diusahakan oleh Perkebunan Rakyat PR belum menerapkan kultur teknis sesuai anjuran, kurangnya kesadaran petani untuk menerapkan benih unggul, sebagian
tanaman kopi sudah tuarusak dan meningkatnya serangan hamapenyakit tanaman Anonimous
a
,2011.
Agar kopi Arabika dapat berproduksi secara maksimal maka perlu kiranya dikaji strategi yang tepat di dalam pengembangan kopi arabika tersebut, mengingat
tanaman kopi Arabika memiliki permintaan dan harga yang tinggi di pasar dunia, sementara produksinya masih rendah. Untuk itu strategi pengembangannya harus
dirumuskan secara cermat agar tujuan peningkatan produktivitas kopi Arabika dapat tercapai. Selain itu tersedianya sarana atau faktor produksi belum berarti
produktivitas yang diperoleh petani akan tinggi, namun bagaimana petani melakukan usahanya secara efisien. Karena pentingnya komoditas kopi Arabika,
maka perlu juga dilakukan pengkajian mengenai analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi untuk mengetahui apakah usahatani kopi Arabika di daerah
penelitian sudah tergolong efisien, belum efisien, atau tidak efisien.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat produktivitas kopi Arabika di daerah penelitian? 2. Bagaimana tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi pada
usahatani kopi Arabika di daerah penelitian?
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana strategi untuk meningkatkan produksi buah kopi Arabika di daerah penelitian?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penellitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menjelaskan tingkat produksi kopi Arabika di daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi pada usahatani kopi Arabika di daerah penelitian.
3. Menentukan strategi peningkatan produksi kopi Arabika di daerah penelitian.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Sebagai masukan bagi petani dan pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pihak-pihak yang membutuhkan. 3. Bagi peneliti sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana di
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Tinjauan Aspek Agronomi Kopi Arabika
Tanaman kopi adalah pohon kecil yang bernama Perpugenus coffea dari familia Rubiaceae
. Tanaman kopi, yang umumnya berasal dari benua Afrika, termasuk famili Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi bukan produk homogen, ada banyak
varietas dan beberapa cara pengolahannya. Di seluruh dunia kini terdapat sekitar 4.500 jenis kopi, yang dapat dibagi dalam empat kelompok besar, yakni :
a. Coffea Canephora, yang salah satu jenis varietasnya menghasilkan kopi dagang Robusta;
b. Coffea Arabica menghasilkan kopi dagang Arabika; c. Coffea Excelsia menghasilkan kopi dagang Exselsia;
d. Coffea Liberica menghasilkan kopi dagang Liberika. Bahri, 1996.
Kopi Arabika tumbuh maksimal pada ketinggian 1.000 meter sampai 1.500 meter di atas permukaan laut. Kopi Arabika memiliki jenis 9 jenis yang berbeda pula,
antara lain Brazilian Arabica yang tumbuh maksimal pada ketinggian 2.000 meter sampai 2.500 meter di atas permukaan laut, dan Colombian Mild Arabica tumbuh
maksimal pada ketinggian lebih dari 2.500 meter di atas permukaan laut. Kopi Robusta akan tumbuh maksimal pada ketinggian 400 meter sampai 700 meter di
atas permukaan laut. Tanaman kopi sangat sensitif terhadap kelembaban udara. Kelembaban udara yang ideal yaitu antara 70 persen sampai 89 persen. Selain itu
Universitas Sumatera Utara
tanaman kopi juga sensitif terhadap curah hujan. Ada saat dimana tanaman kopi membutuhkan hujan yang cukup banyak yaitu pada saat perkembangan biji, dan
ada pula saat dimana curah hujan tidak terlalu banyak dibutuhkan yaitu pada saat berbunga dan perkembangan buah, karena hujan yang deras akan menyebabkan
bunga rontok dari tanaman AEKI, 2006.
Beberapa sifat penting kopi Arabika: • Menghendaki daerah dengan ketinggian antara 700-1700 mdpl dengan
suhu sekitar 16-20 derajat Celsius. • Menghendaki daerah beriklim kering atau bulan kering 3 bulantahun
secara berturut-turut, tetapi sesekali mendapat hujan. • Terutama peka terhadap penyakit karat daun terutama bila ditanam di
dataran rendah atau kurang dari 500 mdpl. • Rata-rata produksi sedang 4,5-5 kuintal kopi berashatahun tetapi
mempunyai cita rasa, kualitas, dan harga relatif tinggi dibandingkan kopi Robusta.
2.2. Keunggulan Kopi Arabika dari Kopi Robusta