BAB III GANGGUAN PADA JARINGAN GSM
3.1 Gangguan pada jaringan GSM
Operator seharusnya bertanggung jawab terhadap kualitas jaringannya. Namun di tengah dunia yang semakin berkembang, dan semakin tak mengenal
batas, pelanggan kadang menyerobot tugas yang menjadi kewajiban operator. Misalnya sinyal lemah karena jarak yang jauh atau objek-objek penghalang
tertentu yang dapat menyebabkan sinyal ponsel tidak diterima dengan baik. Untuk jangka panjang operator mengatasi masalah ini dengan membangun
BTS baru di area yang cakupan sinyalnya kurang tersebut, sedangkan solusi jangka pendek dapat dilakukan dengan mengoptimalisasi coverage BTS untuk.
Tetapi solusi jangka pendek ini kadang menjadi zero-sum game yaitu menaikkan level sinyal di satu area dengan mengorbankan coverage di area lain. Oleh karena
itu, alternatif yang sering dipilih oleh operator adalah memasang alat penguat sinyal atau repeater karena lebih murah dibanding membangun BTS baru dan
lebih mudah dan cepat pemasangannya. Repeater adalah alat yang sanggup mendeteksi sinyal lemah BTS kemudian memancarkan lagi lebih kuat. Namun,
Pemasangan repeater yang tidak terawasi, baik dari sisi spesifikasi teknis dan mutu, berpotensi merusak kualitas jaringan radio lain. Dampak negatif tersebut
berkaitan dengan interferensi dan intermodulasi.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Interferensi
Interferensi pada umumnya didefinisikan sebagai memburuknya kualitas suatu hubungan akibat pengaruh frekuensi lain. Radio failure merupakan permasalahan
yang umum penyebab terjadinya interferensi. Radio failure dapat terjadi dikarenakan sinyal level atau kualitas yang tidak cukup baik untuk menelepon.
Sinyal yang rendah dapat terjadi dikarenakan interferensi antar kanal co channel dan interferensi antar kanal yang berdekatan. Ada beberapa contoh interferensi
antara lain[4]: 1.
Interferensi pada sistem radio Interferensi dapat terjadi karena adanya penggunaan frekuensi gelombang
radio yang sama pada suatu daerah.
2.
Interferensi wireless Intreferensi ini terutama di lingkungan perkotaan atau ruangan yang
tertutup, seperti, ruang seminar atau konferensi dimana banyak jaringan akan saling berkompetisi untuk menggunakan spektrum frekuensi yang
ada.
3.
Interferensi pada komunikasi seluler Interferensi yang terjadi pada komunikasi seluler adalah gangguan pada
komunikasi yang disebabkan oleh ikut diterimanya sinyal frekuensi yang lain dari yang dikehendaki. Interferensi sangat berpengaruh pada kriteria
performansi sistem komunikasi seluler yaitu: kualitas suara voice quality, kualitas layanan service quality dan fasilitas tambahan special features.
Universitas Sumatera Utara
4. Interferensi pada sistem wifi
Interferensi bisa menurunkan kinerja akses poin dalam memancarkan dan menerima sinyal, akses poin akan kehilangan gain, beberapa dB bisa
hilang, akibatnya terjadi error pada bit-bit informasi yang sedang dikirim, dan client penerima menemukan error tersebut sehingga menyebabkan
delay atau penundaan pengiriman meski juga akan dikirim lagi data-data yang error, karena itu mestinya kita harus melakukan penghematan gain
yang kita miliki. 5.
Interferensi lain Interferensi bisa juga berupa sinyal bluetooth, telepon tanpa kabel
Cordless, Microwave, bahkan perangkat motor elektrik dapat menghasilkan noise, juga alam pun menghasilkan noise juga seperti hujan
lebat, pepohonan, dan matahari dalam skala yang kecil. Ada beberapa penyebab Interferensi antara lain[7]:
1. Interferensi antar jaringan satelit
Gangguan yang diakibatkan jarak antara satelit satu dengan yang lainnya. 2.
Interferensi jaringan Terrestrial Gangguan yang disebabkan frekuensi kerja dari sistem yang sama.
3. Interferensi Cross polarisasi
Gangguan yang disebabkan dari pengguna frekuensi yang sama dan power yang dipancarkanTransmitter.
4. Interferensi Co channel antar kanal
Gangguan yang disebabkan oleh frekuensi channel atau tidak ada jarak antar kedua frekuensi Guard band.
Universitas Sumatera Utara
5. Interferensi Intermodulasi antara Carrier
Gangguan ini merupakan ketidaklinearan dari power amplifier bila digunakan untuk multi carrier terjadi akibat :
1. Kedekatan satelit 2. Coverage yang saling overlapping
3. Band frekuensi yang sama Beberapa strategi yang biasa digunakan untuk mengatasi interferensi antara
lain[5]:
1. Menggunakan antena sektoral atau antena pengarah narrow beam dengan
penguatan tinggi. Biasanya sangat effektif mengurangi interferensi, terutama di daerah yang spektrum-nya sangat padat sekali.
2. Menggunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun
sambungan jarak jauh. 3.
Memilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain. 4.
Mengubahmengganti polarisasi antena. 5.
Mengubah lokasi peralatan antena. Pengaruh dari interferensi terhadap sinyal yang dikehendaki dipengaruhi
oleh: 1.
Perbandingan antara daya sinyal yang dikehendaki terhadap sinyal yang tidak dikehendaki CI.
2. Adanya perbedaan antara sinyal yang dikehendaki dan yang tidak
dikehendaki.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Intermodulasi