Perolehan Aset Tetap Analisis Hasil Penelitian

2. Perolehan Aset Tetap

Dalam memperoleh aset tetap, PTPN I Persero melakukannya dengan tiga cara, yaitu : a. Pembelian Tunai Aset tetap yang diperoleh dengan membeli secara tunai diakui, apabila transaksi telah memberikan perusahaan untuk menguasai, mengendalikan, mengopersikan atau digunakan. Aset Tetap yang dibeli secara tunai tersebut dibukukan atau dicatat sebesar harga perolehannya yaitu sebesar harga pembelian aset tetap ditambah dengan pengeluaran lainnya sampai aset tersebut sampai ke lokasi dengan kondisi siap pakai atau beroperasi. Jurnal yang dilakukan pada saat pembelian aset tetap ini adalah : Aset Tetap nama jenisnya Rp. xxx Kas Rp.xxx b. MembuatMembangun sendiri Tanaman Menghasilkan TM dan Tanaman Belum Menghasilkan TBM merupakan aset yang dibangun atau dibuat sendiri oleh perusahaan karena aset jenis ini tidak dijual dipasaran. Aset tetap jenis ini dibuat sendiri dengan memanfaatkan tenaga buruh atau karyawan yang tersedia di perusahaan karena lebih menghemat biaya, apabila dibandingkan dengan mengadakan kontrak dengan pihak lain. Besarnya harga perolehan aset tetap ini, dihitung berdasarkan biaya aktual yang dikeluarkan sehubungan dengan pembuatannya. Biaya-biaya yang dimaksud adalah biaya tenaga kerja, bahan-bahan, dan biaya pengawasan selama proses pembuatan aset tetap tersebut. c. Dikontrakkan. Aset Tetap yang cara perolehannya dengan cara dikontrakkan adalah pembuatan jalan, jembatan, saluran air dan bangunan-bangunan perusahaan. Proses kontrak pada awalnya dimulai dengan bagian terkait misalnya bagian teknik menyampaikan kebutuhannya akan adanya pembangunan jalan atau jembatan kepada direksi, setelah mendapat persetujuan direksi dilakukan pemberitahuan kepada kontraktor tentang adanya pekerjaan proyek kemudian diadakanlah tender. Pemenang tender akan diberikan Surat Perintah Kerja SPK untuk menjalankan pekerjaan tersebut. Dari ketiga cara perolehan aset tetap tersebut, perusahaan telah menjalankan kebijakan akuntansi aset tetap sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku PSAK No. 16.

3. Pengukuran Aset Tetap