Tabel 4.2. Sarana dan Prasarana di Desa Sitinjo Induk Berdasarkan Tahun 2010.
No. Sarana dan Prasarana
Jumlah unit
1. Sarana Pendidikan
- Taman Kanak-kanak TK - Sekolah Dasar SD
- Sekolah Menengah Pertama SMP - Sekolah Menengah Atas SMA
Tempat Ibadah - Gereja
- Mesjid - Vihara
Sarana Kesehatan - Puskesmas
2 1
1 1
7 4
1
1
Sumber: Monografi Desa 2010
4.5. Karakteristik Petani Sampel
Umur
Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Semakin tua umur petani
kecenderungan kemampuan bekerja semakin menurun. Hal ini berpengaruh pada produktivitasnya dalam mengelola usahataninya. Kegiatan usahatani banyak
mengandalkan fisik. Keadaan umur petani rata-rata 41,87tahun dengan interval antara 20-80 tahun. Klasifikasi petani menurut kelompok umur terlihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3. Umur Petani Responden di Desa Sitinjo Induk Berdasarkan Tahun 2011.
No. Kelompok Umur
Tahun Jumlah
Orang Persentase
1. 2.
20-50 50
23 7
76,67 23,33
Jumlah 30
100
Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 1
Berdasarkan tabel diatas persentase terbesar di daerah penelitian berada pada kisaran umur 20-50 tahun dengan persentase sebesar 76,67. Artinya petani
Universitas Sumatera Utara
sampel di daerah penelitian berada pada usia produktif yang masih berpotensi dalam mengoptimalkan usahataninya.
Pendidikan
Pendidikan formal merupakan salah satu faktor penting dalam mengelola usahatani. Respon petani dalam hal menerima teknologi untuk mengoptimalkan
usahataninya sangat erat dengan pendidikan formal. Berikut ini tabel tingkat pendidikan petani di daerah penelitian:
Tabel 4.4. Tingkat Pendidikan Petani Sampel di Desa Sitinjo Induk Berdasarkan Tahun 2011.
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang
Persentase
1. 2.
3. Tidak Sekolah
Pendidikan Dasar SD Pendidikan Menengah SMP dan
SMA 1
2 27
3,33 6,67
90
Total 30
100
Sumber: Data diolah dari lampiran 1
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata petani memiliki tingkat pendidikan menengah, yaitu 90 sedangkan sisanya memiliki tingkat sekolah dasar dan tidak
sekolah.
Pengalaman Bertani
Faktor yang cukup berpengaruh terhadap kemampuan pengelolaan usahatani adalah pengalaman bertani. Semakin tinggi tingkat pengalaman bertani maka akan
semakin baik pula pengelolaan usahataninya. Rata-rata pengalaman petani mengolah usahatani kopi Arabika dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Klasifikasi Petani Sampel Berdasarkan Pengalaman Bertani di Desa Sitinjo Induk Berdasarkan Tahun 2011.
No. Pengalaman Bertani
Tahun Jumlah
Orang Persentase
1. 2.
3. 4.
5. 0-10
11-20 21-30
31-40
40 8
12 8
1 1
26,67 40
26,67 3,33
3,33
Jumlah 30
100
Sumber: Data diolah dari lampiran 1
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase jumlah yang mempunyai pengalaman bertani paling lama adalah berada pada kisaran 11-20 tahun, dengan
persentase 50. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman bertani sangat bervariasi.
Universitas Sumatera Utara
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Jumlah Produksi dan Produktivitas Usahatani Kopi Arabika