kualitas layanan dengan mengembangkan koleksi elektronik. Untuk itu, kualitas sumberdaya informasi elektronik yang dimiliki harus diperbaharui dengan mendigitalisasikan koleksi
yang dipandang perlu untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar dan penelitian pada perguruan tinggi.
Repository USU memiliki koleksi sumber daya informasi elektronik yang tidak sedikit jumlahnya. Berdasarkan observasi terdapat 25.049 dokumen tanggal 10 Juli 2011
yang dipublikasikan melalui USU Repository Web Perpustakaan USU. Dokumen tersebut terdiri dari karya ilmiah dosen dan peneliti 1.857 dokumen, skripsi 1924 dokumen, tesis
4456 dokumen, disertasi 94dokumen, hasil penelitian, prosiding seminar dan lokakarya 16791 dokumen, buku panduan atau pedoman 74 dokumen, arsip elektronik 150
dokumen dan jurnal elektronik 1560 dokumen. Ketersediaan dokumen-dokumen tersebut pada USU Repository dapat membantu pengguna dalam menemukan informasi yang relevan
dengan kebutuhan informasinya. Menurut versi Webometrics pada Januari 2011 Repository USU
http:repository.usu.ac.id menduduki peringkat 91 dunia untuk situs Repository
Institutional. Penyerahan skripsi, tesis, disertasi hasil penelitian dalam bentuk tercetak dinilai kurang efektif dan efisien dikarenakan memerlukan tempat yang luas dan perawatan yang
lebih intensif. Dengan dukungan teknologi informasi saat ini, pendokumentasian skripsi, tesis, disertasi dan hasil penelitian dapat dikemas dalam bentuk media compact disk CD.
Setiap mahasiswa jenjang Program Doktor disertasi, Magister tesis, Profesi tugas akhir, Sarjana skripsi, dan Diploma kertas karya yang telah menyelesaikan studi harus
menyerahkan duplikat karya ilmiahnya yang ditulisnya kepada Perpustakaan Universitas dalam bentuk tercetak satu eksemplar dan dalam bentuk file elektronik yang dikemas dalam
media Compact Disk CD. keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara nomor:1210HSSKPK2007
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik ingin mengevaluasi bagaimana pengemasan informasi elektronik: studi kasus Repository USU oleh pegawai perpustakaan
USU. Oleh karena itu, penulis menetapkan judul penelitian ini adalah “Pengemasan Informasi Elektronik: Studi Kasus Repository USU”
1.2 Rumusan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah prosedur pengemasan informasi elektronik e-repository
pada perpustakaan USU?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pengemasan informasi elektronik pada Repository USU.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1.
Bagi perpustakaan, sebagai koleksi petunjuk dalam pengemasan informasi elektronik terutama pada pengemasan informasi elektronik di Repository USU.
2. Bagi pengguna, sebagai bahan masukan dalam pengemasan informasi elektronik
terutama pada pengemasan informasi elektronik di Repository USU
3. Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan di bidang ilmu perpustakaan
dan informasi, serta pemahaman tentang pengemasan informasi elektronik.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penulis memberi batasan ruang lingkup penelitian yang terfokus pada pengemasan informasi elektronik Repository USU meliputi pola pengemasan, prosedur pengemasan informasi,
kendala yang dihadapi dari administrator Repository USU.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Informasi Elektronik
Informasi elektronik adalah salah satu dari sumber daya informasi dalam format
elektronik. Hasugian 2008:12 dalam sebuah artikelnya mengatakan bahwa, “Dewasa ini
terjadi perubahan dalam pengelolaan sumber daya informasi di perpustakaan. Berbagai sumber daya informasi berbasis kertas paper-based yang selama ini menjadi primadona
perpustakaan tradisional sekarang telah banyak tersedia dalam format elektronik”. Sumber daya informasi elektronik ini menawarkan cara yang berbeda dalam penyimpanan dan
menemubalikkan informasi dibandingkan dengan sumber daya informasi berbasis kertas paper-based.
Brophy dkk 2000:5 menyatakan sumber daya informasi elektronik adalah “every document in electronic form which needs special equipment to be used. Electronic resources
include digital documents, electronic serials, databases, patents in electronic form and networked audiovisual documents”.
Pendapat di atas dapat diartikan bahwa sumber daya informasi elektronik adalah setiap dokumen dalam bentuk elektronik yang membutuhkan peralatan khusus untuk
menggunakannya yang meliputi dokumen digital, terbitan berseri elektronik, database pangkalan data, hak paten dalam format elektronik dan dokumen jaringan kerja audiovisual.
Dalam Pasal 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dicantumkan di antaranya definisi informasi elektronik. Berikut kutipannya :
Informasi elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data
interchange EDI, surat elektronik electronic mail, telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah
yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Dari kutipan di atas sangat jelas dikatakan bahwa informasi elektronik tidak terbatas hanya pada tulisan tetapi juga termasuk suara, gambar, peta, rancangan, foto, Electronic Data
Universitas Sumatera Utara
Interchange EDI, surat elektronik electronic mail, telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang
memiliki arti. Dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 4 menyebutkan
bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk: a.
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;
b. mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat; meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;
c. membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan
pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab;
d. dan memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan
penyelenggara Teknologi Informasi.
2.2 Grey Literature