Tema Analisis Novel Yuki Guni.

BAB III ANALISIS CERITA

3.1. Tema

Tema Novel ini adalah tentang Daerah Salju Yuki Guni hasil karya Kawabata Yasunari.Yang melukiskan hubungan antara seorang laki-laki Tokyo dengan seorang wanita yang di kunjunginya di Daerah Salju,ialah bagian utara Pulau Honshu yang terletak di tepi Laut Jepang yang dalam musim dingin tertutup salju karena berlainan denga Pantai Laut Pasifik yang hangat, Pantai itu selalu di terjang angin dingin dari daratan Asia. Laki-laki setengah baya yang bernama Shimamura itu hidup dari warisan orang tuanya, sehingga tidak mempunyai sesuatu pekerjaan yang mengikat dan dengan demikian dapat dengan bebas melakukan kegemaran-kegemarannya, ialah mendaki gunung dan menulis tentang tarian Barat yang belum pernah dilihatnya dengan mata kepala sendiri. Dia sudah berkeluarga, sehingga hubungannya dengan wanita lain tidaklah mungkin akan mengikat menjadi ikatan resmi. Demikian juga hubungannya dengan Komako, Seorang wanita yang di temuinya di sebuah perkampungan pemandian mata air panas sehabis dia selama seminggu berkelana di pegunungan. Sebanarnya yang dia kehendaki adalah seorang wanita penghibur geisha, tetapi pada waktu itu ada perjamuan yang ramai, sehingga semua geisha sibuk. Maka karena itu yang datang memenuhi panggilannya ialah seorang gadis yang sebenarnya bukan geisha, tetapi sering menolong menjamu tamu-tamu kalau geisha-geisha sibuk semua. Dia tinggal di rumah seorang guru tari yang lumpuh yang mempunyai seorang anak laki- laki yang sakit dan hampir meninggal. Hubungan Komako dengan laki-laki anak guru tari itu Universitas Sumatera Utara tidak jelas. Menurut tukang pijit, mereka bertunangan,tetapi Komako sendiri membantah hal itu. Namun demikian jelas bahwa Komako kemudian bekerja menjadi geisha agar memperoleh uang untuk membiayai pengobatan laki-laki itu di Tokyo. Juga hubungan Yukio Laki-laki anak guru tari itu dengan Yoko, gadis yang merawatnya dalam kereta api, tidak jelas. Mungkin Yoko mencintainya,seperti Nampak dari caranya merawat yang seperti seorang istri terhadap suaminya dan dari kenyataan bahwa setelah Yukio meninggal setiap hari Yoko menjiarahi makamnya, sementara Komako sama sekali tidak pernah melakukannya.

3.2. Alur