V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Jumlah Produksi dan Produktivitas Usahatani Kopi Arabika
Kopi Arabika mulai menghasilkan buah atau dapat dipanen pada umur 3-4 tahun. Umur produktif dari tanaman ini adalah 3-10 tahun. Pada umur 8 tahun ke atas
produktivitas sudah mulai menurun. Tidak hanya produktivitas, tetapi juga kualitasnya. Hal ini disebabkan pada umur tanaman yang semakin tua hama dan
penyakit sudah mulai menyerang. Oleh karena itu banyak petani yang menjual langsung buah kopinya ke pedagang pengumpul jika umur kopinya sudah tua.
Umur 3-8 tahun merupakan periode tanaman yang menghasilkan produksi optimal. Pada periode ini banyak petani mengolah lagi buah kopinya menjadi biji
kopi. Biji kopi memiliki nilai jual yang 3 kali lipat lebih mahal dari buah kopi. Namun, pengolahan buah kopi menjadi biji kopi membutuhkan banyak waktu,
lahan, dan tenaga kerja untuk pengeringan. Jumlah produksi dan produktivitas kopi Arabika strata luas lahan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.1. Produksi dan Produktivitas Usahatani Kopi Arabika Berdasarkan Strata di Desa Sitinjo Induk Tahun 2011
No. Luas Lahan Ha
Umur Tanaman
Tahun Produksi
Ton Produktivitas
TonHa
1. ≤ 0,5
0,12 – 0,48 4 – 10
0,65 – 1,5 3,07
2. 0,5
0,52 - 1,5 3 – 10
1,0 – 1,7 1,626
Sumber: Data diolah dari lampiran 1 dan 2
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa produktivitas kopi Arabika pada lahan dibawah 0,5 ha lebih tinggi dibandingkan dengan luas lahan di atas 0,5 ha. Hal ini
menggambarkan bahwa skala luas lahan yang lebih kecil lebih efisien dari skala luas lahan yang lebih besar economic of scale. Hal ini disebabkan karena
tanaman pada lahan yang tidak terlalu luas memberikan hasil yang lebih tinggi bila dibandingkan luas lahan yang luas misalnya 1 hektar. Lahan pertanaman yang
luas, menuntut perawatan yang ekstra. Yang menjadi masalah adalah petani yang memiliki lahan yang luas 0,5 ha tidak memiliki cukup waktu, biaya, dan
tenaga kerja untuk merawat dan membudidayakan tanaman kopi Arabika dengan baik.
Jumlah produksi secara keseluruhan pada 30 petani sampel di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.2. Produksi dan Produktivitas Usahatani Kopi Arabika di Desa
Sitinjo Induk Tahun 2011
No. Uraian
Luas Lahan Ha
Umur Tanaman
Tahun Produksi
Ton Produktivitas
TonHa
1. Total
17,97 193
34,9 2.
Rataan 0,59
6,43 1,163
1,94
Sumber: Data diolah dari lampiran 1 dan 2
Tabel di atas menunjukkan luas lahan rata-rata adalah 0,59 ha, umur tanaman rata-
rata adalah 6,43 tahun, produksi rata-rata adalah 1,163 ton, dan produktivitasnya adalah 1,94 ton per ha. Jumlah ini tergolong rendah bila dibandingkan dengan
daerah lain seperti dataran tinggi Gayo yang produksi kopi Arabikanya mencapai 3 ton per hektar. dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Universitas Sumatera Utara
nomor 1 yaitu “hasil produksi produktivitas kopi Arabika di daerah penelitian lebih rendah bila dibandingkan daerah lain” diterima.
5.2. Analisis Efisiensi Faktor-Faktor Produksi Usahatani Kopi Arabika