Ekuitas dana berjumlah Rp. 59.912.678.438,00 yang terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp. 32.494.009.907,00, Ekuitas dana investasi Rp. 59.912.437.238,00,
serta ekuitas dana untuk dikonsolidasikan sebesar Rp. 32.494.251.107,00.
B. Rasio - Rasio Keuangan 1. Pengetian Rasio Keuangan
Menurut Harahap 2008:297-298 rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Analisis rasio keuangan pada instansi pemerintah dilakukan dengan membandingkan hasil
yang dicapai dari satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui bagaimana kecenderungan yang terjadi. Selain itu dapat pula
dilakukan dengan cara membandingkan rasio keuangan daerah lain yang terdekat ataupun yang potensi daerahnya relatif sama untuk dilihat bagaimana posisi rasio
keuangan pemerintah tersebut terhadap pemerintah daerah lainnya. Adapun pihak- pihak yang berkepentingan dengan rasio keuangan ini adalah :
1. DPRD sebagai wakil dari pemilik daerahmasyarakat.
2. Pihak eksekutif sebagai landasan dalam menyusun APBD berikutnya.
3. Pemerintah pusat provinsi sebagai bahan masukan dalam pembinaan
pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah. 4.
Masyarakat dan kreditur, bersedia memberi pinjaman ataupun membeli obligasi.
Keunggulan analisis rasio adalah : a.
Rasio merupakan angka-angka yang lebih mudah dibaca atau ditafsirkan.
Universitas Sumatera Utara
b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang di sajikan
dalam laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. c.
Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. d.
Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model proteksi.
e. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau
melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series. f.
Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.
Keterbatasan analisis rasio adalah : a.
Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.
b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi
keterbatasan teknik. c.
Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.
d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
e. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntasi yang
dipakai tidak sama. Oleh karena itu jika dilakukan perbandingan maka bisa menimbulkan kesalahan.
Universitas Sumatera Utara
2. Jenis – jenis Rasio Keuangan
Menurut Weston dan Brigham 2001:138-140 jenis-jenis rasio keuangan adalah sebagai berikut :
a Rasio Efektifitas
Rasio efektifitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli daerah yang direncanakan dibandingkan dengan
target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. Kemampuan daerah dikatakan efektif apabila rasio yang dicapai minimal 1 satu atau 100 persen.
Namun semakin tinggi rasio efektifitas, menggambarkan kemampuan daerah yang semakin tinggi. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Rasio Efektifitas =
��������� ���������� ��� ������ ������ ���� ���
� 100
b Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi adalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi
pendapatan yang diterima. Kinerja pemda dalam melakukan pemungutan pendapatan dikategorikan efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari satu atau
di bawah 100 persen. Semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja pemda semakin baik. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Rasio Efisiensi =
����� ������� ����� ����������
� 100
Universitas Sumatera Utara
c Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya yang telah
dicapai dari periode ke periode berikutnya. Dengan diketahuinya pertumbuhan untuk masing-masing komponen sumber pendapatan dan pengeluaran, dapat
digunakan untuk mengevaluasi potensi-potensi mana yang perlu mendapat perhatian.
Cara menghitung rasio pertumbuhan ialah sebagai berikut :
Persentase pertumbuhan PAD
��� ��ℎ��
�
− ��� ��ℎ��
�−1
��� ��ℎ��
�−1
� 100
Persentase pertumbuhan total pendapatan
���������� ��ℎ��
�
− ���������� ��ℎ��
�−1
���������� ��ℎ��
�−1
� 100
Persentase pertumbuhan belanja operasi
������� ������� ��ℎ��
�
− ������� ������� ��ℎ��
�−1
������� ������� ��ℎ��
�−1
� 100
Persentase pertumbuhan belanja modal
������� ����� ��ℎ��
�
− ������� ����� ��ℎ��
�−1
������� ����� ��ℎ��
�−1
� 100
Universitas Sumatera Utara
C. Analisis Rasio Keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara