Low Noise Amplifier LNA dan antena Horn dan GPS Global Positioning System untuk mencari lokasi sumber gangguan.
Pada Tugas Akhir ini, akan dibahas tentang gangguan spektrum frekuensi pada jaringan GSM PT. Indosat,Tbk sesuai standar operasional Balai Monitor
Spektrum Frekuensi Radio kelas II Medan BALMON. Dengan demikian penulis mencoba untuk mencari sumber penyebab gangguan tersebut. Adapun parameter
yang digunakan untuk mencari dan menganalisis penyebab gangguan tersebut adalah frekuensi kerja dan daya interferensi.
1.2 Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah : 1.
Bagaimana alokasi spektrum frekuensi pada jaringan GSM. 2.
Apa saja yang menjadi faktor pengganggu pada spektrum frekuensi. 3.
Bagaimana mengatasi gangguan spektrum frekuensi milik PT.Indosat,Tbk
yang menyebabkan transmisi voice dan data sering mengalami kegagalan.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis gangguan spektrum frekuensi radio pada jaringan GSM PT. Indosat,
Tbk.
1.4 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang meluas maka penulis akan membatasi pembahasan Tugas Akhir ini dengan hal-hal berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Hanya membahas tentang gangguan Spektrum Frekuensi yang terjadi pada
PT. Indosat, Tbk. 2.
Pembahasan disesuaikan dengan Standar Operasional penanganan gangguan pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi.
3. Parameter yang digunakan untuk menganalisa gangguan hanya frekuensi
kerja dan daya interferensi.
1.5 Metodologi Penulisan
Metode penulisan yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah : 1.
Studi Literatur, yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir yang terdiri dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh
penulis atau dari perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet, dan lain-lain.
2. Metode Observasi
Merupakan kegiatan yang dilakukan di lapangan dengan cara praktek langsung ke lapangan dan wawancara dengan pembimbing perusahaan, yaitu
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a.
Praktek Kerja Lapangan, dilakukan dengan cara praktek langsung ke lapangan.
b.
Pengumpulan data, yaitu dengan cara melakukan survey dan wawancara langsung dengan pembimbing perusahaan
.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman terhadap Tugas Akhir ini maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II JARINGAN GSM
Bab ini berisi tentang penjelasan GSM secara umum, Arsitektur GSM, Prinsip Kerja GSM, dan Alokasi GSM.
BAB III GANGGUAN PADA JARINGAN GSM
Bab ini berisi tentang gangguan GSM seperti Interferensi, Intermodulasi, dan gangguan lain, Balai Monitor, penanganan
gangguan.
BAB IV ANALISIS GANGGUAN SPEKTRUM FREKUENSI PADA
JARINGAN GSM
Bab ini berisi tentang gangguan jaringan GSM, penyebab gangguan dan penanganannya.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan-pembahasan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II JARINGAN GSM
2.1 Sejarah Teknologi GSM
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI European
Telecomunication Standard Institute. Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal tahun 1992 karena GSM merupakan teknologi yang
kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar tipe approval untuk handphone disepakati dengan
mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam
memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per
area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS Digital Cellular System pada alokasi frekuensi 1800 Mhz.
Alokasi spektrum frekuensi untuk GSM awalnya dilakukan pada tahun 1979. Spektrum ini terdiri atas dua buah sub-band masing-masing sebesar
25MHz, antara 890MHz - 915MHz dan 935MHz - 960MHz. Sebuah sub-band dialokasikan untuk frekuensi uplink dan sub-band yang lain sebagai frekuensi
downlink. Kedua sub-band tersebut dibagi lagi menjadi kanal -kanal, sebuah kanal pada satu sub-band memiliki pasangan dengan sebuah kanal pada sub-band yang
lain. Tiap sub-band dibagi menjadi 124 kanal, yang kemudian masing -masing diberi nomor yang dikenal sebagai Absolute Radio Frequency Channel Number
ARFCN.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Arsitektur Jaringan GSM