Definisi remaja Efek tembakau terhadap kesehatan

Kita semua memecahkan suatu permasalahan berdasarkan observasi dan pengalaman sebelumnya, dan ini merupakan pendekatan yang bermanfaat. Kemampuan untuk menyimpulkan, mengetahui aturan dan membuat prediksi berdasarkan observasi adalah penting bagi pola penalaran manusia. Akan tetapi pengalaman individu tetap mempunyai keterbatasan pemahaman. d. Trial dan error Kadang-kadang kita menyelesaikan suatu permasalahan keberhasilan kita dalam menggunakan alternatif pemecahan melalui coba dan salah. Meskipun pendekatan ini untuk beberapa masalah lebih praktis sering tidak efisien. Metode ini cenderung mengandung resiko yang tinggi, penyelesaiannya untuk beberapa hal mungkin idiosyncratic. e. Alasan yang logis Kita sering memecahkan suatu masalah berdasarkan proses pemikiran yang logis. Pemikiran ini merupakan komponen yang penting dalam pendekatan ilmiah, akan tetapi alasan yang rasional sangat terbatas karena validitas alasan deduktif tergantung dari informasi dimana seseorang memulai, dan alasan tersebut mungkin tidak efisien untuk mengevaluasi permasalahan. f. Metode ilmiah Merupakan pendekatan yang paling tepat untuk mencari suatu kebenaran karena didasari pada pengetahuan yang terstruktur dan sistematis serta dalam mengumpulkan dan menganalisa datanya didasarkan pada prinsip validitan dan reliabilitas Nursalam, 2000.

2.2. Definisi remaja

Menurut World Health Organization WHO yaitu sebuah badan PBB untuk kesehatan dunia batasan usia remaja adalah 12-24 tahun. Sesuai dengan UU Perlindungan Anak dan Konvesi Hak remaja adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun menikah maupun belum menikah. Sementara itu, menurut BKKBN Universitas Sumatera Utara Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun Safitri, 2010. Definisi remaja juga bervariasi mengikut pelbagai program, sumber dana dan kebutuhan. Menurut Centers for Disease Control, remaja dibataskan pada usia 10 hingga 24 tahun. Sedangkan Maternal Child Health Bureau MCHB mendefinisikan remaja sebagai individu yang berumur antara 11 hingga 21 tahun Virginia Department of Health, 2009. Masa remaja adolescence berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti berkembang menuju kedewasaan. Masa remaja berarti tahap kehidupan yang berlangsung antara masa kanak-kanak childhood dan masa dewasa adulthood Turner Helms,1995. Masa remaja adalah periode perkembangan dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan. Kedewasaan yang dimaksud adalah kematangan dalam hal fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual Rice, 1999. Rentang usia individu sebagai remaja berbeda-beda. Menurut Papalia et al. 2004, individu pada masa remaja berusia antara 11 tahun sampai dengan 20 tahun Valentini Nisfiannor, 2006.

2.3. Efek tembakau terhadap kesehatan

Tembakau merupakan penyebab eksogen kanker yang tersering, terutamanya kanker paru yaitu kira-kira 90 daripada kanker paru disebabkan oleh konsumsi tembakau. Cara penggunaan tembakau yang paling membahayakan kesehatan adalah dengan merokok. Walaupun begitu, tidak bermaksud penggunaan rokok yang tidak mengandung tembakau tidak mempunyai efek buruk, malah ia merupakan penyebab penting bagi kanker mulut. Penggunaan tembakau bukan sahaja memberi efek buruk terhadap individu itu sendiri, malah turut berdampak negatif pada individu lain yang tidak merokok yang berada dalam lingkungan merokok merokok pasif. Secara global, merokok menyumbang kepada lebih dari 4 juta kematian setiap tahun, paling banyak disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, pelbagai jenis kanker, dan masalah Universitas Sumatera Utara respiratori kronis. Diasumsikan bahwa pada tahun 2020, sebanyak 8 juta kematian yang berkaitan dengan konsumsi tembakau setiap tahun, terutamanya di negara- negara yang sedang membangun Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell, 2007. Tembakau mengandungi antara 2000-4000 bahan kimia. Tabel berikut menunjukkan beberapa bahan kimia dalam tembakau dan efeknya terhadap tubuh manusia. Nikotin, sejenis alkaloid yang ada dalam daun tembakau bukanlah suatu penyebab langsung kepada penyakit yang berkaitan dengan merokok, tetapi ia menyebabkan ketergantungan kepada para pengguna rokok. Tanpa nikotin, pasti mudah bagi perokok untuk menghentikan kebiasaan merokok mereka. Nikotin berikatan dengan reseptor di otak yang menyebabkan pelepasan katekolamin, yang bertanggungjawab kepada efek akut dari merokok, seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah serta peningkatan kontraktilitas jantung dan curah jantung. Penyakit paling sering yang disebabkan oleh merokok yang melibatkan paru adalah emfisema, bronkitis kronik, dan kanker paru Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell, 2007. Tabel 2.1. Efek daripada sebagian bahan dalam asap rokok Bahan kimia Efek Tar Karsinogenesis Polisiklik aromatik hidrokarbon Karsinogenesis Nikotin Stimulasi dan depresi ganglionik Fenol Promosi tumor; iritasi mukosa Benzopirene Karsinogenesis Karbon monoksida Mengganggu traspor dan penggunaan oksigen Formaldehid Toksik terhadap silia; iritasi mukosa Nitrogen oksida Toksik terhadap silia; iritasi mukosa Nitrosamin Karsinogenesis Universitas Sumatera Utara Bahan daripada asap rokok mempunyai pengaruh langsung terhadap mukosa trakeobronkial, menyebabkan inflamasi dan meningkatkan produksi mukus bronkitis. Asap rokok juga menyebabkan lebih banyak pergerakan leukosit ke paru, seterusnya meningkatkan produksi elastase dan menyebabkan kerusakan pada jaringan paru yang berakibat kepada emfisema. Komponen daripada asap rokok, terutamanya polisiklik hidrokarbon dan nitrosamin merupakan karsinogen yang poten terhadap hewan dan terlibat terutamanya menyebabkan karsinoma paru pada manusia. Resiko untuk mendapatkan kanker paru tergantung pada intensitas pemaparan terhadap asap rokok. Selain itu, merokok juga meningkatkan pengaruh karsinogen lain, yaitu resiko untuk mendapatkan kanker paru pekerja asbes yang merokok adalah sepuluh kali lipat berbanding pekerja asbes yang tidak merokok. Malah, merokok juga meningkatkan resiko kanker mulut jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol karena terjadinya interaksi antara keduanya Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell, 2007. Aterosklerosis dan komplikasi majornya, infark miokard mempunyai kaitan rapat dengan merokok. Mekanisme penyebabnya disebabkan oleh berlaku beberapa perubahan, termasuk peningkatan agregasi platelet, penurunan suplai oksigen miokard yang disebabkan oleh penyakit paru yang signifikan, ditambah dengan kondisi hipoksia yang disebabkan oleh afinitas pengikatan karbon monoksida CO yang terkandung dalam asap rokok terhadap oksigen yang tinggi, kebutuhan oksigen yang meningkat, dan penurunan ambang fibrilasi ventrikel. Hampir sepertiga serangan jantung disebabkan oleh merokok. Merokok mempunyai efek yang multipel apabila bergabung dengan hipertensi dan hiperkolesterolemia Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell, 2007. Selain daripada kanker paru, merokok juga menyumbang kepada terjadinya kanker kavitas oral, esofagus, dan kandung kemih. Interaksi antara konsumsi alkohol dan merokok menyebabkan kanker laring. Merokok di kalangan ibu hamil Universitas Sumatera Utara meningkatkan resiko abortus spontan dan bayi lahir preterm serta retardasi perkembangan fetus intrauterin Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell, 2007.

2.4. Perokok pasif