Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Martabe Sejahtera Golf Club
(2)
1. Siapakah pemilik dan pendiri perusahaan ini?
2. Kapan usaha ini didirikan?
3. Bagaimana awal mula berdirinya perusahaan ini?
4. Adakah karyawan/tenaga kerja dalam perusahaan ini? Jika ada, berapakah
jumlahnya?
5. Bagaimana perkembangan perusahaan ini dari tahun ke tahun?
6. Apa perbedaan perusahaan ini dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang
bergerak di bidang sejenis?
7. Berapa jumlah rata-rata pengunjung dalam 1 bulan?
8. Berapa kisaran jumlah pendapatan dalam 1 bulan?
9. Apa saja fasilitas-fasilitas yang disediakan perusahaan untuk pengunjung?
(3)
KUESIONER PENELITIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA No. Kuesioner FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
Responden yang terhormat,
Sebelumnya peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini didesain khusus untuk penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Proses Keputusan Penggunaan Jasa Martabe Sejahtera Golf Club Medan” dalam rangka syarat untuk memperoleh gelar sarjana.
Anda terpilih menjadi responden dalam pengumpulan data ini. Tidak ada penilaian benar atau salah dalam pengumpulan data ini sehingga peneliti mengharapkan tidak ada jawaban yang dikosongkan. Jawaban anda akan diperlakukan dengan standar profesionalitas dan etika penelitian. Semua jawaban anda hanya akan dipakai semata-mata untuk keperluan penelitian ini.
Atas waktu dan partisipasinya, peneliti mengucapkan banyak terima kasih. Peneliti,
Efrina Sari Sinaga
A. PENILAIAN TERHADAP WORD OF MOUTH DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda silang (X) pada kolom yang merupakan jawaban yang mewakili anda. Beberapa keterangan alternatif pengisian jawaban yang disediakan antara lain:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
(4)
yang anda peroleh melalui Word of Mouth (WOM).
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Anda mengetahui Martabe Sejahtera Golf Club melalui pembicaraan dengan orang lain.
2. Anda mendengarkan keunggulan Martabe Sejahtera Golf Club setiap kali dibicarakan oleh rekan atau keluarga anda.
3. Anda tertarik untuk membicarakan Martabe Sejahtera Golf Club kepada rekan atau keluarga anda.
4. Anda menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club berdasarkan rekomendasi dari rekan atau keluarga anda.
5. Anda berniat merekomendasikan Martabe Sejahtera Golf Club kepada rekan atau keluarga anda.
6. Anda terdorong untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club atas dorongan dari teman atau keluarga anda.
7. Anda berniat untuk mendorong rekan atau keluarga untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club.
Keputusan Pembelian
Pernyataan-pernyataan berikut akan mengukur pendapat anda mengenai keputusan anda dalam melakukan keputusan penggunaan jasa di Martabe Sejahtera Golf Club.
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Anda mengenali kebutuhan akan sebuah lapangan golf yang asri sebelum menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club.
2. Anda mencari informasi mengenai Martabe Sejahtera Golf Club setelah anda mengenali kebutuhan untuk bermain golf.
(5)
Club merupakan alternatif utama anda untuk bermain golf.
4. Anda memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club setelah melakukan berbagai pertimbangan.
5. Anda memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club karena tertarik dengan segala keunggulan yang dibicarakan oleh rekan atau keluarga anda.
6. Anda merasa puas menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club.
7. Anda memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club lagi di kemudian hari.
8. Anda memutuskan untuk menjadi penerus promosi komunikasi mulut ke mulut untuk rekan atau keluarga anda mengenai Martabe Sejahtera Golf Club.
B. IDENTITAS RESPONDEN
Berilah tanda (√) sesuai dengan pilihan Anda pada kolom isian yang telah tersedia.
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
3. Umur:
( ) < 18 tahun ( ) 36-45 tahun
( ) 18-25 tahun ( ) > 45 tahun ( ) 26-35 tahun
4. Pendidikan Terakhir:
( ) SD/ sederajat ( ) Diploma (D1-D3)
( ) SMP/ sederajat ( ) Sarjana (S1)/Magister (S2)/Doktoral (S3) ( ) SMA/ sederajat
(6)
( ) Mahasiswa ( ) Wirausaha ( ) Perusahaan Swasta ( ) Lain-lain.. ( ) PNS
6. Rata-rata pengeluaran setiap bulannya: ( ) < Rp. 1.000.000,-
( ) Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 ( ) Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000 ( ) Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000 ( ) > Rp. 10.000.000,-
7. Anda mengetahui Martabe Sejahtera Golf Club melalui: ( ) Keluarga
( ) Teman atau rekan seprofesi ( ) Media iklan
( ) Sales marketing
8. Anda berniat merekomendasikan Martabe Sejahtera Golf Club dari segi: ( ) Pelayanan para staff dan caddie
( ) Kelengkapan fasilitas ( ) Fee yang terjangkau ( ) Akses lokasi yang mudah ( ) Keindahan padang golfnya
(7)
Tabel Hasil Kuesioner Variabel Word of Mouth Communication (X)
No Word of Mouth Communication (X) Total X
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 4 4 4 4 4 4 4 28
2 4 4 4 4 5 4 4 29
3 2 4 4 2 2 4 4 22
4 2 4 2 2 4 4 4 22
5 2 4 2 4 2 2 4 20
6 2 4 4 4 4 2 4 24
7 4 2 2 4 2 2 4 20
8 2 2 4 4 4 2 4 22
9 4 2 2 2 4 4 4 22
10 2 2 2 2 2 2 2 14
11 2 2 2 2 2 4 2 16
12 2 2 4 2 2 2 2 16
13 2 4 4 2 2 2 4 20
14 2 2 2 2 2 2 2 14
15 2 4 2 2 2 2 2 16
16 2 2 2 4 2 2 2 16
17 2 2 2 4 2 2 2 16
18 2 2 2 2 2 2 4 16
19 3 2 2 2 2 2 4 17
20 4 2 4 2 2 2 4 20
21 4 4 2 2 2 4 4 22
22 2 4 4 2 2 2 2 18
23 4 2 2 2 2 4 2 18
24 4 2 2 2 2 2 2 16
25 2 2 2 2 2 2 2 14
26 3 2 2 2 4 4 2 19
27 2 2 2 2 4 2 2 16
28 3 2 2 2 2 2 2 15
29 4 4 2 2 2 2 4 20
30 4 2 4 2 4 2 4 22
31 4 2 2 2 4 2 2 18
32 4 2 4 2 2 2 4 20
33 2 2 4 4 2 2 2 18
34 2 2 4 2 2 2 2 16
35 4 4 4 4 2 2 2 22
36 4 2 2 2 2 2 2 16
(8)
41 4 2 4 4 4 4 2 24
42 2 4 2 4 4 4 2 22
43 2 2 2 2 4 4 2 18
44 5 3 4 4 3 3 2 24
45 5 3 3 3 3 3 2 22
46 5 4 5 5 4 4 4 31
47 5 4 4 4 4 4 2 27
48 3 4 3 3 3 4 4 24
49 4 4 5 5 3 4 2 27
50 5 4 5 5 4 4 4 31
51 4 3 3 3 5 3 4 25
52 3 3 5 5 5 3 4 28
53 5 5 4 4 4 5 4 31
54 4 3 3 3 3 2 4 22
55 5 3 4 4 5 2 4 27
56 3 3 4 4 3 2 2 21
57 4 4 4 4 4 2 4 26
58 5 5 5 5 5 2 3 30
59 3 3 3 3 3 3 5 23
60 4 4 4 4 4 4 4 28
61 3 3 5 5 5 2 3 26
62 5 4 4 4 4 2 5 28
63 5 4 4 4 4 4 5 30
64 3 3 5 5 3 3 3 25
65 5 3 3 3 3 3 5 25
66 4 4 4 4 4 4 4 28
67 4 5 4 4 5 5 3 30
68 5 4 4 4 4 4 4 29
69 5 5 5 5 4 5 4 33
70 5 4 5 5 5 4 4 32
71 5 5 3 3 3 5 5 29
72 3 3 5 5 5 3 3 27
73 4 4 4 4 4 4 4 28
74 4 3 3 3 3 3 5 24
75 3 3 3 3 3 3 4 22
76 4 4 5 5 4 4 4 30
77 4 5 5 5 5 5 5 34
78 5 3 3 3 3 3 3 23
79 5 5 5 5 5 5 4 34
80 5 4 5 5 5 4 4 32
(9)
85 4 4 4 4 5 4 4 29
86 4 5 3 5 4 5 4 30
87 5 5 4 4 3 4 5 30
88 4 4 3 5 5 5 4 30
89 5 5 5 4 3 5 4 31
90 4 4 4 4 5 4 4 29
Tabel Hasil Kuesioner Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No Keputusan Pembelian (Y) Total Y
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 2 4 2 4 4 4 4 4 28
3 2 2 2 4 4 4 2 2 22
4 4 2 2 4 2 4 4 2 24
5 2 2 2 4 2 4 2 2 20
6 4 2 2 2 2 4 2 2 20
7 2 2 2 4 2 4 4 2 22
8 4 2 2 4 4 4 4 2 26
9 4 2 2 2 2 2 2 2 18
10 4 2 4 2 4 2 2 4 24
11 4 4 4 4 2 2 2 4 26
12 4 4 4 4 2 4 2 2 26
13 4 4 4 2 2 2 2 4 24
14 2 4 4 2 2 2 2 2 20
15 4 3 3 2 2 2 2 2 20
16 3 3 3 2 2 2 2 2 19
17 5 4 4 2 2 4 2 2 25
18 4 4 4 2 2 4 2 2 24
19 3 3 4 2 2 4 2 2 22
20 5 3 4 2 4 4 4 2 28
21 5 4 4 4 2 2 4 2 27
22 4 2 2 2 4 2 2 4 22
23 4 2 2 2 2 2 2 2 18
24 2 2 2 2 2 2 2 2 16
25 3 2 2 2 4 2 4 4 23
26 2 2 2 2 2 2 4 2 18
27 3 2 2 2 2 2 2 2 17
(10)
32 2 2 4 4 2 2 2 2 20
33 2 2 4 2 2 2 2 2 18
34 4 4 4 4 2 2 2 2 24
35 4 2 2 2 2 2 2 2 18
36 2 2 4 4 2 2 2 2 20
37 2 2 4 4 2 2 2 2 20
38 2 2 4 4 4 2 2 4 24
39 3 2 4 4 4 2 4 4 27
40 4 2 4 4 4 2 4 4 28
41 2 4 2 4 4 2 4 4 26
42 2 2 2 2 4 2 4 4 22
43 5 3 4 4 3 2 3 3 27
44 5 3 3 3 3 2 3 3 25
45 5 4 5 5 4 4 4 4 35
46 5 4 4 4 4 2 4 4 31
47 3 4 3 3 4 4 3 4 28
48 4 4 5 5 4 2 3 4 31
49 5 4 5 5 4 4 4 4 35
50 4 3 3 3 3 4 5 3 28
51 3 3 5 5 3 4 5 3 31
52 5 5 4 4 5 4 4 5 36
53 4 3 3 3 2 4 3 2 24
54 5 3 4 4 2 4 5 2 29
55 3 3 4 4 2 2 3 2 23
56 4 4 4 4 2 4 4 2 28
57 5 5 5 5 2 3 5 2 32
58 3 3 3 3 3 5 3 3 26
59 4 4 4 4 4 4 4 4 32
60 3 3 5 5 2 3 5 2 28
61 5 4 4 4 2 5 4 2 30
62 5 4 4 4 4 5 4 4 34
63 3 3 5 5 3 3 3 3 28
64 5 3 3 3 3 5 3 3 28
65 4 4 4 4 4 4 4 4 32
66 4 5 4 4 5 3 5 5 35
67 5 4 4 4 4 4 4 4 33
68 5 5 5 5 5 4 4 5 38
69 5 4 5 5 4 4 5 4 36
70 5 5 3 3 5 5 3 5 34
71 3 3 5 5 3 3 5 3 30
(11)
76 3 3 3 3 3 2 3 2 22
77 5 3 3 3 3 3 3 3 26
78 3 3 3 3 3 2 3 2 22
79 3 3 3 3 3 2 3 2 22
80 4 2 4 4 4 2 4 4 28
81 5 3 3 3 3 5 5 3 30
82 3 4 4 4 4 5 4 4 32
83 3 5 4 4 5 3 4 5 33
84 4 4 5 4 4 2 4 2 29
85 3 3 3 3 3 2 3 2 22
86 4 3 4 4 5 5 4 4 33
87 5 5 5 4 5 5 4 4 37
88 5 5 4 5 4 5 4 5 37
89 4 3 3 4 4 5 5 5 33
(12)
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 11.739 2.079 5.648 .000
X .633 .085 .619 7.400 .000 1.000 1.000
(13)
Hasil Uji Heterokesdasitas
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) X
1
1 1.974 1.000 .01 .01
2 .026 8.731 .99 .99
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 20.59 33.24 26.72 3.497 90
Std. Predicted Value -1.752 1.865 .000 1.000 90
Standard Error of Predicted
Value .471 .999 .649 .146 90
Adjusted Predicted Value 20.43 33.84 26.73 3.516 90
Residual -11.244 9.346 .000 4.434 90
Std. Residual -2.522 2.096 .000 .994 90
Stud. Residual -2.588 2.109 -.001 1.006 90
Deleted Residual -11.838 9.461 -.008 4.539 90
Stud. Deleted Residual -2.677 2.152 -.002 1.015 90
Mahal. Distance .003 3.477 .989 .908 90
Cook's Distance .000 .177 .012 .022 90
Centered Leverage Value .000 .039 .011 .010 90
(14)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Brown, Blair. (2009). Electronic Word of Mouth. Canada: UTM Press.
Hasan, Ali. (2010). Marketing dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth Marketing). Yogyakarta: Media Press.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2003). Dasar- dasar Pemasaran: Edisi 9, Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran edisi ke 12, Jilid 1 & 2. Jakarta: Penerbit PT. Indeks Kelompok Gramedia.
______________________________. (2009). Manajemen Pemasaran edisi ke 13. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lowrey, Tina. (1989). Research in Consumer Complaining and Word of Mouth Activities. Advertising Incons Research. Volume 16, 30-32.
Lungun, R. (2006). Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa, edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Mowen, Jhon C. dan Michael Minor. (2002). Organization Behavior, terjemahan Dwi Kartini. Bandung: FE Universitas Padjajaran.
Noor, Juliansyah. (2013). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Kencana.
Nunnally, J. (1967). Psychometric Methods. New York: McGrow-Hill.
Richins, Marsha L. (1984). Word of Mouth Communication as Negative Information. Advances in Consumer Research. Vol. 11, ed. 697-702 Ridwan dan Akdon. (2007). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:
(15)
Rosen, Emmanuel. (2004). Kiat Pemasaran dari Mulut Ke Mulut. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sernovitz, Andy. (2009). Word of Mouth Marketing: How Smart Companies’ People Talking. Chicago: Kaplan Publishing
Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen Cetakan Pertama. Jakarta: Kencana. Schiffman, Leon G, dan Leslie Lazar Kanuk. (2001). Perilaku Konsumen. Jakarta:
Prentice Hall.
Stanton, William J. (1991). Prinsip Pemasaran, edisi ketujuh, Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sunyoto, Danang. (2015). Perilaku Konsumen dan Pemasaran: Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen. Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service
Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, cetakan kedua. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.
Umar, Husein. (2004). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan Keempat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
SUMBER JURNAL DAN SKRIPSI Jurnal
Adinda, Silvana dan Listyo Dwi Harsono. (2015). Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Ponsel Android. Bandung: Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom.
Ali, Hasanuddin dan Lilik Purwandi. (2016). Indonesia 2020: The Urban Middle-Class Millennials. Jakarta: Alvara Research Center.
Aprilia, Fitri, dkk. (2015). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung (Survei pada Pengunjung
(16)
Tempat Wisata “Jawa Timur Park 2” Kota Batu. Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
Babin, Barry J, J. Lee, Yong Ki, Eun Fu Kim, dan Mitch Griffin. (2005). Modelling Consumer Satisfaction and Word of Mouth: Restaurant Petronage in Korea. The Journal of Service Marketing 19/3. Abi Inform
Jin, Yan, Peter Bloch dan Glen T. Cameron. (2002). A Comparative Study: Does the Word-of-mouth Communications and Opinion Leadership Model Fit Opinions on the Internet. Online Journal.
Mahendrayasa, Andhanu Catur, dkk. (2014). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Survei Pada Mahasiswa Pengguna Kartu Selular GSM “IM3” Angkatan 2011/2012 dan 2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang). Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Utama, Aditya. (2013). Model Komunikasi Word Of Mouth pada Konsumen Gudeg
Pawon di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Skripsi
Ardiansyah, M. (2010). Analisis Karakteristik yang Mempengaruhi Terciptanya Word of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fisip USU). Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Fadhila, Risa. (2013). Analisis pengaruh Word of Mouth (WOM), Kualitas Layanan, Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Toko LEO Fashion Karangjati – Kabupaten Semarang). Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Ihwani, Mufti Ulil Azmi. (2013). Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Santri Memilih Pondok Pesantren (Survey pada Pondok Pesantren Anwar Futuhiyyah Yogyakarta). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
(17)
Kumala, Octaviantika Benazir. (2012). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Tune Hotels Kuta-Bali. Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Kekhususan Pemasaran Universitas Indonesia.
Sagala, Teti Bethesda. (2012). Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Lembaga Kursus Bahasa Inggris Language and Cultural Exchange Medan (LCE). Medan: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
SUMBER INTERNET
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-penghasilan-kelas-menengah-naik-potensi-pajak, diakses pada 1 April 2016 http://swa.co.id/business-research/bcg-pertumbuhan-kelas-menengah-atas-indonesia-meluas-ke-daerah, diakses pada 1 April 2016
http://www.martabe-golf.com/rate.htm, diakses pada 16 Februari 2016 http://martabe.tripod.com/martabe.html, diakses pada 16 Februari 2016 http://www.resep.web.id/bisnis-keuangan/golf-terbukti-sukses-menjaring-bisnis.htm, diakses pada 20 Februari 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Golf, diakses pada 20 Februari 2016
SUMBER LAINNYA
(18)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Juliandi (2013:14), penelitian asosiatif adalah penelitian yang berupaya mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya, atau apakah suatu variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Martabe Sejahtera Golf Club yang beralamat di Jalan Letjend. Jamin Ginting Km. 22 Pancur Batu, Medan, Sumatera Utara.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah lama/jangka waktu yang dibutuhkan oleh peneliti untuk menyelesaikan penelitian. Waktu penelitian sendiri akan dimulai dari bulan April 2016 sampai dengan Mei 2016.
(19)
3.3 Populasi dan Sampel
Ketika melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti perlu mengetahui keseluruhan gejala atau objek yang akan diteliti yang disebut dengan populasi. Selanjutnya, tidak mungkin keseluruhan populasi tersebut dapat diteliti apabila jumlah populasi cukup besar sehingga peneliti perlu menentukan sampel dari populasi tersebut yang representatif sehingga dapat mewakili obyek yang akan diteliti.
3.3.1 Populasi
Sebelum memulai penelitian, seorang peneliti harus mengidentifikasi populasi dalam penelitiannya. Menurut Sugiyono (2009:61), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah setiap konsumen yang datang untuk bermain golf ke Martabe Sejahtera Golf Club Medan.
3.3.2 Sampel
Sampel berlaku dengan cara menggeneralisasikan hasilnya kepada populasi. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan populasi adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Sampel yang baikadalah sampel yang dapat merepresentasikan populasi.
(20)
Gambar 3.1
Penggeneralisasian sampel
Disimpulkan
Sampel diteliti Data dianalisis
Sumber: Suharsimi Arikunto (2013)
Teknik perhitungan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode “Purposive Sampling”. Menurut Suharsimi Arikunto (2013:183), purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah melainkan didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Peneliti menerapkan metode pengambilan sampel ini dengan memilih siapa saja yang berada di Martabe Sejahtera Golf Club dan merupakan konsumen atau pengguna jasa Martabe Sejahtera Golf Club.
Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan populasi, maka peneliti harus menetapkan jumlah sampel yang akan diteliti. Dalam penentuan sampel, penelitian ini menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2004:108) sebagai berikut:
� = + � �� 2 dimana:
� = Jumlah sampel � = Jumlah populasi
� = Persen kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.
Populasi
Sebagian dari populasi
(21)
Dengan menggunakan rumus diatas, dapat diperolehlah sampel dengan tingkat kesalahan penarikan sampel ditentukan sebesar 10%. Maka dari perhitungan rumus tersebut dapat diperoleh sampel yang dibutuhkan, yaitu:
� = + , 2
� = + � =
n = 88,8
Jadi berdasarkan rumus diatas, sampel yang diambil sebanyak 88,8 orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 90 orang. Jadi, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 90 responden.
3.4 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Menurut Lungun (2006:13), data merupakan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang dikumpulkan dari suatu populasi atau bagian populasi yang akan digunakan untuk menerangkan ciri-ciri populasi yang bersangkutan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis yaitu data primer dan data sekunder, dengan uraian teknik pengumpulan data dalam setiap jenisnya sebagai berikut:
1. Data Primer
Data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari objek yang telah diteliti, teknik pengumpulan datanya yaitu berupa:
(22)
a. Wawancara
Menurut Noor (2013:138), wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Peneliti melakukan tanya jawab secara lisan dengan Assisten Manager Operasional Martabe Sejahtera Golf Club (MSGC), Pak Han Tjin Khun.
b. Angket (kuesioner)
Menurut Noor (2013:139), kuesioner atau angket adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas pertanyaan tersebut. Angket atau kuesioner ini berupa daftar pertanyaan yang telah disusun secara sistematis oleh peneliti untuk diberikan kepada para responden yaitu golfer Martabe Sejahtera Golf Club.
2. Data Sekunder
Data yang dikumpulkan dari sumber yang sudah ada. Berikut merupakan teknik pengumpulan datanya:
a. Pengumpulan kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku-buku, dokumen, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian.
b. Studi dokumentasi, yakni pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun
(23)
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti serta penelusuran internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang akan diuji kebenarannya secara ilmiah. Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, peneliti dapat merumuskan hipotesis penelitiannya. Diantaranya adalah:
a. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara Word of Mouth Communication
terhadap proses keputusan penggunaan jasa Martabe Sejahtera Golf Club Jl. Letjend Jamin Ginting Km. 22 Medan.
b. H1 : Terdapat pengaruh antara Word of Mouth Communication terhadap
proses keputusan penggunaan jasa Martabe Sejahtera Golf Club Jl. Letjend Jamin Ginting Km. 22 Medan.
3.6 Definisi Konsep
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, peneliti mengemukakan definisi dari konsep yang dipergunakan. Definisi konsep tersebut ialah:
1. Word of Mouth Communication atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan kegiatan promosi yang dilakukan oleh konsumen yang menawarkan produk secara sukarela, dimana mereka menceritakan sebuah produk dan menyarankan orang lain untuk mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut
(24)
(Ekotama, 2009:17). Dalam hal ini, pengaruh individu lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh informasi dari iklan.
2. Keputusan Pembelian merupakan proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415).
3.7 Definisi Operasional
Menurut Noor (2013:97), definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep atau variabel agar dapat diukur dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep atau variabel tersebut. Definisi operasional juga digunakan sebagai suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara untuk mengukur variabel – variabel yang ada dalam penelitian. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep sebelumnya, maka operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian ini dapat dijabarkan pada tabel dibawah ini.
(25)
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Indikator Definisi
Operasional
Pertanyaan Teknik Penentuan Skor Variabel bebas
(X) Word of Mouth Communication 1. Membicarakan 2. Merekomendasikan Kemauan konsumen dalam membicarakan hal-hal positif mengenai kualitas produk/jasa kepada orang lain Kemauan konsumen untuk memberikan rekomendasi tentang kualitas produk/jasa perusahaan kepada orang lain - Mengetahui Martabe Sejahtera Golf Club melalui pembicaraan dengan orang lain - Mendengarkan keunggulan Martabe Sejahtera Golf Club setiap kali dibicarakan oleh rekan atau keluarga - Tertarik untuk membicarakan Martabe Sejahtera Golf Club kepada rekan atau keluarga - Menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club berdasarkan rekomendasi dari rekan atau keluarga - Berniat
merekomendasikan Martabe Sejahtera Golf Club dari segi: pelayanan para staff dan caddie, kelengkapan fasilitas, fee yang terjangkau, akses
Skala Likert
(26)
3. Mendorong Kemauan konsumen untuk mendorong teman atau relasi untuk melakukan pembelian atas produk/jasa yang telah digunakannya lokasi yang mudah, atau keindahan padang golfnya
- Terdorong untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club atas dorongan dari teman atau keluarga - Berniat untuk mendorong rekan atau keluarga untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club Skala Likert Variabel terikat (Y) Keputusan Pembelian Konsumen 1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
Proses keputusan pembelian yang bermula dari pengenalan kebutuhan Pencarian informasi mengenai barang dan jasa seperti apa yang dibutuhkan konsumen Sikap konsumen terhadap sejumlah merek melalui beberapa - Mengenali kebutuhan akan sebuah lapangan golf yang asri sebelum menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club - Mencari informasi mengenai Martabe Sejahtera Golf Club setelah mengenali kebutuhan untuk bermain golf - Merasa bahwa Martabe Sejahtera Golf Club
merupakan alternatif utama untuk bermain golf
Skala Likert
Skala Likert
(27)
4. Keputusan Pembelian
5. Perilaku Pasca Pembelian prosedur evaluasi Konsumen membuat keputusan untuk melakukan pembelian Merasa puas atau tidak setelah melakukan kegiatan pembelian - Memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club setelah melakukan berbagai pertimbangan - Memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club karena tertarik dengan segala keunggulan yang dibicarakan oleh rekan atau keluarga - Merasa puas menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club - Memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club lagi di kemudian hari - Memutuskan untuk menjadi penerus promosi komunikasi mulut ke mulut untuk rekan atau keluarga mengenai Martabe Sejahtera Golf Club Skala Likert Skala Likert
(28)
Karakteristik responden
1. Jenis Kelamin 2. Umur
3. Pendidikan 4.Pekerjaan 5.Status
Skala Cluster
Sumber: Diolah oleh Peneliti (2016)
3.8 Skala Pengukuran Variabel
Mengingat pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner menunjukkan sebuah nilai yang didapat dari penilaian responden, maka data dikuantifikasikan dengan menggunakan Skala Likert. Kuesioner yang disusun oleh peneliti terdiri atas pernyataan-pertanyaan dengan menggunakan Skala Likert. Skala ini didasarkan pada ranking yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya (Ridwan dan Akdon, 2007:12).
Tabel 3.2
Tingkat Indikator dengan Skala Likert
No. Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
(29)
Dengan menggunakan Skala Likert dalam penelitian tersebut, maka variabel dalam penelitian ini dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam pembuatan pertanyaan dan pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Metode Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian (Juliandi, 2013:79). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Bila rhitung > rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid. Sebaliknya, bila rhitung < rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut.
2. Uji Reliabilitas
Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya (Juliandi, 2013:83). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil terhadap pertanyaan yang
(30)
diajukan. Reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, dan atau kehandalan variabel untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya.
Suatu indikator dikatakan reliabel apabila indikator tersebut digunakan untuk subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetap menunjukkan hasil yang sama. Bila rhitung > rtabel, maka kuesioner dinyatakan reliabel. Sebaliknya, bila rhitung < rtabel, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel. Uji validitas dan reliabilitas ini diukur dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 20.0 for Windows.
3.9.2 Metode Analisis Data
3.9.2.1 Metode Regresi Linear Sederhana
Regresi dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana suatu variabel berhubungan dengan yang lainnya (Abdulrahman Ritonga, 2007:376). Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah metode regresi linear sederhana. Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat diprediksikan melalui variabel independen (X) secara individual dan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut, maka setelah data diubah dari ordinal ke interval, dimasukkan ke dalam rumus:
Y = a + bX dimana:
Y = Subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksi a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
(31)
b = Koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan/ penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
X = Subjek pada variabel independen mempunyai nilai tertentu.
3.9.2.2 Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Individu/Uji Parsial (Uji-t)
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai sebagai berikut:
Ho:b1 = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu Word of Mouth Communication (X) terhadap variabel dependen yaitu keputusan konsumen (Y).
Ho:b1 ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu Word of Mouth Communication (X) terhadap variabel dependen yaitu keputusan konsumen (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α =5% Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α =5%
2. Koefisien Korelasi (R2)/independen determinan (R2)
Identifikasi determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
(32)
Identifikasi determinan (R2) berfungsi untuk mengetahui signifikansi
variabel. Oleh karena itu, peneliti harus mencari koefisien determinan yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Semakin besar nilai determinan maka semakin baik kemampuan variabel dependen (Y). Jika determinan (R2) semakin besar
(mendekati 1), maka semakin besarlah pengaruh dari variabel independen (X) yakni Word of Mouth Communication terhadap variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen. Sebaliknya, jika determinan (R2) semakin kecil
(mendekati 0), maka semakin kecil pengaruh dari variabel independen yaitu Word of Mouth Communication terhadap variabel dependen (Y) yaitu keputusan konsumen.
(33)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Profil Umum Perusahaan
Martabe Sejahtera Golf Club merupakan perusahaan penyedia jasa lapangan golf yang berlokasi di Jl. Letjend. Jamin Ginting Km. 22 Medan, Indonesia. Mulai dibangun pada tahun 1995 oleh Irawan Chandra, padang golf ini mampu menarik perhatian para peminat golf hingga sekarang. Padang golf yang terdiri dari 18 hole 72 par ini dibangun diatas lahan seluas 1.000 ha dan jauh dari hiruk pikuk kota dan bebas dari polusi sebab terletak dekat dengan daerah pegunungan.
Martabe Sejahtera Golf Club memiliki berbagai fasilitas yang memudahkan para pengunjung untuk bermain golf, salah satunya adalah Club House yang dirancang dengan perpaduan antara budaya modern dan karo sehingga masih memiliki sentuhan tradisional. Dirancang di atas kontur tanah asli perbukitan dan lembah serta elevasi tanah yang mencapai ketinggian puluhan meter, Martabe Sejahtera Golf Club terlihat sangat eksotis dan menjadikannya cukup dikenal dikalangan para golfer lokal baik internasional. Keunikan berupa hazard atau tantangannya ini menjadikan banyak pengunjung memilih untuk bermain golf di golf club ini dibandingkan golf club lainnya. Ketika banyak golf club lain mendirikan lapangan golf di tengah-tengah perumahan yang kental dengan suasana perkotaan, Martabe Sejahtera Golf Club berdiri di atas lahan yang tetap dipertahankan keasriannya sehingga menyuguhkan panorama alam yang sejuk khas hawa berastagi.
(34)
Selain keunggulan Martabe Sejahtera Golf Club berupa panoramanya yang indah, lapangan golf ini juga memiliki staff yang handal dan dikenal ramah. Pegawai operasional golf club ini umumnya memiliki background pendidikan yang baik sehingga memudahkan karyawan dalam melayani pengunjung. Selain pegawai operasional dan lapangan, para caddie yang bekerja di lapangan golf ini juga merupakan caddie yang sudah melalui masa training selama 6 bulan. Caddie sudah harus mampu menguasai kontur tanah, arah angin, jarak lapangan, jenis stik golf dan mampu mengendarai buggy car sebelum mulai bekerja. Pelatihan ini diberikan agar para pengunjung merasa aman dan nyaman bermain di lapangan golf ini.
Selama beroperasi sejak tahun 1997, Martabe Sejahtera Golf Club memiliki banyak pengunjung rutin. Setiap bulannya rata-rata pengunjung lapangan golf ini berkisar antara 800 sampai 1000 orang. Pada hari-hari biasa, lapangan golf ini dapat menarik kira-kira 30 sampai 50 orang golfer. Sementara pada hari weekend yaitu sabtu dan minggu dan hari libur nasional, Martabe Sejahtera Golf Club dapat menarik kira-kira 150 sampai 200 orang golfer baik lokal maupun internasional. Tingkat kunjungan golfer ke Martabe Sejahtera Golf Club ini umumnya bersifat fluktuatif, tergantung dengan datangnya masa-masa tertentu. Peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan dirasakan pada hari-hari libur nasional dimana kebanyakan karyawan perusahaan biasanya menggunakan hari libur mereka untuk bermain golf, misalnya pada hari buruh nasional. Selain pada hari libur nasional, hari sabtu dan minggu juga sering dimanfaatkan oleh para golfer untuk menenangkan pikiran sejenak dengan bermain golf. Penurunan pengunjung Martabe Sejahtera Golf Club umumnya hanya terjadi pada bulan puasa menjelang ramadhan.
(35)
Selama menjelang ramadhan biasanya hanya terdapat beberapa pengunjung non-muslim yang bermain golf di salah satu lapangan golf terbaik di Kota Medan ini.
Didukung dengan fasilitas yang memudahkan pengunjung menempatkan lapangan golf ini sebagai salah satu lapangan golf berstandar Internasional di Indonesia. Fasilitas yang lengkap dengan range harga yang tidak terlalu mahal mampu memberikan kenyamanan bagi para golfer pengunjung lapangan golf ini. Fasilitas yang dimiliki Martabe Sejahtera Golf Club meliputi golf cart, caddie yang ramah dan handal dibidangnya, golf shop yang menyediakan berbagai peralatan golf, putting green untuk berlatih memukul, locker room sebagai tempat penyimpanan barang-barang, VIP room sebagai ruang pertemuan pribadi, restoran dengan makanan yang higienis, serta fasilitas penyewaan barang-barang keperluan olahraga golf.
Jumlah pendapatan lapangan golf ini pun terbilang cukup tinggi. Apabila diadakannya turnamen antar golfer dan Intern, Martabe Sejahtera Golf Club mampu meraup omset kurang lebih Rp. 300.000.000,- setiap bulannya. Turnamen golf adalah pertandingan antar golfer yang biasanya diikuti oleh 100 sampai 200 orang golfer dari kalangan mana saja. Sementara Intern adalah pertandingan antar golfer yang biasanya bekerja di sebuah perusahaan tertentu. Golfer akan berlomba untuk memasukkan bola ke lubang yang ada di setiap hole dengan jumlah pukulan sesedikit mungkin. Setelah pertandingan, skor para golfer akan dicatat untuk menentukan pemenangnya. Umumnya apabila diadakannya turnamen dan Intern, perusahaan terkait wajib menyediakan hadiah berupa uang, sepeda motor atau bahkan mobil. Tidak jarang perusahaan juga menyediakan hadiah untuk pemenang lucky draw atau undian.
(36)
4.1.2 Sejarah Perusahaan
Martabe Sejahtera Golf Club merupakan perusahaan penyedia jasa lapangan golf yang berlokasi di Jl. Letjend. Jamin Ginting Km. 22 Medan, Indonesia. Martabe Sejahtera Golf Club pertama kali didirikan oleh Irawan Chandra dibawah naungan PT. Taipan Asri International. Golf Club yang didesain oleh lembaga Gus Grantham Construction ini mulai dibangun pada tahun 1995 dan mulai beroperasi pada tahun 1997.
Pada tahun 1995, perusahaan mendatangkan seorang perancang lapangan golf dari Amerika Serikat bernama Gus Grantham. Gus Grantham ialah seorang perancang lapangan golf US PGA yang terkenal di Amerika Serikat. Dengan luas keseluruhan tanah sekitar 1000 ha, Gus Grantham merancang lapangan golf Martabe Sejahtera Golf Club dengan menggunakan ± 300 ha areal tanah. Diatas areal seluas ± 300 ha itulah kini berdiri sebuah Club House, Golf Course, dan 2 villa. Pada awalnya, perusahaan juga mencanangkan untuk mendirikan sebuah Taman Rekreasi Keluarga. Namun karena terkendala masalah keuangan pada saat itu, perusahaan hanya mampu merealisasikan pembangunan Club House, Golf Course, dan villa.
Setelah dirancang, pengerjaan proyek sendiri dimulai pada tahun yang sama. Setelah memakan waktu pembangunan selama 2 tahun, Martabe Sejahtera Golf Club kemudian mulai beroperasi. Pada awal pengoperasiannya, yakni pada tahun 1997, Martabe Sejahtera Golf Club hanya memiliki 12 hole. Seiring dengan bertambahnya waktu serta meningkatnya jumlah pengunjung, pada tahun 1998 Martabe Sejahtera Golf Club akhirnya memiliki 18 hole yang masih digunakan hingga sekarang. Sementara fasilitas tambahan berupa golf shop, locker room, VIP room, dan restoran
(37)
selesai dibangun pada tahun 2000. Setelah selesai dibangun secara keseluruhan, Martabe Sejahtera Golf Club semakin mampu menarik pengunjung.
Saat ini Martabe Sejahtera Golf Club mempekerjakan 188 orang tenaga kerja. Delapan puluh delapan diantaranya merupakan pegawai operasional dan lapangan sementara 100 orang sisanya merupakan caddie. Pegawai operasional dan lapangan yang terdiri dari 88 orang dibagi menjadi karyawan tetap dan harian. Karyawan tetap golf club ini berjumlah 65 orang sementara 25 sisanya adalah BHL atau Buruh Harian Lepas. Karyawan tetap terdiri dari HRD, admin, satpam, mekanik, dan pengawas lapangan yang sistem penggajiannya dilakukan per bulan sedangkan karyawan harian atau BHL (Buruh Harian Lepas) umumnya merupakan pengurus lapangan yang bertugas untuk merapikan dan memangkas rumput lapangan. Sistem penggajian karyawan harian dilakukan setiap minggunya. Para caddie golf club ini didominasi oleh kaum wanita. Sebelum mulai bekerja, caddie harus mengalami masa training selama 6 bulan sehingga caddie mengerti seluk-beluk pekerjaannya di lapangan seperti kontur tanah, arah angin, kemiringan green, jarak lapangan, jenis stik golf, dan lain sebagainya.
Sebelum memiliki buggy car yang mampu mempermudah akses golfer dari satu hole ke hole lainnya sebanyak sekarang, pada awalnya Martabe Sejahtera Golf Club hanya mampu menyediakan beberapa buggy car saja. Seiring dengan jumlah kunjungan golfer yang semakin meningkat, kemudian setiap tahunnya Martabe Sejahtera Golf Club mampu menambah jumlah buggy car. Hingga saat ini, lapangan golf ini sudah memiliki 77 buggy car.
(38)
4.1.3 Jenis-jenis Jasa yang Ditawarkan
Dalam menawarkan jasanya, Martabe Sejahtera Golf Club memiliki range harga yang berbeda-beda untuk setiap jenis kebutuhan. Macam-macam jasa yang ditawarkan adalah:
1. Member and member’s guest (weekdays)
Jenis jasa ini diperuntukkan hanya bagi para member dan tamu member Martabe Sejahtera Golf Club yang berkunjung pada hari biasa (non-weekend). Rate harga sudah termasuk dengan biaya lapangan, biaya buggy car dan biaya caddie. Untuk penggunaan buggy car perseorangan, seorang golfer dipungut biaya Rp. 410.000,-. Sementara untuk penggunaan buggy car untuk 2 orang atau sharing buggy, dikenakan biaya Rp. 310.000,- per orang.
2. Member and member’s guest (weekends and public holiday) WEEKDAYS
Green Fee 120,000 Buggy Fee 200,000 Caddie Fee 90,000
WEEKENDS and PUBLIC HOLIDAY
Green Fee 250,000 Buggy Fee 200,000 Caddie Fee 90,000
Member and member’s guest Rate Single Sharing
Rp. 410.000,-
Rp. 310.000,-
Member and member’s guest Rate Single Sharing
Rp. 540.000,-
Rp. 440.000,- Tee Off Before 12 AM
(39)
Jenis jasa ini diperuntukkan hanya bagi para member dan tamu member Martabe Sejahtera Golf Club yang berkunjung pada hari-hari akhir pekan (sabtu dan minggu) atau libur nasional. Jasa ini berlaku bagi pengunjung yang mulai bermain golf sebelum jam 12.00 pagi. Rate harga sudah termasuk dengan biaya lapangan, biaya buggy car dan biaya caddie. Untuk penggunaan buggy car perseorangan, seorang golfer dipungut biaya Rp. 540.000,-. Sementara untuk penggunaan buggy car untuk 2 orang atau sharing buggy, dikenakan biaya Rp. 440.000,- per orang.
Jenis jasa ini diperuntukkan hanya bagi para member dan tamu member Martabe Sejahtera Golf Club yang berkunjung pada hari-hari akhir pekan (sabtu dan minggu) atau hari libur nasional. Jasa ini berlaku bagi pengunjung yang mulai bermain golf setelah jam 12.00 pagi. Rate harga sudah termasuk dengan biaya lapangan, biaya buggy car dan biaya caddie. Untuk penggunaan buggy car perseorangan, seorang golfer dipungut biaya Rp. 490.000,-. Sementara untuk penggunaan buggy car untuk 2 orang atau sharing buggy, dikenakan biaya Rp. 390.000,- per orang.
WEEKENDS and PUBLIC
HOLIDAY
Green Fee 200,000 Buggy Fee 200,000 Caddie Fee 90,000
Tee Off After 12 AM
Rp. 490.000,-
Rp. 390.000,-
(40)
3. Visitor (weekdays)
4.
5. 6.
Jenis jasa ini diperuntukkan bagi para pengunjung Martabe Sejahtera Golf Club yang berasal dari luar Indonesia dan bermain golf pada hari biasa ( non-weekend). Rate harga sudah termasuk dengan biaya lapangan, biaya buggy car dan biaya caddie. Untuk penggunaan buggy car perseorangan, seorang golfer dipungut biaya Rp. 630.000,-. Sementara untuk penggunaan buggy car untuk 2 orang atau sharing buggy, dikenakan biaya Rp. 530.000,- per orang.
4. Visitor (weekends)
7.
8. 9.
Jenis jasa ini diperuntukkan bagi para pengunjung Martabe Sejahtera Golf Club yang berasal dari luar Indonesia dan bermain golf pada hari-hari akhir pekan (sabtu dan minggu) atau hari libur nasional. Rate harga sudah termasuk dengan biaya lapangan, biaya buggy car dan biaya caddie. Untuk penggunaan buggy car perseorangan, seorang golfer dipungut biaya Rp. 790.000,-. Sementara untuk penggunaan buggy car untuk 2 orang atau sharing buggy, dikenakan biaya Rp. 690.000,- per orang.
WEEKDAYS
Green Fee 340,000 Buggy Fee 200,000 Caddie Fee 90,000
WEEKENDS and PUBLIC HOLIDAY
Green Fee 500,000 Buggy Fee 200,000 Caddie Fee 90,000
Rp. 630.000,-
Rp. 530.000,-
Visitor Rate Single Sharing
Rp. 790.000,-
Rp. 690.000,-
(41)
5. Tournament & Intern
Jenis jasa Tournament & Intern biasanya diperuntukkan bagi kalangan karyawan sebuah perusahaan. Perbedaannya ialah jenis jasa Tournament digunakan untuk skala yang lebih besar, biasanya untuk para golfer yang berjumlah diatas 100 orang. Sementara Intern biasanya hanya berkisar antara 20 sampai 40 orang saja. Rate harga yang dipakai pada jenis jasa ini sesuai dengan rate harga biasanya. Tergantung dengan keputusan manager, terkadang lapangan golf ini memberikan diskon atau potongan harga antara 10% - 20% dari harga normal bagi para karyawan perusahaan yang menggunakan jenis jasa Tournament dan Intern. Harga ini tidak termasuk dengan biaya makan restoran serta fasilitas lainnya selain buggy fee, caddie fee, dan green fee. Setelah turnamen, biasanya perusahaan terkait akan mengadakan pembagian hadiah bagi golfer dengan pukulan sesedikit mungkin serta hadiah untuk pemenang lucky draw atau undian.
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Identitas Responden
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di Martabe Sejahtera Golf Club diperoleh dari penelitian di lapangan selama kurang lebih satu bulan lamanya. Hasil penelitian diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pengunjung Martabe Sejahtera Golf Club. Sampel pada penelitian adalah sebanyak 90 orang responden dari total populasi sebanyak kira-kira 800 orang pengunjung setiap bulannya.
(42)
Data identitas pada responden bertujuan untuk mengetahui spesifikasi pada responden. Identitas responden mencakup data jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pengeluaran rata-rata setiap bulannya. Identitas yang didapat oleh peneliti dapat dirangkum pada grafik dibawah ini.
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data primer, diolah 2016
` Gambar 4.1: Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar diatas menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 92% dari 90 orang responden, yakni sebanyak 83 orang. Sementara responden yang berjenis kelamin wanita hanya sebesar 8% dari 90 orang responden, yakni 7 orang saja. Dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar atau yang dominan bermain golf di Martabe Sejahtera Golf Club adalah laki-laki. Hal ini mendukung teori peneliti pada awal penelitian.
(43)
b. Berdasarkan Usia
Sumber: Data primer, diolah 2016
` Gambar 4.2: Identitas Responden Berdasarkan Usia
Gambar diatas menunjukkan bahwa responden pada penelitian ini yang berada dalam rentang usia kurang dari 18 tahun adalah 0% atau tidak ada sama sekali. Sementara responden yang berada pada rentang usia 18 – 25 tahun adalah 2% dari jumlah 90 responden, yakni sebanyak 2 orang. Kemudian disusul oleh responden dengan rentang usia 26 – 35 tahun adalah 25% dari jumlah 90 orang responden, yakni, 22 orang. Sementara responden dengan usia diatas 45 tahun merupakan responden terbanyak yang dijumpai oleh peneliti di lapangan. Pada gambar diatas responden berusia 45 tahun ke atas ditunjukkan dengan angka 45% dari 90 orang responden, yakni 38 orang. Rentang usia ini menunjukkan bahwa kebanyakan golfer yang bermain di Martabe Sejahtera Golf Club adalah orang dengan usia paruh baya. Rentang usia dapat dijadikan pertimbangan untuk dapat memfokuskan promosi pada usia diatas 45 tahun.
(44)
c. Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber: Data primer, diolah 2016
` Gambar 4.3: Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir SD/sederajat dan SMP/sederajat adalah sebesar 0% atau dengan kata lain tidak ada. Sementara jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir di bangku SMA/sederajat berjumlah 6% dari jumlah responden 90 orang, yakni 5 orang. Kemudian responden yang memiliki pendidikan terakhir sebagai Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktoral (S3) merupakan responden berjumlah paling banyak. Responden ini dengan klasifikasi pendidikan tertinggi ini berjumlah 91% dari jumlah 90 orang responden, yakni 82 orang. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar dari golfer yang berkunjung ke Martabe Sejahtera Golf Club merupakan orang-orang yang terpelajar.
(45)
d. Berdasarkan Pekerjaan
Sumber: Data primer, diolah 2016 ` Gambar 4.4: Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
Gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah responden berdasarkan pekerjaan yang masih berstatus mahasiswa adalah 0% atau tidak ada sama sekali. Sementara itu jumlah responden yang memiliki pekerjaan di Perusahaan Swasta merupakan jumlah responden terbanyak. Jumlah ini mencapai 39 persen dari jumlah 90 orang responden, yakni 35 orang. Responden dengan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) didapati hanya berjumlah 10% dari 90 orang jumlah responden, yakni 9 orang. Kemudian responden yang memiliki pekerjaan sebagai wirausaha berjumlah 35% dari 90 orang responden, yakni sebanyak 32 orang. Wirausahawan merupakan orang dengan jenis pekerjaan peringkat kedua yang berkunjung di Martabe Sejahtera Golf Club. Jenis pekerjaan terakhir adalah kategori Lain-lain. Kategori ini didapati berjumlah 16% dari 90 orang responden, yakni 14 orang. Kategori pekerjaan Lain-lain merupakan gabungan antara pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Polisi, Pensiunan, dan lain sebagainya.
(46)
e. Berdasarkan Pengeluaran Setiap Bulan
Sumber: Data primer, diolah 2016
` Gambar 4.5: Identitas Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan
Gambar diatas menunjukkan bahwa responden dengan pengeluaran setiap bulannya kurang dari Rp. 1.000.000,- berjumlah 0% atau tidak ada sama sekali. Responden dengan jumlah pengeluaran per bulannya mencapai Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 3.000.000,- berjumlah 1% dari jumlah responden 90 orang, yakni 1 orang saja. Sementara itu responden dengan jumlah pengeluaran per bulannya mencapai Rp. 3.000.000,- sampai Rp. 5.000.000 berjumlah 1% dari total 90 jumlah responden, yakni hanya 1 orang saja. Kemudian responden dengan jumlah pengeluaran per bulannya mencapai Rp. 5.000.000,- sampai Rp. 10.000.000,- berjumlah 18% dari 90 orang responden, yakni 16 orang. Sementara di peringkat teratas dengan angka 80% adalah pengunjung dengan jumlah pengeluaran diatas Rp. 10.000.000,- setiap bulannya. Peneliti menemukan responden yang menghabiskan lebih dari Rp. 10.000.000,- setiap bulannya ini berjumlah 72 orang dari 90 orang responden. Hal ini membuktikan teori peneliti pada awal penelitian bahwa sebagian besar orang yang bermain golf merupakan orang-orang dari kalangan menengah keatas. Menurut Asian Development Bank, kalangan menengah keatas sendiri
(47)
didefinisikan sebagai orang yang memiliki pengeluaran $10 - $20 per harinya atau apabila dikonversikan ke rupiah mencapai Rp. 3.900.000,- sampai Rp. 7.800.000,- setiap bulannya. Selama penelitian di lapangan, peneliti menjumpai 72 orang dengan pengeluaran diatas Rp. 3.900.000,- sampai Rp. 7.800.000,- yang dikategorikan sebagai kalangan menengah keatas. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memfokuskan pemasaran pada orang kalangan menengah keatas.
f. Berdasarkan Mendapatkan Informasi Melalui
Sumber: Data primer, diolah 2016
` Gambar 4.6: Identitas Responden Berdasarkan Mendapatkan Informasi
Gambar diatas menunjukkan bahwa 27% dari 90 orang responden, yakni 24 orang mengetahui atau mendapatkan informasi mengenai Martabe Sejahtera Golf Club melalui keluarga. Sementara itu responden yang mendapatkan informasi mengenai Martabe Sejahtera Golf Club melalui teman atau rekan seprofesi diketahui berjumlah paling banyak yaitu 68% dari 90 orang responden, yakni 61 orang. Kemudian jumlah responden yang mengetahui Martabe Sejahtera Golf Club melalui Media Iklan tercatat sebesar 0 % atau tidak ada sama sekali. Yang terakhir adalah
(48)
jumlah responden yang memperoleh informasi mengenai Martabe Sejahtera Golf Club melalui Sales Marketing. Jumlah responden yang menjawab mengetahui lapangan golf ini melalui Sales Marketing berjumlah 5 orang.
4.2.2 Distribusi Data Variabel
Kuesioner yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Likert. Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai seberapa besar pengaruh Word of Mouth (X) terhadap keputusan penggunaan jasa (Y). Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan kepada 90 orang responden sebagai pengunjung Martabe Sejahtera Golf Club.
Pada setiap pernyataan terdapat 5 pilihan jawaban. Responden diharuskan memilih salah satu jawaban yang menurut mereka paling tepat. Jawaban responden tersebut akan digunakan untuk pengolahan analisis regresi sederhana yang akan dilakukan oleh peneliti. Jawaban responden akan didistribusikan sesuai dengan pilihan jawaban yang digunakan dalam penelitian. Distribusi jawaban tersebut bertujuan untuk melihat jumlah atau persentase masing-masing pilihan jawaban.
a. Untuk mengukur variabel X yakni Word of Mouth Communication, penulis menggunakan 3 indikator Word of Mouth yang kemudian dikembangkan menjadi 6 pernyataan. Distribusi jawaban responden terhadap variabel Word of Mouth Communication (X) dapat disajikan pada gambar sebagai berikut:
(49)
Sumber: Data primer, diolah 2016
` Gambar 4.7: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Word of Mouth Communication
Berdasarkan gambar 4.7 diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1) Frekuensi jawaban pernyataan “Mengetahui Martabe Sejahtera Golf Club melalui pembicaraan dengan orang lain” menyimpulkan bahwa 21 orang responden (23%) menyatakan sangat setuju, 31 orang responden (34%) menyatakan setuju, 14 orang responden (16%) menyatakan kurang setuju, 24 orang responden (27%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui Martabe Sejahtera Golf Club melalui teman atau rekan seprofesi.
2) Frekuensi jawaban pernyataan “Mendengarkan keunggulan Martabe Sejahtera Golf Club setiap kali dibicarakan oleh rekan atau keluarga” menyimpulkan bahwa 11 orang responden (12%) menyatakan sangat setuju, 33 orang responden (37%) menyatakan setuju, 16 orang responden (18%) menyatakan kurang setuju dan 30 orang responden (33%) menyatakan tidak
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
1 2 3 4 5 6 7
(50)
setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
3) Frekuensi jawaban pernyataan “Tertarik untuk membicarakan Martabe Sejahtera Golf Club kepada rekan atau keluarga” menyimpulkan bahwa 16 orang responden (18%) menyatakan sangat setuju, 37 orang responden (41%) menyatakan setuju, 13 orang responden (14%) menyatakan kurang setuju dan 24 orang responden (27%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu, tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
4) Frekuensi jawaban pernyataan “Menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club berdasarkan rekomendasi dari rekan atau keluarga” menyimpulkan bahwa 17 orang responden (19%) menyatakan sangat setuju, 35 orang responden (39%) menyatakan setuju, 11 orang responden (12%) menyatakan kurang setuju dan 27 orang responden (30%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 5) Frekuensi jawaban pernyataan “Berniat merekomendasikan Martabe Sejahtera Golf Club kepada rekan atau keluarga” menyimpulkan bahwa 17 orang responden (19%) menyatakan sangat setuju, 29 orang responden (32%) menyatakan setuju dan 15 orang responden (17%) menyatakan kurang setuju dan 29 orang responden (32%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Responden yang setuju untuk merekomendasikan Martabe Sejahtera Golf Club sebagian besar berniat merekomendasikan dari segi pelayanan para staff dan caddie.
6) Frekuensi jawaban pernyataan “Terdorong menggunakan jasa Martabe
(51)
bahwa 10 orang responden (11%) menyatakan sangat setuju, 32 orang responden (36%) menyatakan setuju, 12 orang responden (13%) menyatakan kurang setuju dan 36 orang responden (40%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 7) Frekuensi jawaban pernyataan “Berniat untuk mendorong rekan atau keluarga untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club” menyimpulkan bahwa 10 orang responden (11%) menyatakan sangat setuju, 42 orang responden (47%) menyatakan setuju, 7 orang responden (8%) menyatakan kurang setuju dan 31 orang responden (34%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
b. Untuk mengukur variabel Y yakni Keputusan Pembelian, peneliti menggunakan 5 indikator keputusan pembelian yang kemudian dikembangkan menjadi 8 pernyataan. Distribusi jawaban responden terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) dapat disajikan pada gambar sebagai berikut:
(52)
Sumber: Data primer, diolah 2016
`Gambar 4.8: Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
Berdasarkan gambar 4.8 diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1) Frekuensi jawaban pernyataan “Mengenali kebutuhan akan sebuah lapangan golf yang asri sebelum menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club” menyimpulkan bahwa 23 orang responden (26%) menyatakan sangat setuju, 34 orang responden (37%) menyatakan setuju, 19 orang responden (21%) menyatakan kurang setuju dan 14 orang responden (16%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
2) Frekuensi jawaban pernyataan “Mencari informasi mengenai Martabe Sejahtera Golf Club setelah mengenali kebutuhan untuk bermain golf” menyimpulkan bahwa 10 orang responden (11%) menyatakan sangat setuju, 29 orang responden (32%) menyatakan setuju, 24 orang responden (27%) menyatakan kurang setuju dan 27 orang responden (30%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
1 2 3 4 5 6 7 8
(53)
3) Frekuensi jawaban pernyataan “Merasa bahwa Martabe Sejahtera Golf Club merupakan alternatif utama untuk bermain golf” menyimpulkan bahwa 14 orang responden (16%) menyatakan sangat setuju, 41 orang responden (45%) menyatakan setuju, 16 orang responden (48%) menyatakan kurang setuju dan 19 orang responden (21%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
4) Frekuensi jawaban pernyataan “Memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club setelah melakukan berbagai pertimbangan” menyimpulkan bahwa 12 orang responden (13%) menyatakan sangat setuju, 41 orang responden (45%) menyatakan setuju, 13 orang responden (15%) menyatakan kurang setuju dan 24 orang responden (27%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
5) Frekuensi jawaban pernyataan “Memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club karena tertarik dengan segala keunggulan yang dibicarakan oleh rekan atau keluarga” menyimpulkan bahwa 9 orang responden (10%) menyatakan sangat setuju, 31 orang responden (34%) menyatakan setuju, 14 orang responden (16%) menyatakan kurang setuju dan 36 orang responden (40%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
6) Frekuensi jawaban pernyataan “Merasa puas menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club” menyimpulkan bahwa 12 orang responden (13%) menyatakan sangat setuju, 32 orang responden (36%) menyatakan setuju, 8 orang responden (9%) menyatakan kurang setuju dan 38 orang responden
(54)
(42%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
7) Frekuensi jawaban pernyataan “Memutuskan untuk menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club lagi di kemudian hari” menyimpulkan bahwa 11 orang responden (12%) menyatakan sangat setuju, 37 orang responden (41%) menyatakan setuju, 15 orang responden (17%) menyatakan kurang setuju dan 27 orang responden (30%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
8) Frekuensi jawaban pernyataan “Memutuskan untuk menjadi penerus komunikasi mulut ke mulut untuk rekan atau keluarga mengenai Martabe Sejahtera Golf Club” menyimpulkan bahwa 9 orang responden (10%) menyatakan sangat setuju, 28 orang responden (31%) menyatakan setuju, 10 orang responden (11%) menyatakan kurang setuju dan 43 orang responden (48%) menyatakan tidak setuju. Sementara itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
(55)
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.3.1 Hasil Uji Validitas Word of Mouth Communication
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Word of Mouth Communication
Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
K1 43.83 106.163 .643 .752
K2 44.10 104.878 .751 .746
K3 43.88 106.558 .659 .753
K4 43.91 104.846 .711 .747
K5 44.00 104.404 .722 .746
K6 44.20 106.769 .639 .754
K7 44.03 108.594 .562 .760
X 23.69 30.576 1.000 .847
Sumber: Hasil pengolahan data (2016)
Uji validitas adalah uji statistik untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu relevan. Nilai Degree of Freedom yang digunakan dalam uji validitas ini adalah n – 2, dalam hal ini 8 – 2 = 6. Dilihat dari nilai r tabel dua arah pada sig. 0,05 maka kita mendapat nilai sebesar 0,7067. Instrumen yang dilakukan peneliti dikatakan valid apabila seluruh hasil Cronbach’s Alpha if Item Deleted diatas angka 0,7067. Dengan demikian, instrumen Word of Mouth Communication pada penelitian ini dinyatakan valid.
(56)
4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas Word of Mouth Communication Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas Word of Mouth Communication
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
.779 8
Sumber: Hasil pengolahan data (2016)
Uji reliabilitas adalah uji statistik untuk mengukur kehandalan indikator-indikator alat ukur kuesioner agar data yang diperoleh dapat relevan. Nunnally (1967) mengatakan bahwa batas minimal reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha adalah 0,6. Dengan demikian instrumen Word of Mouth Communication dinyatakan reliabel.
4.3.3 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 49.71 115.444 .508 .750
P2 50.20 111.398 .711 .736
P3 49.89 114.662 .558 .747
P4 49.99 112.461 .643 .740
P5 50.30 111.089 .682 .736
P6 50.24 113.962 .508 .748
P7 50.09 112.014 .655 .739
P8 50.41 110.649 .681 .735
Y 26.72 31.888 1.000 .827
Sumber: Hasil pengolahan data (2016)
Uji validitas adalah uji statistik untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu relevan. Nilai Degree of Freedom yang digunakan dalam uji validitas ini adalah n – 2, dalam hal ini 9– 2 = 7. Dilihat dari nilai r tabel dua arah
(57)
pada sig. 0,05 maka kita mendapat nilai sebesar 0,6664. Instrumen yang dilakukan peneliti dikatakan valid apabila seluruh hasil Cronbach’s Alpha if Item Deleted diatas angka 0,664. Dengan demikian, instrumen Keputusan Pembelian pada penelitian ini dinyatakan valid.
4.3.4 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.766 9
Sumber: Hasil pengolahan data (2016)
Uji reliabilitas adalah uji statistik untuk mengukur kehandalan indikator-indikator alat ukur kuesioner agar data yang diperoleh dapat relevan. Nunnally (1967), mengatakan bahwa batas minimal reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha adalah 0,6. Dengan demikian instrumen Keputusan Pembelian dinyatakan reliabel.
4.4 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan melalui perhitungan regresi dengan bantuan SPSS 20.0. Uji normalitas yang dilakukan peneliti menggunakan 3 pendekatan yaitu analisa grafik histogram, analisa grafik normal p-plot dan analisa komolgorov smirnov sebagai bukti uji normalitas terkuat. Ketiganya digunakan membandingkan antara tiga observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut:
(58)
1) Grafik Histogram
Sebuah data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila memberikan pola distribusi grafik yang baik. Data dalam penelitian ini dapat dikatakan berdistribusi normal, hal tersebut dapat dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak miring kesamping kiri maupun kanan seperti yang terlihat pada gambar 4.9 berikut:
Sumber: Hasil pengolahan data (2016) Gambar 4.9
Uji Normalitas Grafik Histogram
2) Grafik Normal P-Plot
Sumber: Hasil pengolahan data (2016) Gambar 4.10
(59)
Dalam uji normalitas grafik p-plot, sebuah data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila data menyebar disekitar garis diagonalnya. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3) Uji Kolmogorov Smirnov
Sumber: Hasil pengolahan data (2016) Gambar 4.11
Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Pada output SPSS dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa nilai asymp sig (2-tailed) yang terdiri dari Word of Mouth (0,181) dan keputusan pembelian (0,347) lebih besar dari alpha 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai residual terstandarisasi dan data memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang tidak lebih dari 5 dan nilai Tolerance
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X Y
N 90 90
Normal Parametersa,b
Mean 23,69 26,72
Std. Deviation 5,530 5,647
Most Extreme Differences
Absolute ,116 ,098
Positive ,093 ,098
Negative -,116 -,081
Kolmogorov-Smirnov Z 1,096 ,934
Asymp. Sig. (2-tailed) ,181 ,347
a. Test distribution is Normal.
(60)
tidak kurang dari 0.1. Nilai VIF sendiri digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas. Jika nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel bebas tersebut memiliki hubungan linear dengan variabel bebas yang lain di dalam model (multikolinear). Jika nilai VIF kurang dari 5, maka model regresi bebas dari masalah multikolinearitas. Pada data ini, nilai tolerance variabel Word of Mouth Communication adalah 1.0 dan VIF juga adalah 0.1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan linear antar variabel. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Lampiran 3.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan melalui perhitungan regresi dengan SPSS yang dideteksi melalui analisa grafik plot. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu titik-titik pada Scatterplot yang menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar sumbu 0 serta tidak membentuk pola tertentu. Hasil penelitian uji heterokedastisitas pada penelitian ini ditunjukkan pada gambar 4.12 dibawah ini:
Sumber: Hasil pengolahan data (2016) Gambar 4.12
(61)
Scatterplot pada output diatas memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak antara -2 hingga 2, tersebar ke segala arah dan tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi diatas adalah homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.5 Uji Regresi Sederhana
Metode analisis regresi sederhana pada dasarnya digunakan untuk memprediksi atau menguji pengaruh satu variabel bebas atau variabel independen terhadap variabel terikat atau variabel dependen. Pada penelitian ini, variabel bebas ialah Word of Mouth Communication dan variabel terikat adalah keputusan pembelian.
1. Persamaan Regresi
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 20.0 dengan menggunakan rumus regresi linear sederhana, dapat dilihat hasil dari persamaan regresi dalam tabel yang disajikan berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Regresi Linear Sederhana Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.739 2.079 5.648 .000
X .633 .085 .619 7.400 .000
a. Dependent Variable: Y
(62)
Dari data yang telah dilampirkan diatas, maka diperolehlah persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = 11,739 + 0,633X Interpretasi dari persamaan regresi tersebut ialah:
a : 11, 379 menyatakan bahwa jika variabel independen (Word of Mouth Communication) sama dengan nol, maka variabel dependenden (keputusan pembelian) bernilai 11,379.
bX : 0,633 menyatakan bahwa variabel independen (Word of Mouth Communication) berpengaruh positif terhadap tingkat keputusan pembelian konsumen. Koefisien arah regresi ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai Word of Mouth Communication (X), maka tingkat keputusan konsumen (Y) naik sebesar 0,633.
2. Koefisien Determinasi (R-Square)
Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .619a .384 .377 4.459
a. Predictors: (Constant), X
Sumber: Hasil pengolahan data (2016)
Pengujian koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (Word Of Mouth Communication) terhadap variabel terikat (Keputusan Konsumen). Koefisien determinasi berkisar
(63)
1). Nilai R sebesar 0,619 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara variabel Word of Mouth Communication dan keputusan pembelian sebesar 61,9%.
2). Nilai R Square sebesar 0,384 menunjukkan bahwa 38,4% tingkat keputusan konsumen menggunakan jasa dapat dijelaskan oleh Word Of Mouth Communication sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk didalam model penelitian ini.
3). Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimate pada output diatas adalah sebesar 4,459. Semakin kecil nilai Standard Error of Estimate berarti model semakin baik.
4.6 Uji Hipotesis
Dalam hipotesis penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat variabel bebas yakni Word of Mouth Communication yang mempengaruhi variabel terikat yakni keputusan pembelian. Dibawah ini dapat diketahui hasil pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama maupun parsial.
(64)
1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Tabel 4.7
Uji Signifikansi Parsial Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.739 2.079 5.648 .000
X .633 .085 .619 7.400 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil pengolahan data (2016)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α =5% dan ditolak jika t hitung > t tabel pada
α =5%.
Berdasarkan hasil ouput SPSS 20.0 diatas, diketahui bahwa nilai sigma adalah 0,00. Nilai sigma haruslah lebih kecil dari nilai probabilitas. Dengan demikian nilai 0,000 < 0,05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Sementara itu, variabel Word of Mouth Communication memiliki nilai thitung 7,400 dengan nilai ttabel 1,991. Dengan
nilai thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel Word of Mouth Communication (X) memiliki kontribusi terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Nilai t positif sebelumnya juga menunjukkan bahwa variabel X mempunyai hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan variabel Word of Mouth Communication memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
(65)
2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Tabel 4.8
Uji Signifikan Simultan ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 1088.677 1 1088.677 54.764 .000b
Residual 1749.378 88 19.879
Total 2838.056 89
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X
Sumber: Hasil pengolahan data (2016)
Hasil pengujian hipotesis secara bersama melalui uji F diperoleh nilai Fhitung
sebesar 57,764 yakni lebih besar dari Ftabel yakni 3,95 dan nilai probabilitas
Sig.0.000 < α0.05 (sig sebesar 0.000 lebih kecil dibandingkan α sebesar 0.05)
maka H0 ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel
bebas Word of Mouth Communication terhadap terjaidnya proses keputusan pembelian. Ftabel didapatkan dengan menggunakan tabel distribusi F.
4.7 Hasil Analisis Data
Setelah peneliti melakukan pengolahan analisis data, terdapat beberapa hal yang menjadi hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti selama ini. Sebelumnya peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden yang berisikan karakteristik responden dan pendapat responden mengenai pengaruh Word of Mouth Communication terhadap keputusannya menggunakan jasa Martabe Sejahtera Golf Club. Sedangkan pada metode statistik pengolahan data, peneliti menggunakan program SPSS Statistics 20,0 for Windows.
(1)
6. Untuk rekan-rekan seperjuangan yang lain yaitu Administrasi Bisnis 2012,
khususnya kelas B. Terimakasih atas kebersamaan, semangat, dukungan,
tawa, serta bantuan yang telah diberikan selama 4 tahun ini.
7. Dan juga semua pihak yang tidak dapat penulis tulis satu persatu termasuk
responden yang telah membantu dan memberikan doanya untuk penulis.
Terima kasih bapak-bapak
Demikian ucapan terimakasih yang penulis ucapkan. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan penulis lain.
Medan, Juni 2016
Penulis,
(2)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Uraian Teoritis ... 10
2.1.1 Promosi dan Jenis-jenis Promosi ... 10
2.1.2 Word of Mouth Communication ... 11
2.1.2.1 Pengertian Word of Mouth Communication ... 11
2.1.2.2 Word of Mouth Menurut Sifat dan Kategorinya ... 13
2.1.2.3 Faktor-faktor Pembentuk Word of Mouth Communication .. 16
2.1.2.4 Sumber Word of Mouth ... 17
2.1.2.5 Kekuatan Word of Mouth ... 17
2.1.2.6 Elemen-elemen Word of Mouth ... 20
2.1.2.7 Kredibilitas Word of Mouth ... 22
2.1.2.8 Indikator Pengukuran Word of Mouth ... 23
2.1.2.9 Perkembangan Word of Mouth ... 24
2.1.2.10 Tahapan Word of Mouth ... 25
2.1.3 Keputusan Pembelian ... 26
2.1.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 26
2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian .. 27
2.1.3.3 Proses Pengambilan Keputusan ... 29
(3)
2.3 Penelitian Terdahulu ... 34
2.4 Kerangka Konseptual ... 36
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 38
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38
3.2.1 Lokasi Penelitian ... 38
3.2.2 Waktu Penelitian ... 38
3.3 Populasi dan Sampel ... 39
3.3.1 Populasi ... 39
3.3.2 Sampel ... 39
3.4 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.5 Hipotesis ... 43
3.6 Definisi Konsep ... 43
3.7 Definisi Operasional ... 44
3.8 Skala Pengukuran Variabel ... 48
3.9 Teknik Analisis Data ... 49
3.9.1 Metode Uji Instrumen ... 49
3.9.2 Metode Analisis Data ... 50
3.9.2.1 Metode Regresi Linear Sederhana ... 50
3.9.2.2 Pengujian Hipotesis ... 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 54
4.1.1 Profil Umum Perusahaan. ... 54
4.1.2 Sejarah Perusahaan ... 57
4.1.3 Jenis-Jenis Jasa Yang Ditawarkan ... 59
4.2 Penyajian Data ... 62
4.2.1 Identitas Responden ... 62
4.2.2 Distribusi Data Variabel ... 69
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 76
(4)
4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas Word of Mouth Communication ... 77
4.3.3 Hasil Uji Validitas Keputusan Konsumen ... 77
4.3.4 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Konsumen ... 78
4.4 Uji Asumsi Klasik ... 78
4.5 Uji Regresi Sederhana ... 82
4.6 Uji Hipotesis ... 84
4.7 Hasil Analisis Data ... 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 89
5.2 Saran ... 90
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Peningkatan Populasi Kalangan Menengah Indonesia .... 2
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 27
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 30
Gambar 2.3 Hubungan Word of Mouth dengan Keputusan Konsumen ... 33
Gambar 2.4 Kerangka Konsep ... 37
Gambar 3.1 Penggeneralisasian Sampel ... 39
Gambar 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63
Gambar 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 64
Gambar 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 65
Gambar 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 66
Gambar 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pengeluaran per Bulan ... 67
Gambar 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Mendapatkan Informasi ... 68
Gambar 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel WOM ... 70
Gambar 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel KK ... 73
Gambar 4.9 Uji Normalitas Grafik Histogram ... 79
Gambar 4.10 Uji Normalitas Grafik P-Plot ... 79
Gambar 4.11 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 80
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 45
Tabel 3.2 Tingkat Indikator dengan Skala Likert ... 49
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Word of Mouth Communication ... 76
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Word of Mouth Communication ... 77
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian ... 77
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian ... 78
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Regresi Linear Sederhana ... 82
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 83
Tabel 4.7 Uji Signifikansi Parsial ... 85