Contoh: pencampuran mixing antara frekuensi 943.00 MHz frekuensi downlink GSM900 Indosat dan frekuensi 1843.2 MHz frekuensi downlik
GSM1800 Telkomsel akan menghasilkan frekuensi 900.20 MHz frekuensi uplink GSM900 Telkomsel, yaitu mengurangkan 1843.2 MHz dengan 943.00
MHz. Produk intermodulasi ini akhirnya menghasilkan frekuensi baru yang
berpotensi menyebabkan interferensi pada jaringan Telkomsel khususnya di pita GSM900.
3.4 Penyebab Lain Gangguan Pada Jaringan GSM
Selain dari pada interferensi dan intermodulasi gangguan dapat terjadi juga akibat cuacakeadaan alam yang ekstrim seperti petir, gempa. Sangat sukar
untuk menghindari kerusakan akibat petir langsung. Untungnya petir sangat jarang terjadi. Yang terbanyak dari kerusakan akibat petir pada saluran kabel
udara adalah kerusakan kabel sendiri. Gangguan yang diakibatkan oleh alam memang sangat sulit untuk
dihindari, namun diluar akibat gangguan dari alam tersebut gangguan juga dapat diakibatkan oleh kesalahan dari pihak teknisi yang sering disebut human error,
pemadaman listrik dari PLN, dan juga pemakaian arus yang berlebihan sehingga mengakibatkan pemadaman listrik.
3.5 Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio
Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Ditjen Postel yang mempunyai visi
“Terciptanya pembinaan penyelenggaraan pos, dan
Universitas Sumatera Utara
telekomunikasi yang dinamis dengan peran aktif seluruh potensi nasional” melakukan 3 tiga fungsi pokok di bidang penyelenggaraan pos dan
telekomunikasi nasional yaitu: pengaturan, pengawasan dan pengendalian[8]. 1. Fungsi Pengaturan
Fungsi pengaturan meliputi kegiatan yang bersifat umum dan teknis operasional yang antara lain diimplementasikan dalam bentuk pengaturan
perizinan dan persyaratan dalam penyelenggaraan pos dan telekomunikasi. 2. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan suatu fungsi dari Ditjen Postel untuk memantau dan mengawasi seluruh kegiatan penyelenggaraan pos dan
telekomunikasi agar tetap berada dalam koridor peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
3. Fungsi Pengendalian Fungsi pengendalian merupakan fungsi yang bertujuan memberi
pengarahan dan bimbingan terhadap penyelenggaraan pos dan telekomunikasi, termasuk juga agar penegakan hukum law enforcement di bidang
penyelenggaraan pos dan telekomunikasi dapat dilaksanakan dengan baik. Ketiga fungsi di atas merupakan penjabaran dari fungsi penetapan
kebijakan yang dimiliki oleh Menteri Komunikasi dan Informatika selaku Menteri yang salah satu ruang lingkupnya adalah di bidang pos dan telekomunikasi.
Fungsi penetapan kebijakan merupakan fungsi strategis yang dimiliki oleh Menteri dalam hal perumusan perencanaan dasar strategis dan perencanaan dasar
teknis pos dan telekomunikasi nasional. Dengan demikian, maka pengaturan pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan oleh Ditjen Postel mengacu
Universitas Sumatera Utara
kepada kebijakan yang telah ditentukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika. Ditjen Postel selama ini selalu berusaha untuk dapat
mengimplementasikan semua kebijakan Menteri Komunikasi dan Informatika di bidang pos dan telekomunikasi dengan baik, sehingga penyelenggaraan pos dan
telekomunikasi nasional dapat dinikmati oleh rakyat banyak dan tidak terbatas pada masyarakat di kota‐kota besar saja.
Balai Monitor ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi di bidang telekomunikasi
berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Balai Monitor mempunyai tugas melaksanakan perumusan
kebijakan, bimbingan teknis, evaluasi dibidang hubungan telekomunikasi. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Balai Monitor mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasional telekomunikasi, telekomunikasi
khusus dan kewajiban pelayanan universal dan akses protokol internet; 2. Penyusunan rencana strategis pembangunan dan rencana dasar teknis
telekomunikasi nasional; 3. Penyiapan perumusan norma, kriteria, pedoman dan prosedur di bidang
tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasional telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal
dan akses protokol internet;
Universitas Sumatera Utara
4. Pemberian bimbingan teknis di bidang tarif dan sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, operasional telekomunikasi, telekomunikasi
khusus dan kewajiban pelayanan universal dan akses protokol internet; 5. Penyiapan pemberian perijinan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi,
jasa telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal dan akses protokol internet;
6. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang tarif dan sarana akses protokol internet, penyelenggaraan jasa, jaringan akses protokol
internet, telekomunikasi khusus dan pelayanan kewajiban pelayanan universal dan akses protokol internet;
3.6 Proses Penanganan Gangguan Yang Dilakukan oleh BALMON Balai