Pengaruh densifikasi terhadap sifat mekanis kayu Pengaruh densifikasi terhadap struktur selluler dinding sel kayu Fenomena komposisi kimia kayu akibat densifikasi

37 d Kadar air keseimbangan KAK KAK diukur dari kadar air contoh uji setelah perlakuan pemadatan, dengan perhitungan sebagai berikut: KAK = [ B awal – BKT BKT] x 100 e Tingkat perubahan dimensi dan laju penurunan KA Contoh uji yang sudah diberi perlakuan pemadatan dan kontrol tanpa perlakuan dalam kondisi kering udara dibuat sampel dengan ukuran 1 cm x 3 cm x 2 cm, lalu dimasukkan ke dalam ruang RH 50, dan dibiarkan selama 1 minggu. Kemudian sampel dimasukan ke dalam oven dengan suhu 103±2 o C selama 24 jam sampai berat kering tanur BKT. Tingkat perubahan dimensi TPD dan laju penurunan kadar air LPKA dapat dihitung dengan rumus: TPD = ∆ S ∆ KA LPKA = ∆ KA ∆ RH Dimana: ∆ S = Susut KU - RH 50 ∆ KA = KA KU – KA RH 50 ∆ RH = RH ruangan – RH 50 f Pengamatan perubahan fisikkeragaan kayu terpadatkan Perubahan fisikkeragaan kayu diamati secara visual. Pengamatan dilakukan setiap satu bulan sekali selama tiga bulan untuk melihat visual gradasi perubahan fisik kayu terpadatkan kilat, licin dan warna.

2. Pengaruh densifikasi terhadap sifat mekanis kayu

a Keteguhan lentur statis MOR MOE Pengujian laboratorium dilakukan berdasarkan ketentuan yang diatur pada ASTM D143 2005 yaitu tentang Standard Methods of Testing Small Clear Specimen of Timber. Pengujian dilakukan menggunakan alat uji Universal Testing Machine Instron Type 3300. Pembebanan diberikan di tengah-tengah bentang uji dalam keadaan horizontal. Data yang diperoleh berupa beban sampai batas proporsi, beban maksimum dan defleksi yang terjadi. Beban maksimum diperoleh sampai contoh uji mengalami kerusakan. Defleksi akibat pembebanan dibaca pada deflektometer. Dari hasil pengujian ini dapat 38 ditentukan besarnya modulus elastisitas modulus of elasticity dan modulus patah modulus of rupture. b Kekerasan Kekerasan permukaan contoh uji kayu terpadatkan diuji dengan mesin Amsler dengan cara membenamkan bola baja setengah lingkaran berdiameter 11.25 mm ke dalam permukaan kayu.

3. Pengaruh densifikasi terhadap struktur selluler dinding sel kayu

Perbedaan struktur sel pada kayu yang terpadatkan dan kayu kontrol tanpa perlakuan diamati dengan : 1. Scanning Electron Microscope SEM, Sampel pengamatan diambil pada setiap sayatan arah tebal kayu mulai dari bagian permukaan ke bagian dalam. Hasil pemotretan kemudian dianalisis dengan Scion Image untuk menentukan kebundaran roundness rongga sel. Kebundaran ditentukan dengan mengacu pada rumus P 2 4 A dimana P adalah perimetrikeliling dan A adalah luas Blomberg et al. 2006. 2. X-ray diffractometer XRD, Untuk melihat perubahan sudut mikrofibril MFA, keteraturan serat Preferred orientation dan kristalinitas kayu.

4. Fenomena komposisi kimia kayu akibat densifikasi

Untuk mempelajari fenomena proses perubahan komposisi kimia penyusun kayu, contoh uji kayu terpadatkan dan kontrol tanpa perlakuan setiap sayatan pada arah tebal di analisis dengan alat: 1 pirolisis gas chromatography mass spectroscopy Py-GCMS, untuk melihat perubahan struktur kimia, 2 Spektrofotometer inframerah FTIR pada bilangan gelombang 600-4000cm -1 , untuk mengetahui perubahan gugus fungsi yang diakibatkan temperatur 3 Thermogravimetry differential thermal analysis TG-DTA, untuk melihat temperatur proses kristalisasi sampel dan dekomposisi kimia kayu terpadatkan. 39

5. Pengaruh densifikasi terhadap ketahanan serangan rayap kayu kering