi mengenai penerapan karakter bangsa, sedangkan dalam
KTSP tidak dimuat materi tersebut”. Proses
pelaksanaan pengembangan
kurikulum SMK
Muhammadiyah Pekalongan dibantu oleh suatu lembaga yang bernama “TOPSII Ednovation Internasional”. Lembaga tersebut
bertindak sebagai penghubung antara Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Indonesia dalam hal ini SMK Muhammadiyah
Pekalongan dengan Sekolah Bertaraf Internasional yang merupakan anggota negara OECD Organisation for Economic Co-operation
and Development yang mempunyai keunggulan dalam bidang pendidikan. Hubungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
akreditasi nasional menjadi internasional. Adapun hal yang telah dilakukan SMK Muhammadiyah Pekalongan yaitu salah satunya
dengan sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK. Di mana setiap saat siswa bisa mengakses
transkripnya masing-masing dan proses pembelajarannya juga telah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK.
Kurikulum SMK Muhammadiyah Pekalongan sesudah menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional berpengaruh
terhadap mutu siswa. Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya
kemampuan siswa berbahasa Inggris dengan menjadi juara satu debat bahasa Inggris tingkat SMK Swasta RSBI se-Jawa Tengah di
LPMP Kota Semarang Tahun 2009. Kurikulum SMK Muhammadiyah tidak berwawasan global
karena SMK Muhammadiyah Pekalongan sedang melakukan kerjasama dengan lembaga yang bernama “TOPSII Ednovation
Internasional ” untuk memperoleh akreditasi Internasional atau MOU
dan hal tersebut berarti kurikulum RSBI tidak mengalami perubahan. Seperti yang dikatakan Drs. Indrato Kepala SMK Muhammadiyah
Pekalongan: “SMK Muhammadiyah Pekalongan telah mengadakan
kerjasama dengan suatu lembaga yang bernama TOPSII Ednovation Internasional guna memperoleh akreditasi
Internasional atau MOU
”.
b. Silabus