34 FL yang terdiri dari untuk 100 larutan monomer, tingkatan half-load HL
70 larutan monomer , 30 benzen, dan tingkatan quarter-load QL 40 larutan monomer 60 benzen dalam berat.
2. Persiapan Contoh Uji
Sampel kayu dipotong berukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm untuk pengujian
sifat fisis dan 1 cm x 1 cm x 15 cm untuk pengujian sifat mekanis. Uji mekanis dilakukan menurut ASTM D143 modifikasi. Semua sampel sebelum diberi
perlakuan dikeringkan dalam oven pada suhu 103 ± 2
o
C sampai beratnya konstan kemudian dimensi dan beratnya diukur.
3. Prosedur Impregnasi dan Polimerisasi
Impregnasi dilakukan dengan menggunakan 2 dua metode yaitu vakum tekan dan vakum. Pada metode vakum tekan, setelah 30 menit divakum kemudian
larutan monomer dialirkan ke dalam kamar perlakuan sampai contoh uji terendam sepenuhnya dan diberi tekanan 10 atmosfer selama 60 menit. Pada metode
vakum, setelah 30 menit divakum, contoh uji dibiarkan terendam larutan monomer selama 24 jam pada atmosfir normal dan kondisi suhu-kamar. Contoh
yang telah diimpregnasi dibungkus dalam aluminum foil dan dipanaskan dalam oven dengan suhu 90°C selama 24 jam untuk polimerisasi. Setelah dibuka,
contoh dikeringkan pada suhu 103±2°C untuk memindahkan sisa monomer dan menentukan berat kering oven setelah polimerisasi. Kemudian contoh uji
dikeringkan lalu diukur dimensi dan ditimbang beratnya.
35
Prosedur Pelaksanaan
- -
Gambar 9 Bagan prosedur pemadatan kayu dengan impregnasi
Persiapan Sampel Kayu
Dikeringkan dalam oven 105
o
C suhu
Vakum
Dimasukkan larutan monomer
- Biarkan selama 24 jam metode
vakum -
Diberi tekanan selama 60 menit vakum tekan
Dibungkus alumunium foil Dimasukkan dalam oven suhu 90
o
C selama 24 jam
Dimasukkan dalam oven suhu 103 ± 2
o
C selama 24 jam
Pengujian
- Kayu Mangium dan Agatis
- Ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm
Dan 1 cm x 1 cm x 15 cm
- Sampai berat konstan
- Dimensi dan beratnya diukur
Polymer Content PC
Sifat Fisis
Sifat Mekanis
Struktur Sel
Komponen Kimia
Biodeteriorasi
36
Pengujian dan Pengamatan 1.
Pengaruh densifikasi terhadap sifat fisis kayu
a Polymer content PC
Untuk mengetahui banyaknya monomer yang masuk ke dalam kayu maka dihitung dengan PC dengan rumus:
PC = [WAP – WBP WBP] x 100
Dimana: WAP = berat kering oven contoh kayu sesudah diimpregnasi g WBP = berat kering oven contoh kayu sebelum diimpregnasi g
b Kerapatan dan Berat jenis BJ Contoh uji ditimbang dan diukur dimensinya dalam kondisi kering udara
untuk mengetahui berat kering udara B dan volume kering udaranya V.
Lalu dimasukkan ke dalam oven suhu 103± 2°C sampai konstan, dan ditimbang berat kering tanur BKT. Kerapatan kayu dihitung dengan rumus:
Kerapatan = B g V cm
3
Kerapatan tiap sayatan pada arah tebal papan juga diukur, untuk mengetahui pengaruh pemadatan parsial terhadap gradasi nilai kerapatan kayu
dari bagian luar ke dalam papan. BJ kayu dihitung dengan rumus:
BJ = BKT V 1
c Stabilitas dimensi Stabilitas dimensi diukur dari pengembangan tebal dan pengembangan
volume. Contoh uji diukur dimensinya setelah dikempa T
0,
V dan diukur
kembali setelah dibiarkan dengan kondisi lingkungan udara T
1,
V
1
selama 7 hari. Pengembangan tebal dihitung dengan rumus:
Pengembangan tebal = [ T
1
– T T
] x 100
Pengembangan volume = [ V
1
– V V
] x 100
37
d
Kadar air keseimbangan KAK KAK diukur dari kadar air contoh uji setelah perlakuan pemadatan,
dengan perhitungan sebagai berikut:
KAK = [ B
awal
– BKT BKT] x 100
e Tingkat perubahan dimensi dan laju penurunan KA Contoh uji yang sudah diberi perlakuan pemadatan dan kontrol tanpa
perlakuan dalam kondisi kering udara dibuat sampel dengan ukuran 1 cm x 3 cm x 2 cm, lalu dimasukkan ke dalam ruang RH 50, dan dibiarkan selama 1
minggu. Kemudian sampel dimasukan ke dalam oven dengan suhu 103±2
o
C selama 24 jam sampai berat kering tanur BKT. Tingkat perubahan dimensi
TPD dan laju penurunan kadar air LPKA dapat dihitung dengan rumus:
TPD = ∆ S ∆ KA
LPKA = ∆ KA ∆ RH
Dimana: ∆ S = Susut KU - RH 50
∆ KA = KA KU – KA RH 50 ∆ RH = RH ruangan – RH 50
f Pengamatan perubahan fisikkeragaan kayu terpadatkan Perubahan fisikkeragaan kayu diamati secara visual. Pengamatan
dilakukan setiap satu bulan sekali selama tiga bulan untuk melihat visual gradasi perubahan fisik kayu terpadatkan kilat, licin dan warna.
2. Pengaruh densifikasi terhadap sifat mekanis kayu